4 hari sudah UAS berlangsung. Dan hari ini adalah hari terakhir.
Pelajaran hari ini menurut Adelyn lumayan susah. Karena pak Hady jarang sekali datang dalam pelajaran agamanya itu. Dan bu Dita, dia jika menjelaskan rumus fisika susah untuk dimengerti.
Pelajaran pertama adalah IPA, bersyukur Adelyn bisa mengerjakannya. Dan semoga saja hasilnya nanti memuaskan.
Tring...
Tring...
Bel istirahat berbunyi. Adelyn dkk pergi ke kantin untuk makan.
"Eh tau nggak kalian?-." Ucap Kejora terpotong.
"Kagak, kan lo belum ngasih tau" Ucap Adeeva dengan santainya.
"Et dah bocil, gue belum selesai ngomong anjir." Kejora memang memanggil Adeeva dengan sebutan 'bocil' karena tubuh Adeeva paling pendek diantara Adelyn, Kejora, dan Keysha.
"Yaudah, cerita buru." Ucap Kejora seraya memakan siomaynya.
"Kagak, males gue udah nggak mood buat cerita." Ucap Adeeva, seraya mengerucutkan bibirnya.
"Dasar bocil, udah pendek, ngeselin lagi." Gerutu Kejora.
"Apaan lo? Ngomongin gue?."
"Ge-er bat."
Begitulah mereka berdua, dimanapun mereka akan bertengkar. Mereka berdua memang tidak mau mengalah jika sedang berdebat, ataupun membicarakan sesuatu.
Bel masuk berbunyi, istirahat selesai dan siswa/siswi SMA Bina Bangsa, berhamburan masuk ruangan UAS masing-masing.
Kali ini adalah pelajaran terakhir, dan ini pelajaran agama, yang mana pelajaran ini sangat membingungkan karena pak Hady jarang sekali datang ke kelas untuk mempelajari ini.
'Semua soal gue bisa, lah ini soal terakhir susah nya minta ampun yaelah' Ucap Adelyn dalam hati.
Arka sepertinya melihat raut wajah kebingungan Adelyn.
'Hmm keknya dia kebingungan deh sama soal itu, gue tau jawaban nya padahal. Gue kasih tau aja lah kasian.' Ucap Arka dalam hati.
Adelyn meminta izin kepada pengawas untuk pergi ke toilet bersama Adeeva. Lalu setelah mendapat izin dari pengawas pun, mereka segera pergi ke toilet agar tidak membuang waktu banyak.
Saat Adelyn dan Adeeva sudah melenggang pergi. Arka pun mengambil soal ulangan milik Adelyn dan mengisinya.
Tidak sampai 10 menit Arka sudah selesai mengisi soal itu.
Tidak lama pula Adelyn dan Adeeva datang.
Adelyn mengerutkan keningnya, bertanya-tanya dalam hati. Siapakah yang mengisi soal ini? Adelyn pun melihat Arka yang duduk disampingnya itu, dan bertanya.
"Kak, maaf kak ini yang ngisi kakak?" Ucap Adelyn bertanya. Yang hanya dibalas senyuman oleh Arka.
Arti senyuman itu tentu saja sudah mengiaskan bahwa Arka yang mengisi soal itu.
"Duhh kakak makasihhh banget ya kak, kakak baik banget deh sama aku." Ucap Adelyn tak henti-hentinya.
Adelyn tersenyum bangga melihat itu. Akhirnya soal-soal yang membuat hati dan fikirannya tidak karuan.
Adelyn ingin mengumpulkan jawabannya itu kepada pengawas. Tetapi...
"Permisi kak." Ucap Adelyn kepada Arka yang duduk disamping kanannya itu.
"Mau kemana?" Ucap Arka.
"Ngumpulin jawaban."
"Enak aja. Tungguin gue dulu, bentar lagi gue selesai."
KAMU SEDANG MEMBACA
DIA
Teen Fiction"Del lu mau nggak jadi pacar gue?." Ucap seseorang disamping adelia, yang tidak salah lagi yaitu Nathan. Adelyn sangat bingung disaat itu, Adelyn yang baper oleh Nathan, dan sementara itu Adelyn masih mempunyai status dengan Elno yaitu sebagai 'pac...