Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Untuk pertama kalinya dalam 1bulan terakhir, Jessa bisa merasakan date nya kembali dengan seorang Jinyoung. Saat ini Jessa dan Jinyoung berada di suatu Cafe, yaitu cafeCIX.
Sepanjang date berlangsung, Jinyoung hanya diam menatap layar ponsel yang sedari tadi hanya di hidup dan dinyalakan kembali.
"Jinyoung" panggil Jessa dengan menggoyangkan lengan Jinyoung.
Saat di panggil, Jinyoung hanya menoleh dan melihat wajah kekasihnya itu.
"Kamu kenapa sih" tanya Irena sedikit khawatir.
"Aku..--" ucapan Jinyoung terputus karena ia mendapatkan panggilan dari seseorang di ponselnya. Dengan segera Jinyoung mengangkat panggilan tersebut dan pergi beranjak dari dalam cafe. Sementara Jinyoung mengangkat panggilan dan pergi keluar cafe, Jessa melihat langkah Jinyoung keluar dari cafe dengan bingung.
Kenapa gak disini aja angkat telefonnya? Batin Jessa dengan penuh pertanyaan.
Selama 1bulan, Jessa sudah bertahan dengan sikap Jinyoung yang berubah tiba tiba. Jessa berusaha untuk memaafkan Jinyoung untuk sikap yang bisa di sebut cuek?. Untuk kali ini Jessa sudah tidak tahan lagi dengan sikap jinyoung saat ini. Jessa berkemas dan beranjak pergi dari cafe tersebut. Tidak peduli dengan Jinyoung yang sibuk dengan ponselnya sedari tadi.
Jinyoung sadar dengan kepergian Jessa yang mendadak. Segera ia mematikan telefon nya dan mengejar Jessa yang belum terlalu jauh.
"Jessa!" teriak Jinyoung dengan berlari mengejar Jessa.
"Jes, kamu mau kemana!" tanya Jinyoung yang berhasil mendapatkan tangan Jessa.
"Mau pulang capek" ucap Jessa lalu menepis tangan Jinyoung
"Tunggu dulu, Jessa, kita belum menghabiskan waktu bersama, kan? terus kamu udah capek?" tanya Jinyoung lagi.
"Aku capek sama sifat kamu sekarang, Jinyoung, aku berasa pergi date sendiri." jelas Jessa dengan melihat wajah kekasihnya tersebut.
"A-aku, aku tadi dapat telefon dari anak anak OSIS, Aku minta maaf Jes, kita jalan jalan ya sekarang? Jangan marah lagi ya?" ucap Jinyoung lalu ia mengacak rambut Jessa.
Lagi lagi Jessa menepis tangan Jinyoung yang mengacak rambut miliknya tersebut.
"Aku mau pulang, kapan kapan aja kita jalan lagi, aku mau tidur" ucap Jessa dengan berlari pergi meninggalkan Jinyoung.
"Jes! Jessa! Biar aku anterin kamu pulang!" teriak Jinyoung, Hendak mengejar Jessa, Jinyoung mendapat kan panggilan lagi dari seseorang. Dengan segera ia menjawab panggilan tersebut.
Jessa pikir, Jinyoung akan menyusul Jessa dan mengantarkan Jessa kembali kerumahnya. Tapi ternyata yang ia pikirkan salah, ia menoleh kebelakang melihat Jinyoung yang sedang berbicara di telefon miliknya, lalu pergi entah kemana.
Jinyoung benar benar berubah! Batin Jessa lalu ia meneteskan air matanya. Segera ia mencari halte terdekat untuk menunggu bis lewat. Berjalan sendiri dengan keadaan menangis ia jadi pusat perhatian banyak orang, akan tetapi Jessa tidak peduli dengan sekitarnya.
Setelah sampai di halte ia menunggu bis yang tak kunjung datang. Merasa bosan Jessa memutuskan untuk menghubungi abang tersayang nya itu untuk menjemput nya di halte, Abangnya bernamakan Bang Minhyun.
"Halo bang? Bisa jemput aku gak? Aku di halte deket cafe CIX."
"Loh kok minta jemput? Tadi katanya main sama Jinyoung?
"Iya tadi, sekarang gak. Intinya jemput aku sekarang! Aku capek"
"Terus kenapa dia gak anterin kamu pulang!?. Abang lagi main jes, jauh sama tempat kamu"
"Dia.. Ah yaudah deh kalo gabisa jemput,bye!!"
Jessa mengakhiri panggilan dengan abangnya dengan merasa kesal. Tak lama seseorang berhenti persis di depan halte yang Jessa tempati. Tidak terlihat wajahnya karena tertutup dengan helm, membuat Jessa penasaran siapakah orang itu.
Saat helm itu dibuka, Jessa terkejut dengan orang di depanya itu. Orang itu sangat tampan tetapi menurut Jessa tetap lebih tampan pacarnya.
Orang tampan itu menatap Jessa seram yang sedari tadi ia merasa dilihat oleh Jessa.
Jessa merasa ketakutan saat di tatap orang tampan itu, segera ia mengalihkan matanya. Orang tampan itu turun dari motornya lalu menghampiri Jessa yang sedang duduk itu. Jantung Jessa serasa bertambah banyak, ia merasa deg-deg an.
"Oi" panggil orang tampan itu.
Jessa merasa bingung, apakah dia yang di panggil? Atau orang lain? Tetapi hanya dia di halte tersebut.
"Oi kamu! Yang manggil disini" ucap orang tampan tersebut kepada Jessa
"Apa" balas Jessa singkat
"Kamu pacarnya jigong kan? Ngapain kamu disini sendirian?" ucap orang tampan itu membuat Jessa semakin bingung lagi.
"Kamu siapa? Jigong siapa?"
"Aku Guanlin" ucap orang yang bernama Guanlin itu.
"Aku gak kenal sama kamu" ucap Jessa yang jantungnya tidak berhenti berdetak.
"Aku Guanlin, anak SMA Internasional, anak Ipa 2, salam kenal" Guanlin mengulurkan tangannya.
Tanpa basa basi Jessa membalas uluran tangan Guanlin. "Aku Jessa, eh kita satu sekolah"
"Kamu gak kenal aku? Padahal aku sering ketemu sama kamu" ucap Guanlin dengan mengakhiri salaman nya.
"Hehe aku gak tau maaf" ucap Jessa dengan sedikit tertawa. Ia lupa akan Jinyoung yang membuat ia menangis tadi. Rasa sedih merasa hilang seketika di hatinya.
"Kamu mau kemana?" tanya Guanlin yang ikutan duduk di sebelah Jessa.
"Mau pulang" balas Jessa singkat
"Rumah kamu dimana? Aku anter pulang? Tawar Guanlin kepada Jessa.
"Oke baiklah jika tidak merepotkan, rumahku di perumahan park" ucap Jessa jelas kepada Guanlin.
"Tidak merepotkan, ayo" Guanlin berdiri dari duduknya lalu menyalakan motornya. Jessa yang masih saja merasa deg deg an, ia menaikki motor milik Guanlin.
"Pegangan, aku suka ngebut kalo naik motor" ucap Guanlin yang tak begitu jelas didegar oleh Jessa.
"Apaaaa?!" teriak Jessa, dengan tiba tiba Guanlin menancapkan gas motornya dengan kecepatan lumayan cepat, membuat Jessa merasa terkejut. Segera ia berpegangan pinggang Guanlin dengan erat.
Jessa.. Ngapain kamu sama Guanlin? Mau kemana? Aku balik buat anterin kamu pulang.
