"Zi, lo beneran mau nginep di rumah gue? Tumbenan amat lo mau nginep rumah gue."
Azizah yang sedang memainkan hpnya mengalihkan perhatiannya pada lawa bicaranya. "Aelah lo mah ga ikhlas banget gue nginep rumah lo. Lagian ya Ram rumah lo itu dekat sama lokasi pemotretan gue. Jadi kan gue ga bolak balik rumah-lokasi buat pemotretan sekalian hemat ongkos." Ucapnya diakhiri dengan mengurangi khasnya.
"Bukannya gue ga ikhlas lo nginep rumah gue tapi lo kan tau orang tua gue lagi ke Medan. Ga enak aja gitu sama tetangga." Ucap Rama
"Kan ada adek lo. Lagian lo ga akan macem macemin gue kan?"
"Ya itu masalahnya gue ga yakin." Ucap Rama serius.
"APA!! RAMA EDAAN!!!" teriak gadis berjilbab itu dengan logat jawanya kemudian berlari ke kamar Adel adiknya Rama.
Setelah Azizah menutup pintu kamar Rama tertawa terbahak bahak. Ia tidak akan mungkin berbuat macam macam dengan Azizah. Karena sebelum dia macam macam pasti dia sudah babak belur karena pukulan Azizah.
"Abang kenapa ketawa sendiri? Gila ya?" tanya Adel yang baru memasuki rumah.
"Kamu baru tau kalo abang kamu gila? Kasian." ucap Azizah yang keluar dari kamar Adel.
"Kak Zizi!!" Teriak Adel sembari berlari kearah Azizah.
"Kak Zizi kemana aja Adel kangen sama kakak." Adel memeluk Azizah erat, Azizah membalas pelukan Adel sambil terkekeh.
"Kakak ga kemana mana kok. Cuma emang banyak kerjaan tugas kuliah juga lagi numpuk hehehe." ucap Azizah setelah pelukan Adel terlepas.
"Del, Zizi mau nginep di sini dua minggu ga papa kan dia tidur sama kamu?" tanya Rama pada Adel.
"Jangankan dua minggu selamanya juga boleh." ucap Adel dengan semangat.
"Ya kalo abang mah boleh boleh aja. Kamu tanya itu kak Zizinya mau ga?" Ucap Rama jail.
"Aku mah mau, mau nolak hahaha." Zizi tertawa lalu kembali masuk ke kamar Adel meninggalkan Adel dan Rama dengan raut muka yang berbeda.
________________________________________________
ting tong ting tong
"Iya sebentar!" Teriak Azizah sembari menuju pintu utama.
"Maaf cari siapa ya?" Tanya Azizah setelah membuka pintu. Ia mendapati seorang laki laki tampan berdiri dihadapannya.
"Masya Allah ini orang cakep bat dah" batin Zizi
"Ramanya ada?" Tanya laki laki itu membuyarkan lamunan Azizah
"Oo oh Rama? Rama aa ada kok mari masuk dipanggilin dulu Ramanya." Ucap Azizah sedikit gugup mengajak tamunya masuk lalu memanggil Rama dikamarnya.
Tak lama Rama datang lalu duduk disebelah lelaki itu.
"Ada apa Fer. Tumben kesini ga bilang dulu?" Tanya Rama.
"Tadi gue lewat sini jadi sekalian mampir. Eh cewek tadi siapa?"
"Cewek? Oh Zizi! Dia sahabat gue lagi nginep sini."
"Zizi?"
"Iya Zizi, Azizah Alfanda panggilannya Zizi."
"Oh!"
Kemudian Rama dengan temannya membahas kafe Rama yang semakin ramai.
Tak lama Azizah keluar dari kamar dengan setelannya yang khas, kemeja putih polos yang bagian bawahnya dimasukkan ke celana kain hitam dan dipadukan dengan abaya berwarna navy dan jilbab senada dengan kemeja. Azizah menggeret koper kecil dan kamera menggantung di lehernya. Azizah menghampiri Rama dan Ferdian di ruang tamu lalu duduk di sofa depan Rama.
"Mau berangkat Zi?" Tanya Rama pada Azizah yang sedang fokus mengecek kameranya.
"Iya, ntar gue kayaknya balik malem deh." Ucap Zizi lalu memperhatikan Rama kemudian beralih ke Ferdian sekilas lalu kembali fokus pada kameranya.
"Tumben lo balik malem, oh iya ini temen gue Ferdian."
Azizah tersenyum kearah Ferdian lalu mengulurkan tangannya "Azizah." Ucapnya.
Ferdian membalas uluran tangan Azizah "Ferdian." Balas Ferdian.
"Iya Ram, biar dapet sunset makanya ntar balik rada malem." Ucap Azizah menjawab pertanyaan Rama.
"Oh gitu. Eh si Adel mana? Ga keliatan dari pagi?"
"Tadi sih pamit ke gue mau keeeeee mana ya? Kok gue lupa." Azizah mencoba mengingat perkataan Adel padanya.
"Lah? Lo mah kebiasaan. Sama kerjaan aja ga ada lupanya giliran dipamitin adek gue lupa lo." Cibir Rama.
"Namanya juga lupa Ram ya mana inget."
"Orok belum lahir juga tau kalo lupa itu ga inget!" Ucap Rama sewot.
"Hehehe kalem bang kalem."
" Terus kenapa lo ga berangkat berangkat?" Tanya Rama masih sedikit kesal.
"Lagi nunggu Karin, gue males nyetir sendiri. Lagian kan lo tau gue takut gelap jadi nanti pulangnya sekalian minta anterin sama Karin." Ucap Azizah.
Tiba tiba Azizah mengarahkan kameranya ke arah Rama lalu memotret Rama yang masih menunjukkan raut wajah kesal. Azizah tertawa melihat hasil jepretannya lalu menunjukka pada Rama.
"Ram muka lo kacak banget sumpah bibir lo monyong monyong jadi pengen nabok pake sendalnya mbok Jumi hahahaha." Ucap Azizah disela tertawanya. Mbok Jumi adalah tukang jamu keliling langganan ibunya Azizah di Jogja. Beliau sudah lumayan tua sekitar umur 65 tahun tapi masih berdandan seperti anak remaja dan selalu memakai sendal tinggi warna warni.
" Zizi!! Hapus ga?"ucap Rama yang mencoba mengambil kamera dari tangan Azizah.
"Kalo gue ga mau lo apain gue?"tantang Azizah.
"Gue culik lo terus gue lempar ke Bengawan solo." Ucap Rama masih mencoba mengambil kamera dari Azizah yang berlari kesana kemari. Ferdian yang melihat dua sahabat itu hanya tersenyum sambil terus memperhatikan Azizah yang mengingatkannya pada seseorang.
"Coba aja kalo lo mau di sate sama bapak dan mas mas gue." Ucapnya, Azizah sudah naik ke sofa sambil mengangkat kameranya jauh dari jangkauan Rama.
Rama masih berusaha mengambil kamera itu dari tangan Azizah. Saat Rama hendak naik ke sofa tiba tiba bel rumah berbunyi Azizah langsung turun dari sofa dan Rama langsung mengambil kamera dari tangan Azizah. Azizah tidak memperdulikannya ia langsung menghampiri pintu utama dan langsung membukanya.
"ZIZI!!!"
Rama yang sibuk mengutak atik kamera Azizah namun seketika pandangannya beralih kepada Azizah yang terkesiap didepan pintu.
TBC
KAMU SEDANG MEMBACA
I L O V E Y O U ? ? ?
RandomBagaimana perasaanmu jika tunanganmu memperkosa sahabatmu sendiri. Padahal hari pernikahanmu dengannya sudah dekat? Azizah Alfanda, seorang mahasiswa dan juga fotografer terkenal yang dihianati oleh tunangannya Brian Fradeo saat hari pernikahan mere...