↝ 1 ↜

739 65 14
                                    

"eunsang manis banget ya,"

"senyumnya ituloh, berasa liat bidadari gue."

suasana kantin yang semula tenteram tiba-tiba saja menjadi riuh kala seorang eunsang datang.

para siswa ramai melontarkan pujian nya kepada si manis pemilik senyum secerah mentari itu.

senyum yang semula sudah lebar, dilebarkan nya lagi hingga nampak susunan giginya yang rapih.

siswa kembali bersorak sorai ramai, begitu tidak kuat menahan senyum eunsang yang sangat amat manis.

"anjir itu eunsang senyum ke gue woy!"

"kagak, dia senyum ke gue bahlul!"

kedua orang itu saling menjitakan dahi satu sama lain, tidak mau kalah dalam memperebutkan eunsang.

"lah pede amet lu berdua, dia senyum ke semua orang, gausah baper."

junho merotasi kan matanya malas, sudah kebal akan kebodohan kedua teman idiotnya itu.

kedua teman idiotnya itu tidak lain dan tidak bukan adalah yuvin dan yohan.

yang selalu bertengkar tapi sangat sulit untuk dipisahkan, mereka berdua ibarat sebuah perangko yang sudah saling melekat.

"eh woy itu eunsang jalan ke arah sini masa,"

yuvin menunjuk eunsang yang tengah berjalan ke arah meja mereka. di tangannya, eunsang membawa nampan berisi baso.

"ya kagak usah ditunjuk juga bego,"

yohan kembali menjitak dahi yuvin hingga membuat yuvin meringis kesakitan. tenaga yohan tidak main-main saat menjitak nya.

"ya maap, amoeba."

yohan melotot, tangannya sudah dikepal berniat menjitak yuvin untuk ketiga kalinya.

"udahan napa sih, rusuhnya kayak bocil rebutan berbi aja lo berdua." ucap junho.

karena junho sudah bersuara, yohan tidak jadi menjitak yuvin, yuvin pun memeluk junho, bersyukur karena junho menyelamatkannya.

benar kata yuvin, eunsang memang datang ke meja mereka.

"m-maaf ganggu ka, boleh aku duduk disini? meja yang lain penuh semua."

eunsang berucap ragu kala melihat yuvin yang masih setia memeluk junho dan junho yang mendorong tubuh yuvin menjauhi tubuhnya.

sedangkan yohan, ia telah memasang senyum buaya nya.

"boleh kok dek, sini duduk di sebelah aa." yohan menepuk bangku kosong disebelahnya, tak lupa ia memberi wink pada eunsang.

"makasi ka," eunsang langsung duduk di sebelah yohan.

yuvin yang sadar ada kehadiran eunsang langsung menjaga image nya.

"eh, hai eunsang," yuvin berseru seraya menyisir rambutnya ke belakang dengan tangannya.

"h-hai juga ka yuvin," ujar eunsang sambil melambaikan tangannya canggung.

"aduh manis banget sih lo," yuvin berniat mencubit pipi eunsang gemas. namun, tangannya di tahan oleh yohan.

"eits apa-apaan tangan haram lo megang bidadari gue!" seru yohan.

"enak aja lo sunggokong, tangan gue suci."

"heh patkai, gue tau lo belum cuci tangan pas udah cebok kan?"

"lo kali bangsat,"

mereka kembali bertengkar layaknya anak kecil.

SECRET • pdx101 • Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang