Malam itu, aku hanya diam. Tak ingin berkata. Melihat langit malam adalah candu untukku. Seakan akan dari sanalah aku mendapatkan kenyamanan hati. Melihat bintang. Bintang yang selalu terlihat gemerlap sederhana dengan cahaya redupnya itu menciptakan keindahan yang rapuh. Tapi tidak dengan bulan. Dia begitu anggun, terpandang, cahaya Indah, sungguh Indah. Jika dilihat sekali saja, itu sangat tak adil.
Namun, harus kalian tahu. Bahwa tak selamanya yang indah bisa mengalahkan yang sederhana. Bintang. Dia bisa jatuh. Membuat manusia terkesima melihat eloknya bintang jatuh. Tapi tidak dengan bulan. Apakah kalian pernah dengar bulan jatuh? Menakutkan.
Aku hanya menghela napas kasar. Kenapa menjadi seperti ini? Dasar hati tak tahu tempat. Berkali kali merasakan sakit, tapi tetap saja seperti ini.
Melihat cowok itu tersenyum saja, hatiku berdebar. Meski senyumannya kala itu hanya karena membicarakan satu nama yang membuatku amat sakit.
- Sabila
KAMU SEDANG MEMBACA
Basa
ChickLitTak ada yang dapat terucap, aku hanya bisa menuliskan kisahku yang tak layak untuk dibaca oleh kalian. Seorang perempuan yang sangat tidak tahu malu ini, menusuk temannya sendiri. Merebut kekasih demi kebahagiaannya sendiri. Siapa dia? Itu aku...