P r o l o g

458 7 0
                                    

Hai semua.
Untuk cerita ratu, aku bakal rombak ceritanya. Jadi nggak akan mengikuti prolog sebelumnya tapi prolog yang ini.

Cerita ini aku udah upload di YouTube untuk sebagian dari chapter 1. Yah, aku mau coba untuk bikin Chanel isinya cerita aku.
Nama chanelnya

Sakami story

Sakami story

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

-----

“ Iwa, ibunda mengetahui bahwa dia adalah istrimu tapi didalam hati ibunda dia bukanlah menantu ibunda. Ibunda tidak ingin melihatnya sama sekali, asingkan dia karena telah membawa petaka pada keluarga Ano”

Kepalaku tertunduk rendah saat mendengarnya, lalu aku mengangkat wajahku tersenyum pada seorang wanita anggun didepanku. Kecantikannya mampu menutupi usianya. Hanya senyuman yang sanggup kuberikan sebagai tanggapan karena tubuhku terguncang gemetar.

Ibu mertuaku terlihat kaget menatap senyumku lalu terlihat kesalt setelah keterkejutannya hilang. Sebelum ibu mertuaku berbicara, iwa suamiku menanggapi perkataannya.

“ ananda akan mengikuti permintaan ibunda” getaran tubuhku meningkat, telapak tanganku terluka karena kuatnya genggamanku hingga melukai kulit telapak tanganku.

“tapi itu bukanlah pilihan yang baik. Kaisar akan mempertanyakannya dan membuat masalah pada kita”

“huh, ibunda menyerahkan urusan tentang dia padamu saja. Tapi apakah menurutmu menyewa pembunuh bayaran lebih baik untuk membunuhnya?”

Aku tidak mampu lagi membendung emosiku, airmata tumpah dari mataku. Mereka berbicara seakan aku tidak ada, seakan aku adalah binatang sembelihan. Binatang yang dengan bebas mereka santap kapan saja mereka menginginnya. Kutundukkan kepalaku dalam-dalam. Akankah kematian dapat menyembuhkan sakit hatiku?

“ ananda akan memikirkannya, untuk saat ini biarkan saja dia”

“ hmm” dehem ibu mertuaku menanggapi.

---

“ bukan kau yang menentukan kapan kau akan mati atau terus hidup. Saat kau menikah denganku, kau kehilangan kebebasan itu”

“ pelayan, bawa dia kedalam peraduannya. Dia tidak diijinkan melangkah satu kakipun dari sana. Jika perkataanku tidak diindahkan maka nyawa kalianlah bayarannya”

“ dan jika dia mati maka tangan dan kaki kalian akan dipotong dan disiksa sepanjang hidup kalian”

WAHAI LANGIT AKU INGIN MUSNAH

----

RatuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang