jam pelajaran kosong, keadaan kelas benar-benar gaduh. chan memperhatikan sekelilingnya, ia tak melihat woojin di tempat duduknya.
ke mana perginya woojin?
tunggu.
mengapa chan menanyakan seorang kim woojin?!
chan menggelengkan kepalanya cepat. rasanya ada yang tidak beres, namun chan tak mengetahui apakah itu.
ia memutuskan untuk pergi ke perpustakaan, satu-satunya tujuan chan untuk sekedar menenangkan diri.
bangku tersusun bersampingan, meja berdampingan tiap sisi. detik waktu mengalir deras. rasanya chan tak butuh siapapun, ia hanya butuh ketenangan.
chan butuh kesibukan untuk menghilangkan pikiran-pikiran buruk masa lalunya. ia tak ingin mengingat itu, sangat. benar-benar tak ingin.
chan mendudukan dirinya tepat di samping jendela, belum berniat mencari buku yang akan dibaca. tepat saat akan beranjak dari tempat duduknya, netranya menangkap seseorang yang sedang berjalan.
chan sedikit terkejut, orang itu kim woojin.chan memperhatikan dari jendela, mengamati woojin yang sedang berjalan.
entah apa yang terjadiー merasa ada yang memperhatikan, woojin menghentikan langkahnya, menatap ke arah jendela perpustakaan.
mata mereka bertemu, tatapan itu tak terhindarkan.
woojin tersenyum ke arah chan.
chan yang menyadari itu langsung menundukkan kepalanya, menutup cepat gorden di sampingnya. mukanya merah, hanya karena senyuman woojin.
°°°
woojin berniat untuk kembali ke kelas, mengingat tugasnya yang belum selesai dikerjakan. tepat saat berjalan ke arah kelasnya, ia merasa ada yang memperhatikan dari gedung yang akan dilewatinya. langkahnya terhenti, ia melihat chan yang sedang memperhatikannya.
woojin tersenyum.
saat akan melambaikan tangan ke arah jendela, chan sudah terlebih dulu menutup gorden. ia menghela napas.
chan lo sebenernya kenapa sih?
kenapa sangat suka menyendiri?
woojin menuju ke perpustakaan. tak peduli dengan tugas apalah itu. langkahnya mengatakan ia harus menyusul chan.
°°°
chan tak menyadari bahwa woojin menuju ke perpustakaan, setelah kejadian memalukan tadiー tak sengaja bertatapan dengan woojin, ia langsung menuju ke rak buku.
"hah tinggi banget raknya sih. gue kan gabisa ngambil bukunya!" ia menggurutu, kakinya sedikit berjinjit untuk mengambil buku.
"lo sih, pendek." chan membeku, tidak asing dengan suara itu. benar, suara woojin.
"nih."
chan membalikkan badannya, wajahnya langsung menubruk dada woojin.
mata mereka kembali bertemu. jarak mereka benar-benar dekat, bahkan chan dapat merasakan hembusan napas woojin.
woojin semakin mendekatkan dirinya, hidung mereka hampir bersentuhan. salah satu tangan woojin sudah berada di samping chan, bertumpu pada rak yang ada di depannya.
chan merasa tak nyaman, ia mendorong tubuh woojin menjauh.
"m-minggir lo!"
woojin sedikit tersentak, entah mengapa ia merasa bersalah. astaga tadi gue mau ngapain?!
"sorry, gue gak bermaksud chris." woojin menggaruk tengkuknya yang tak gatal itu, dan hanya dibalas dengusan oleh chan.
chan mendudukkan dirinya di kursi, woojin mengikutinya. ia tak berniat membaca buku seperti chan, hanya saja ia ingin berada di dekatnya.
woojin menyenderkan kepalanya di atas meja dengan tangan sebagai alas. ia terkekeh saat memperhatikan chan yang serius membaca bukunya.
"gausah liatin gue kayak gitu."
"malu ya gue liatin?" balas woojin dengan cengiran yang sangat menyebalkan menurut chan.
"risih."
tak ada balasan dari woojin. chan kembali fokus pada benda di depannya. posisi woojin masih sama seperti tadi.
merasa bosan, woojin kembali membuka suara.
"chris." panggil woojin.
"hm." balas chan.
"chris."
"christopher."
"christopher bー"
"berisik!" chan menutup bukunya.
"apa?!" suaranya sedikit meninggi. woojin sampai terlonjak.
"pleaseー" ucapan woojin tertahan. chan mengernyitkan dahinya.
"please? for?"
"please biarin gue temenan sama lo." wajahnya benar-benar penuh harap.
chan masih bingung.
"ijinin gue biar selalu ada di deket lo. cuman itu." woojin menatap chan sangat dalam.
"t-terserah!"
chan berdiri, menghasilkan suara denyitan kecil dari kursi yang didudukinya, berlalu meninggalkan woojin yang masih terduduk bingung.
terserah? gue dapet lampu ijo nih berarti?!
°°°
hah?! kok tiba-tiba part ini lumayan panjang?!
ngebosenin ga sih ceritanya? 😅
sampai sini dulu. wait for the next chapt!♡
KAMU SEDANG MEMBACA
hey, what's wrong? [ woochan ]
Fanfictionbagaimana bisa seseorang yang terlihat biasa saja ternyata menyimpan beban yang berat di pundaknya? "tersenyumlah, kumohon." pintanya. [ bxb ] [ lowercase ] ©constellaction, 2019