WANt To EnD

27.2K 832 147
                                    

Mana nih yang minta sequelnya? Angkat kakinya coba!

Warning!

Crakpair! Yaoi! BxB! 

Oke! Happy reading my friend!

Semenjak kejadian dimana Mark diperkosa oleh 4 pria asing yang berkedok sebagai pencuri, membuat Mark yang ceria menjadi Mark yang pendiam. Tak hanya disekolah melainkan dirumah. Hal ini membuat keluarga Mark terutama ketiga kakaknya merasa heran akan perubahan Mark.

Berulang kali ketiga kakaknya mencoba membujuk Mark untuk mengatakan apa yang terjadi selama semua orang pergi ke luar. Tapi Mark hanya berkata, "Aku tak apa apa, Hyung," kata Mark dengan senyum terpaksa. Mau tak mau mereka percaya walau sebenarnya hati mereka tak percaya bahwa si bungsu dalam keadaan baik baik saja.

Seperti malam ini, Lee Dongmin (Eunwoo) terbangun dari tidurnya karena haus, karena dapur terletak di lantai satu dan otomatis ia juga akan melewati kamar si bungsu.

"Hiksss... hiksss.... T-tuan jangan hikss... hikss.."

Langkah Dongmin terhenti saat mendengar isakan si bungsu, langkah kakinya ia bawa menuju kamar si bungsu yang beruntungnya tidak dikunci.

Dongmin masuk kedalam kamar Mark, disana ia melihat Mark yang menggeliat resah dengan air mata yang terurai dan juga keringat yang sebesar biji jagung memenuhi tubuh Mark.

Dongmin buru buru menghampiri sang adik, "Hei, sayang. Are you okay?" bisik Dongmin. Mark yang memang dasarnya mudah terbangun itu langsung membuka matanya. Disana ia bisa melihat wajah khawatir dari kakak tersayangnya, segera saja Mark bangkit dan memeluk Dongmin erat.

"H-hyungg.... hikss...." Mark menangis didalam pelukan Dongmin. Dongmin mengelus kepala Mark mencoba menenangkan si bungsu yang tak kunjung berhenti menangis. "Hei, hyung disini, tenanglah," ucap Dongmin. Didalam pelukan sang hyung akhirnya Mark merasa sedikit tenang walaupun masih sesenggukan.

Dongmin yang melihat wajah kacau si bungsu hanya tersenyum miris, wajah Mark benar benar terlihat ketakutan seperti mengalami trauma berat. dalam hati Dongmin memaki dirinya yang tak becus menjaga adik kesayangannya.

Dongmin membersihkan air mata yang ada dipipi Mark dengan kedua ibu jarinya, ia memberikan tatapan lembut kepada si bungsu. "Kau mau bercerita dengan hyung, sayang?" ucap pemuda manis itu dengan lembut. 

Mark menatap ragu sang hyung antara ia yang harus bercerita atau memendamnya sendiri. Kalau ia bercerita pasti ia akan membuat hyung kesayangannya menangis hingga besok saat mengetahui apa yang ia alami, tapi jika ia tak bercerita, sampai kapan ia akan memendam trauma itu sendirian?

"Tak apa kalau kau belum bisa bercerita dengan hyung, hyung akan menunggumu hingga kau siap untuk bercerita, sayang," kata Dongmin penuh kasih sayang.

Inilah mengapa Mark sangat sayang dengan Dongmin, itu karena sikapnya yang lemah lembut seperti sang ibu, bukan berarti ia tak menyayangi kedua hyungnya yang lain. Hanya saja untuk bercerita ia lebih nyaman dengan hyung keduanya disaat ia tak bisa mengatakannya kepada orang lain terutama orang tuanya.

"H-hyung?" panggil Mark, "Iya, sayang? Ada apa? Kau ingin hyung ambilkan minum?" Mark menggeleng mendengar perkataan sang hyung, "Aku ingin hyung disini," lirih Mark. "Tentu, hyung disini."

Mark merebahkan tubuhnya diikuti oleh Dongmin, biarlah ia kehausan hingga pagi asal adiknya baik baik saja.

Mereka berdua saling diam ditemani dengan udara dingin yang menyapa dari celah celah ventilasi. "Hyung," panggil Mark, "Hmm?" deham Dongmin. "Kemarin saat kalian semua pergi ke luar," cerita Mark, "Ya?" "Pada malam harinya disaat aku tertidur, diruang tamu aku mendengar suara barang terjatuh, karena takut aku membawa tongkat dan turun," potong Mark, Dongmin diam, ia penasaran dengan cerita lanjutan sang adik. "Saat aku turun, a-aku melihat empat orang tengah mencuri-" "Mencuri?! Kau tak apa apa kan?!" potong Dongmin bahkan saking kagetnya ia refleks bangun dari tidurnya dan menatap si bungsu khawatir.

Wanted 👹🔞 ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang