.
.
.Semua nya keluar dari Kantor Polisi abis itu natep Minjoo gak tega.
"Ju? Lo gapapa?" Tanya Yujin pelan.
"Ehmm.. iya gue gapapa kok, lo pada pulang aja, pasti kangen sama orang tua kalian kan?" Lirih minjoo.
Kemudian Wonyoung datang dan mengusap pelan bahu Minjoo.
"Kita emang kangen mereka, tapi mending sekarang kita selesain masalah lo dulu, mamah lo belom tau kejadian ini kan?" Tanya Wonyoung.
"Hm, iya mamah belom tau.. berarti gue harus balik kerumah, kalian ikut?"
"Ikut lah nyeddhh! Kita bakal bantu lo sampe akhir!" Pekik Yena terbobroq.
"Oke makasih, ayo"
Minjoo ngajak semua member ke rumah nya.
Semua member ngikutin arah nya Minjoo sampe kerumah nya.
"Ini rumah gue, ayo masuk."
"Yaelah ju, orang dulu kita suka kesini kok" ujar Yujin sambil melepas alas kaki nya.
Semua member masuk kedalem rumah Minjoo.
Semua nya natep kekiri kanan, kosong.
"Mamah?" Lirih Minjoo pelan.
Mereka masuk dan ngeliat ada mamah Minjoo yang lagi sujud-sujud depan peti yang kebuka.
"MAMAH!?" pekik Minjoo keras.
Mamah Minjoo natep kearah Minjoo.
Dann..
"Minjoo? Sini nak, sini"
Minjoo ngegeleng abis itu ngeluarin air matanya.
"MAMAH SAMA AJA KAYAK PAPAH! KALIAN SEMUA.. BUKAN ORANG TUA MINJOO!"
"Durhaka kamu nak? Yaudah sini, kamu juga gaakan berguna buat kita, mending jadi bahan tumbal mamah aja biar berguna, iyakan? Hahaha"
Yuri nyamperin Minjoo abis itu ngelus punggung nya pelan.
"Sabar ju.. kita bakal hadapin ini bareng-bareng" ujar Yuri.
Minjoo terus netesin air matanya dan natep mamah nya gak percaya.
Tiba-tiba aja Minjoo ngerasa ada yang ngebisik di telinga nya.
Ayo bunuh dia, bunuh.
Minjoo membulatkan matanya abis itu natep kesebelahnya.
Ga ada siapa-siapa.
Minjoo ngegeleng pelan, ini pasti cuman halusinasi dia.
Tapi bisikkan mya mulai kedengeran lagi.
Kenapa gak dibunuh? Ayo bunuh!
Minjoo semakin takut sekaligus bingung.
Entah apa yang terjadi, pelan-pelan Minjoo mengambil pisau didapur dan dia mendekati Ibu nya.
"Minjoo lo mau ngapain!?" Pekik Nako dan Eunbi.
Minjoo natep kearah temen-temen nya itu, dan dia sendiri gak tau kenapa ini bisa terjadi.
"Tangan gue gak kekontrol! Tolongin!" Pekik Minjoo keras.
"Ju!? Istgfar!" Pekik Hitomi keras.
Minjoo merasa badanya menjadi ringan.
BRUK!
Minjoo jatuh.
Pingsan.
"Lo gapapa kan ju?" Tnya Hyewon pelan.
Mereka perlahan nyamperin Minjoo.
"KYA!!"
Tiba-tiba Minjoo bangkit dan matanya menjadi merah.
"KALIAN SEMUA TERKUTUK!!"
Pekik Minjoo sehingga suara nya bergema diruangan itu.
"MINJOO SADAR JING!" Pekik Sakura dan Chaeyeon.
"KALIAN PERNGKHIANAT! SIALAN!!"
Minjoo lempar pisau nya kearah Yujin, tapi Yujin berhasil ngehindarin itu.
"Sihyun, gue tau itu elo."
Semua langsung natep kearah Yujin dengan merinding.
"Apa lagi yang lo inginin dari kita? Bukannya semua udah selesai?"
"BUNUH WANITA ITU! BUNUH!!!"
Minjoo menunjuk-nunjuk kearah Ibu nya.
"Kalian mau bunuh saya? Cch, kayak bisa aja!"
"Tante please diem! Jangan--
Omongan Yuri keputus karena mamah nya Minjoo tiba-tiba nyamperin dia dan nyekik Yuri.
"Akkhh--- ye-yena!! To-to-long!!"
Omongan Yuri keputus-putus.
"JO YURI!" Yena lari nyamperin Yuri dan berusaha ngelepasin cekekan nya Mamah Minjoo.
"INI GAK ADA SEPESERPUN SALAH NYA YURI!" pekik Yena keras.
Mamah Minjoo jatuh karena Yena dorong.
"Hiks.. yen.." lirih Yuri.
"Tenang yur tenang"
Yena langsung meluk Yuri erat.
Yujin yang makin gak tahan sama ini akhirnya ngambil pisau dari tangan Minjoo.
"SAYA GAK MAIN BUNUH KOK!" pekik Yujin.
Yujin nusuk perut nya mamah Minjoo, gak dalem.
Darah keluar tapi gak banyak.
Sesegera mungkin Yujin ngelepas pisau nya dan manggil polisi dateng.
"Terimakasih, Ahn Yujin.. ini mungkin adalah yang terakhir, maafkan aku udah selalu ganggu kalian, aku janji.. ini bakal jadi yang terakhir kalinya, selamat tinggal"
Minjoo jatuh kebawah dengan lemes dan dengan sigap Chaewon bantu dia.
"Gapapa ju?" Tanya Chaewon.
Minjoo ngangguk pelan dan natep ke sekeliling nya.
"Makasih.." lirih Minjoo pelan.
.
.
.
1 part lg gengs, maaf slow update.