It's just a chapter of... leha-leha? Wkwkw kuharap kalian masih meninggalkan komentar di chapter ini.
V O T E
Setelah melakukan rapat dengan orang-orang penting dibidang tangkap-menangkap, Chanyeol merasa badannya remuk. Ia duduk selama 4 jam, berpikir terus menerus, dan mencoba memahami setiap rencana yang mereka susun tanpa melupakan rencana Aby. Sepertinya, Chanyeol tak pernah mempekerjakan otaknya sekuat tadi. Kirei harus bersyukur dikelilingi orang-orang sepertinya, Baekhyun, dan Aby.
Perempuan itu harus sembuh. Kalau tidak, sia-sia sekali usaha maksimal yang dikerjakan otak Chanyeol.
Hari sudah memasuki sore. Langit mulai meremang keterangannya karena mentari sudah siap untuk bersembunyi dari Bulan. Baekhyun membiarkannya pulang lebih cepat, tahu rapat yang mereka jalani tadi sangat melelahkan. Kesempatan pulang cepat ini dimanfaatkan Chanyeol untuk menjemput Aby.
Ia duduk di salah satu kursi yang disediakan pihak kampus pada lantai bawah, masih dengan stelan formal yang sudah sedikit berantakan. Celana bahan hitam dan kemeja biru muda memeluk erat tubuhnya tanpa malu. Dua kancing teratas dibiarkan terbuka mengingat tak ada dasi yang mencekiknya. Sedangkan lengannya digulung sampai atas siku, memperlihatkan beberapa gambar dan satu arloji super mahal menghiasi tangan kekarnya.
Sekiranya sudah lebih dari 15 mahasiswi yang meliriknya selama 20 menit ia duduk di sana. Chanyeol biasanya gatal. Dilirik sedikit oleh wanita cantik, langsung tebar pesona. Namun, kali ini ia lebih banyak menunduk.
Kalimat demi kalimat yang ia baca di ruang pesan antara Aby dan Om masih berputar di kepalanya. Amarahnya masih ada, tapi bukan untuk Aby. Melainkan Om, caranya merendahkan Aby secara verbal.
"Yeol?" Sampai suara yang paling ia kenal menyentuh gendang telinganya. "Kamu kok di sini?"
Sang pria tersenyum sembari bangkit, memamerkan tinggi badan dan tubuh proposionalnya yang membuat siapa saja iri. Sementara Aby masih terkejut dengan kehadiran Chanyeol, dan senyumnya tentu saja.
KAMU SEDANG MEMBACA
Lolly [bbh]
FanfictionFor some people, the word lolly is just too disgusting to ever exist. Start Writing: 14 Februari 2019 © chaniechanyeol