Tak terasa musim semi sudah kembali datang memberikan kehangatan setelah musim dingin menghinggapi seluruh negeri.
Para siswa-siswi kelas 11B terlihat sedang berjalan menuju lapangan sekolah untuk berolahraga diluar untuk pertama kalinya. Selama cuaca masih dingin waktu lalu mereka berolahraga di lapangan indoor.
Pelajaran olahraga akan sangat menyenangkan bagi para siswa dan merupakan mimpi buruk bagi para siswi. Mereka lebih memilih diam di dalam kelas mengobrol mengenai idol kpop atau aktor drama tampan daripada menggerakan tubuh mereka yang akan mengeluarkan keringat.
Hal tersebut berlaku bagi Hayoung dan Mora yang berjalan malas ke arah lapangan dengan tampang lelah. Berbeda dengan kedua temannya, Sooji sudah sibuk membawa bola basket di tangannya sambil berlari menghampiri seonsaengnim di tengah lapangan.
Mereka berdua menatap Sooji yang selalu bersemangat setiap pelajaran olahraga.
"Bagaimana bisa dia bersemangat di saat seperti ini?." Tanya Hayoung kepada Mora.
"Entahlah, dia selalu seperti itu jika pelajaran kesukaannya." Jawab Mora.
Hanya ada dua pelajaran kesukaan Sooji. Pelajaran olahraga dan sejarah. Mengapa sejarah? Karena disaat itulah ia bisa tidur tanpa ketahuan guru sejarah yang sudah cukup tua dan rabun matanya.
"Mora-ya, ikat dulu tali sepatumu. Nanti kau tersandung." Peringat Hayoung kepada Mora.
"Nanti saja. Seonsaengnim sudah memanggil kita." Kata Mora tidak mengidahkan perkataan Hayoung sambil berlari kecil menuju lapangan.
Mora hanya memasukkan tali sepatunya ke sisi dalam sepatu agar tidak terinjak seseorang.
Mereka melakukan pemanasan sekitar 15 menit lalu dilanjutkan para siswa laki-laki bermain basket. Sedangkan para siswi menunggu giliran bermain dan memilih duduk di pinggir lapangan.
Mora duduk ditengah di antara Hayoung dan Sooji yang sampai sekarang masih memeluk bola basket kesayangannya dan menonton permainan para siswa. Kami duduk di bagian atas pilihan Hayoung agar tidak terkena sinar matahari katanya.
Sambil mengamati permainan teman laki-laki di kelasnya. Diam-diam Mora melirik Taehyung yang terlihat tampan menggunakan headband melapisi kepalanya. Mora mengikuti gerak-gerik Taehyung yang terus berlari mengikuti arah gerak bola.
Wah, meosjida. Pikir Mora dalam hati (wah, kerennya).
Hayoung yang sedari tadi mengamati arah pandang Mora hanya tersenyum mengerti bahwa temannya sedang terkagum-kagum oleh Taehyung. Berbeda dengan Mora yang mengamati Taehyung, Sooji sibuk mengomentari permainan basket yang di tontonnya.
"Ya, bukankah Taehyung terlihat keren menggunakan headband?." Tanya Hana pada teman sebelahnya, Jiwon.
"Eoh, maja. Dia terlihat jauh lebih keren menggunakan headband." Jawab Jiwon yang tersipu-sipu melihat Taehyung.
Perkataan tersebut membuat Mora dan Hayoung diam-diam menoleh menatap mereka yang sekarang sedang sibuk memilih minuman apa yang akan mereka berikan kepada Taehyung.
Mora menatap mereka dengan aneh sedangkan Hayoung menatap mereka dengan sinis.
"Ya! Bisakah kalian diam sedikit? Kalian mengganggu konsentrasiku!." Teriak Sooji secara tiba-tiba memberhentikan pembicaraan seru mereka. Jiwon dan Hana langsung mengecilkan suara mereka.
Karena merasa di amati oleh orang di sebelahnya, Sooji melirik ke sebelahnya dan melihat Mora dan Hayoung sedang tersenyum lebar menatapnya.
Sambil mengerutkan alisnya Sooji bertanya pada mereka. "Wae? Kenapa kalian menatapku seperti itu? Kalian membuatku merinding." Tanya Sooji sambil kembali melihat permainan siswa laki-laki yang sempat tertinggal.
Tak terasa waktu bermain siswa laki-laki sudah habis. Sekarang waktunya para siswi gantian untuk bermain basket. Sooji sudah meluncur terlebih dahulu agar bisa menjadi captain diikuti Hayoung yang sedang menguncir rambutnya.
Melihat teman-temannya yang sudah beranjak pergi, Mora juga ikut bergegas dan mengikat rambutnya agar tidak menghalangi arah pandangnya saat bermain.
Sambil berjalan menuju tengah lapangan, Mora yang sedang mengikat rambutnya tak sadar berpapasan dengan Taehyung yang sedang mengelap keringatnya menggunakan handuk. Taehyung tak sengaja melirik kearah sepatu Mora yang talinya terlepas.
"Mora-ya, jamkkanman." Panggil Taehyung sambil melihat kearah sepatu Mora.
Mora yang merasa terpanggil langsung melihat Taehyung yang lebih tinggi darinya dengan tatapan bingung.
Tanpa aba-aba Taehyung langsung mengikat tali sepatu berwarna putih milik Mora dengan kencang agar tidak terlepas lagi.
Mora yang kaget dengan tindakan Taehyung langsung melihat ke bawah dan menatap bagian belakang kepala Taehyung yang sedang mengikat tali sepatunya.
"Tae--Taehyung-ah." Panggil Mora dengan terbata-bata merasa tidak enak dengan Taehyung.
"Nah, kalau terikat begini kau tidak akan jatuh saat bermain nanti." Kata Taehyung sambil berdiri lalu berjalan menuju pinggir lapangan.
Mora yang masih kaget dengan tindakan Taehyung berbalik ke belakang sambil berteriak "Gomawo!." Yang di tanggapi Taehyung hanya dengan jempolan.
Mora berjalan kembali ke tengah lapangan sambil tersenyum
*******
hi, this is Mars!Akhirnya bisa update tepat waktu ya, gimana apakah sudah mulai tertarik dengan kisah MoraTae? Ditunggu ya kelanjutannya!
Oh ya, anggep aja Taehyung pake headbandnya kek gt yak walaupun ga pake baju olahraga tapi bisa di bayangin kan ya hehehe.
Happy Army Day untuk kalian para Army. Jujur aku jadi Army baru 2 tahun ini jadi yang udah lama jadi Army semoga kalian menerimaku ya dan yg baru jadi Army semoga kalian bisa terus stay with us forever.
보라해💜
KAMU SEDANG MEMBACA
Shoelace {KTH}
Fanfiction-Seperti tali sepatu yang selalu kau ikatkan, bisakah kita pun terikat?- Update : Senin & Kamis