Segera Sin Jie melakukan pekerjaan itu,meskipun masih kecil,namun dia sudah biasa bekerja keras..maklum saja sejak kecil dia hidup dengan ibunya yang miskin,ayahnya entah kemana..
Sejak satu tahun yang lalu,ia sudah yatim piatu .. karena Cian laopan melihatnya kasian,maka dia pekerjakan di kedainya..
Sin Jie anak yang cerdas namun keras kepala dan nakal.. ia tak takut pada siapapun,termasuk pada tuannya,namun tuannya tau tabiat dari kacungnya itu tak mengabil pusing..
Selain bekerja pada Kedai Cian,Sin Jie juga bekerja pada seorang pembesar daerah,yaitu membersihkan perpustakaan milik pembesar itu..maka diwaktu senggang, ia belajar membaca dan menulis..
Banyak puisi yang dia hafal,karena kecerdasannya itu membuat dia selalu bisa membawa diri .. tak jarang dia di hina oleh anak pembesar maupun hartawan,namun ia slalu tak acuh..
Ia sadar sebagai anak miskin yang yatim piatu pula tak akan mampu unggul dari mereka,hanya di dalam hatinya ia bertekat menjadi orang yang berguna bagi sesama..
seperti biasa sehabis kerja paruh waktu,ia pergi ke kantor pembesar itu untuk menyapu lantai dan lain lain..setelah selesai,ia baru pulang..
Rumahnya di kecil dan reot berada di bagian luar kota,dekat bukit kecil..sampai disana ia tak lansung istirahat,melainkan sibuk memilah beberapa tanaman untuk di jemur.. anak ini memang luar biasa,dia dapat meniru dan mrmahami sesuatu walau hanya sekali melihatnya..
Tanpa dia sadari,ternyata ada lima orang sedang mengawasinya dengan seksama..baru selesai dia menjemur bahan obat itu terdengar suara tepuk tangan dari samping rumahnya..
Matanya pun beralih ke arah orang yang tepuk tangan itu,dilihatnya lima orang laki-laki tinggi besar yang wajahnya penuh karisma..sambil turun dari atap dia menhardik lima orang itu..
"Apakah yang lucu ?" kata dengan berani.
Namun orang itu terus tertawa melihat tingkah anak tak tahu takut itu..
"Hei apakah kalian tak bisa bicara "
Salah satu dari orang itu bergerak maju,tapi dilarang oleh orang yang paling depan..
"Bocah siapakah namamu ?" tanya orang yang berada di depan pada Sin Jie
Sin Jie bukannya menjawab tetapi malah mencaci orang itu
"Kau ini siapa dulu? kenapa berada di rumahku ?" lanjutnya "mana ada tamu yang bertanya pada tuan rumahnya ?"
Orang itu tak sanggunp berkata apa-apa Dia hanya tersenyum,tetapi kemudian di bicara
"Baiklah,orang memanggilku Yu Thian,aku seorang saudagar ,nah sekarang she dan namamu yang yang mulia ?"
Sin Jie ragu-ragu sejenak,ia perhatikan kelima orang itu lekat-lekat..wajah mereka bersih,tak tampak orang kasaran..nyata kalau mereka seorang pedagang atau mungkin hartawan. akhinya dia berkata..
"Aku tak punya She,namaku Sin Jie" jawabnya..
memang Sin Jie dilarang oleh ibunya memberitahukan She nya pada orang asing..seperti biasa,Shr dapat membawa petaka kalau leluhurnya pernah mengikat dendam pada orang lain.. karena Sin Jie masih kecil,maka dia dilarang memberitahukan shenya pada orang luar..
orang itu heran,mana ada orang tak punya She?,tapi dia diamkam saja..sebab Saudagar itu menyukai bocah itu..sejak di kedai tadi,orangg yang mengakui bernama Yu Thian sudah tertarik pada anak ini..makanya dia buntutin sampai ke rumah pembesar negeri terus sampai di rumahnya..semakin diingat ,semakin dia suka pada bocah itu..
"Oh jadi kau ini benama Sin Jie,nama yang bagus.." katanya..
"Ada keperluan apakah Yu loya datang ketempat ku?"
"Sebenarnya aku tertarik dengan jasamu,aku ingin mengajak kau bekerja sama dengan cara bekerjalah padaku,maukah kau ?" tanya saudagar Yu pada sin jie
Sin Jie belum pernah tau tentang saudagar Yu itu,namun melihat sikap saudagar yang sopan padanya,mau tak mau Sin Jie berubah penilaiannya..
"aku toh hanya pekerja kasar,mana bisa aku bekerja padamu?" katanya kasar,bocah ini senang melakukan sesuka hatinya,meskipun pandai baca surat,namun soal tata krama justru dia tidak mengerti.
Mendengar kata kata yang kasar itu,Saudagar Yu tidak marah,dia justru merasa iba..
"Sin Jie,kau bekerja pada sama seperti kau bekerja padda pembesar itu,yaitu di perpustakaan dan ruang baca..aku akan memberi gaji besar padamu bagaimana?"
Sin jie ragu-ragu mendengarnya..
"Kalau aku bekerja ikut kau,maka aku tak dapat tinggal disini lagi dan harus ikut kau"
"Tenang saja,aku berikan kamar buat mu..tempatmu ini akan aku suruh orang merawatnya"
Sin jie terus menimbang tawaran itu,dia tidak percaya ada orang sebaik ini..tapi kalau dilihat wajahnya nampak tulus..
"Baiklah beri aku waktu berfikir satu hari" jawab Sin Jie