Chapter 2

360 57 8
                                    

by RezTysa

=
==
===
==
=

"Sensei.." suara Hinata terhenti bersamaan dengan langkahnya yang berhenti tepat di ruang olahraga yang sudah lama tak terpakai.

Hinata menatap bingung wajah datar Byakuya, pasalnya ia turut bingung dengan apa yang akan Byakuya lakukan dan entah hukuman apa yang akan Byakuya Sensei berikan padanya.

"Sensei..jangan-jangan kau mengajakku kesini ingin melakukan hal yang tidak-tidak' kan?" Tuduh Hinata tanpa dosa, lirikan tajam Byakuya seketika membuat Hinata terdiam, ia meneguk salivanya kasar.

"Jangan terlalu percaya diri, aku terpaksa melakukan hal ini."

"Apa maks--" ucapan Hinata tergantung begitu saja ketika dua bilah pintu tradisional ala Jappanese terbuka lebar dengan sinar cahaya yang sangat terang hingga Hinata harus menyipitkan kedua matanya.

"Sensei..!!" Hinata melirik Byakuya yang hanya menatap datar Hinata dan dengan sekali dorongan dari tangan besar Byakuya, tubuh Hinata terjatuh dan terdorong hingga memasuki pintu tersebut.

Bersamaan dengan itu, pintu tersebut tertutup dan menghilang di balik bayang-bayang gelapnya ruang olahraga yang sudah tak terpakai. Byakuya membalikkan tubuhnya pergi meninggalkan ruangan tersebut dengan wajah datar khasnya.

Sedangkan ditempat Hinata berada, jauh didalam dunia yang sungguh-sungguh tidak diketahui siapapun kini ia terjebak didalamnya. Banyak wanita dan pria yang mengenakan hakama hitam dan putih dengan tatapan tajam yang berbeda.

Yang membuat Hinata bergidik seketika adalah tatapan pria dan wanita yang mengenakan hakama putih yang kini menatap tajam dan penuh intimidasi pada Hinata berbeda dengan pria dan wanita yang mengenakan hakama hitam. Hinata sadar bahwa sepertinya manusia aneh dihadapannya ini sedang ingin memulai pertarungan ia pun beringsut mundur.

Hinata mulai melakukan ancang-ancang ingin kabur ketika melihat kode yang di berikan oleh wanita ber-hakama hitam. Ia tahu ini sangat berbahaya apalagi sekarang ia sudah terdampar didunia entah berantah.

Dengan gesit Hinata berlari meninggalkan mereka dengan wajah yang sulit diartikan, sungguh ia benci dengan Byakuya Sensei mengapa harus dirinya yang berada di tempat aneh ini. Ia sungguh takut, ingat senakal-nakalnya Hinata ia masih memiliki rasa takut di dalam dirinya.

Ingat Hinata bukanlah spesies aneh seperti yang sering ditunjukkan orachimaru Sensei di kelas setiap jadwal mengajarnya.

Suara pedang yang saling beradu membuat ketakutannya semakin membara, ia bingung harus memihak siapa karena ia sendiri pun tak tahu dimana sekarang. Apalagi melihat katana yang teracung bukanlah mainan belaka!

Dengan langkah sedikit gemetar ia berjalan mendekati bukit tertinggi yang tak jauh dari para petarung, ia lelah dan butuh istirahat dengan gontai ia menjatuhkan dirinya di bawah pohon tak berdaun dan memakan permen yang setia ia simpan di saku seragamnya.

"Kami-sama..apa sensei gila itu berniat membunuhku disini?! Jika bertemu akan kuhabisi dia!" ujarnya sembari menghela nafas menahan lelah akan fisik dan batin yang hampir membuatnya gila seketika.

Angin kencang perlahan menerbangkan surainya, ia menikmatinya dengan mata terpejam. Sungguh Hinata sangat menikmati udara yang ia rasakan saat ini tanpa memperhatikan sekitarnya.

Destiny The UnthinkableTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang