4

16 1 0
                                    

Saat pelajaran di mulai.

"Bu, saya izin ke toilet" ucap Windari

"Iya silahkan" ucap Bu Ida

"Terimakasih, Bu." ucap Windari lalu keluar kelas menuju ke arah toilet

Akhirnya bel yang di tunggu-tunggu oleh semua siswa dan siswi SMAN 27 pun terdengar, lebih tepatnya bel pulang telah tiba.

"Oke ibu akhiri pelajaran hari ini, Wassalamualaikum Wr. Wb" ucap bu Ida

"Waalaikumsalam Wr. Wb" ucap murid-murid kompak

Saat pulang sekolah, Felysia berjalan melewati koridor sekolah menuju ke depan sekolah seperti biasa menunggu jemputan supirnya. Tiba-tiba ada yang menabrak Felysia.

Bruk

"Aw" ringis Felysia

"Eh maaf sayang aku gak sengaja" ucap Devan tanpa rasa bersalah

"Sayang-sayang pala lu peang"

"Sini aku bantuin berdiri" sambil mengulurkan tangannya

"Gak usah, gue bisa berdiri sendiri kali"

Lalu saat Felysia hendak pergi, Devan mencekal tangan Felysia.

"Apa?"

"Ish galak banget, Neng"

"Nang neng gong"

"Hehe... Kalau gue chat lu tuh dibales jangan cuma di read. Lu cuek, galak, jutek aja makin bikin gue suka sama lu coba apa lagi kalau lu care dan suka juga sama gue coba"

"Bacot lu, awas gue mau pulang"

"Pulang sama siapa?"

"Kepo lu"

Lalu Felysia pergi meninggalkan Devan yang masih berdiri sendirian di sana. Untung supirnya sudah berada di depan sekolahnya. Jadi, Felysia tidak perlu lagi menunggu supirnya itu dan tidak bertemu lagi dengan Devan.

Setelah sampai di rumahnya.

"Assalamualaikum" teriak Felysia sambil menuju ke ruang keluarga. Dan ternyata sepi. Mamah, papah, kak Daniel (kakak Felysia) ternyata belum pulang. Lalu seorang wanita paruh baya datang menghampiri Felysia.

"Non, baru pulang? Mau di bikinin minum apa? Atau mau makan apa? Biar Mbok buatin"

"Eh gak usah repot-repot, Mbok. Felysia bisa ambil sendiri kok"

"Bener, Non? Kalau butuh bilang Mbok aja ya"

"Iya, Mbok. Makasih sebelumnya"

"Iya, Non. Sama-sama"

Lalu Mbok Ningsih pergi ke belakang lagi. Dan Felysia pergi ke kamarnya untuk bersih-bersih dan ganti bajunya. Saat sudah selesai. Felysia mengambil novel miliknya untuk melanjutkan membaca bab selanjutnya.

Cekrek

Pintu kamar terbuka.

"Oyyy" ucap seorang laki-laki yang usia nya 2tahun lebih tua dari Felysia

"Ish bikin orang kaget aja, Kak. Ketuk dulu atau apa ke"

"Hehe gue cuma mau mastiin lu udah pulang apa belum, takutnya belum pulang entar gue kangen elu"

"Lebay lu, Kak. Baru pulang, Kak?"

"Ya seperti yang nyonya lihat"

"Ish ngeselin banget lu, Kak" ucap Felysia sambil melempar bantal ke arah Daniel

Daniel segera menutup pintu kamar Felysia sebelum ia terkena lemparan bantal dari Felysia.

saat Felysia sedang belajar, handphone nya berbunyi menandakan ada WA masuk.

+62************
Malam cantikku 😘
Ini gue Devan
Save dong nomor gue

Felysia yang membaca chat itu hanya kaget dan memelototin matanya ke arah layar handphone nya.

"Dia dapet nomor gue dari mana gila"gerutu Felysia

Sementara di tempat lain.
Devan selesai makan malam lalu langsung pergi ke kamarnya. Lalu ia mengambil handphone nya untuk chat Felysia.

Lalu Devan membuka aplikasi WA di handphone nya dan mengetik sesuatu untuk Felysia yang telah menganggu hatinya saat ini. Mungkin benar Devan telah menyukai Felysia.

1 menit
2 menit
3 menit

Devan : "kok gak dibales sih, Fel. Di bales dong"

Felisya : "lu dapet nomor gue dari mana?👿"

Devan: "ih serem banget tuh emotnya"

Felisya: "dapet dari mana bego?"

Devan : "dari Windari"

*flashback on*

Saat pelajaran di mulai.

"Bu, saya izin ke belakang" ucap Windari

"Iya silahkan" ucap bu Ida

"Terimakasih, Bu" ucap Windari lalu keluar kelas menuju ke arah toilet

Setelah habis ke toilet. Windari mau pulang ke kelas nya lagi. Dia berpapasan dengan Devan.

"Eh lu temen Felysia kan?"

"Iya, kenapa?"

"Gue minta nomor WA Felysia dong"

"Gue gak bisa, lu harus izin ke Felysia dulu"

"Kalo gue minta ke dia gak bakal di kasih, jadi gue minta tolong sama lu, tolong cepet kasih nomor WA Felysia ke gue dong"

Lalu Windari memberi no WA Felysia ke Devan.

"Ok thank"

"Sama-sama"

Di tempat tidur Felysia tanpa di sadari Felysia sudah tiduran sambil menahan kesal pada Devan.

Di tempat lain, Devan sedang tiduran sambil senyum-senyum sendiri karena ia membayangkan wajah kesal Felysia.

❤❤❤❤

Jangan lupa vote and komen 🙏

Felysia Inez Gianina 2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang