☠️ 00 ☠️

322 54 43
                                    

💝Perhatian💝
Cerita ini hanya fiktif belaka, alur cerita maupun watak dari idol yang terlibat sama sekali tidak nyata, serta untuk hiburan semata. So, jangan terlalu terbawa suasana, and hargai penulis ya, happy reading 🤗

------


💝 Fan-fiction Versi Lokal 💝











“Gue, ga nerima penolakan, pilih rahasia lo terbongkar atau nurutin permintaan gue?”

“Memangnya apa yang lo tau, hah?”

“Lo bukan Lalisa, tapi saudara kembarnya yaitu Larisa....”

Prank...

Sejalan dengan sebutan Larisa yang ia dengar, perempuan serba hitam itu secara tidak sengaja menjatuhkan pemukul bisbol yang ia sering gunakan untuk bertarung. Tidak hanya kaget, jantung Larisa juga bekerja ekstra disertai oleh kelenjar saliva yang tersendat di kerongkongan. Terlebih kini, pandangan Larisa mencelus ke dalam iris si pemberi fakta yang menatapnya dalam.

“Benarkan apa yang gue bilang bahwa lo---”

“Apa mau lo, biar mulut lo yang bau itu bisa diem!”

“Hah.” Respon sang pemberi fakta mendengus sebal sembari mengalihkan pandangan ke gudang tanpa penghuni. Otomatis, ia membelakangi Larisa yang semakin lama kian dongkol terhadapnya.“Giliran mau buka kartu AS, Lo mau tunduk sama gue.”

“Iya terserah...! Sekarang, Lo mau apa hah! Duit? Motor? Mobil? Atau----”

Tantangan Larisa terpotong tatkala tangan si bertato itu terangkat. “Cukup.” Sembari mengatakan satu kata, kakinya berputar agar bisa berhadapan lagi dengan musuh bebuyutannya itu. “Gue, ga mau harta, tapi pengen Lo pacaran sama 6  mantan Lo sekaligus dalam waktu 99 hari.”

Diakhiri dengan senyum percaya diri, lebih tepatnya adalah meledek. Si narasumber yang berjenis kelamin laki-laki pun menenggerkan tangan kirinya ke pundak Larisa yang tiba-tiba melotot.
“Crazy!”

“Gue enggak gila, ok! But, i'm Huang Xuxi... rival sejati Lo, Larisa Manoban.”



---------







“SEMUA INI GARA-GARA KULKAS KARATAN...! SIAL...! DASAR KULKAAASSSSSS!”

Larisa Manoban itulah perempuan berumur 16 tahun yang saat ini tengah berteriak di depan danau, demi melampiaskan kesal tingkat akutnya. Pasalnya, selama menjalani permintaan konyol itu, kehidupan Larisa yang memang bersandiwara menjadi Lalisa, kini kacau balau.

Ya, sangat kacau, lantaran setiap kali ia disentuh oleh laki-laki, maka laki-laki tersebut akan meninggal pada kemudian hari. Tidak, bukan karena mati secara wajar, melainkan terpotong-potong serta dipenuhi oleh luka dan nanah, layaknya manusia mutilasi yang ia lihat dalam mimpi. Ya, sebelum sang korban mati, Larisa sering memimpikan adegan pembunuhan, dimana ia melihat korbannya mati secara mengenaskan. Namun, sayangnya, ia tidak bisa melihat sang pelaku, karena selalu membelakangi dan tidak bisa Larisa sentuh.

Satu per satu korban berjatuhan, yang awalnya Larisa acuhkan, kini ia bertekad untuk menangkap sang pelaku, meski dalam mimpi. Hingga, akhirnya kerja keras Larisa membuahkan hasil, ia pun dapat melihat tanda X di perut si makhluk yang kelamin laki-laki itu. Walau, tampak samar, tetapi mampu memberi percikan api semangat untuk menangkap si makhluk pembunuh manusia.

“X... gue bersumpah akan tangkap Lo dan nuntut Lo atas kekacauan yang telah terjadi ini!”

-----

Akankah Larisa Manoban dapat mempertahankan sandiwaranya itu? Lantas, mengapa ia rela mempertaruhkan apapun demi menjadi Lalisa? Serta sanggupkah ia menemukan siapa pelaku sebenarnya? Belum lagi, ia akan dikejutkan oleh tragedi-tregedi di luar nalar yang menyatakan bahwa ia sebenarnya adalah Gumiho alias siluman rubah berekor sembilan.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 03, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

XTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang