Pernah berbagi tawa dengan seseorang yang kupikir akan selalu ada, namun faktanya ia pergi begitu saja, tanpa kata, tanpa alasan apalagi salam perpisahan.
Pernah berbagi resah dengan seseorang yang kupikir akan selalu ada dalam halaman setiap kisah, namun faktanya di bab berikutnya tak kutemukan lagi namanya tercatat setelah namaku. Tak kutemukan lagi kata "Kita", yang kutemukan hanya "Aku".
Pernah ku berikan sepotong hati yang kupunya dengan utuh, yang kupikir kan ia jaga hati dan pemiliknya dengan sungguh. Namun faktanya, yang ia suguhkan malah luka bukan tawa seperti yang ia tawarkan padamulanya.
Singkatnya .. Aku pernah merasa begitu tersungkur, hingga membuatku lupa bagaimana caranya bersyukur. Luka membuatku buta, hingga nalarku terus saja menolak untuk menerima. Bahwa ada makna dalam setiap peristiwa. Mungkin kehilangan adalah salah satu jawaban atas do'a yang selalu ku pinta ''Jika baik tolong persatukan, jika tak baik tolong jauhkan''.
Kini .. akan ku coba untuk berdamai dengan diriku juga hatiku. Mencoba menerima kenyataan, bahwasannya memang beberapa hal lebih baik untuk di lepaskan. Aku akan kembali utuh, seperti saat hadirmu bukan yang aku butuh.