"Iyaa, bu.." jawab mereka secara bersamaan. Mereka bergegas maju untuk menuliskan aksara jawa dan pasangannya. Sebelum Bu Sinta tambah marah.
Tak lama kemudian, Sheeva telah selesai menulis aksara jawa, dia berhenti karena dia sama sekali belum hafal pasangannya. Sheeva pun menoleh ke arah Aaron yang masih sibuk dengan tulisannya.
"Hust.. Aaron.." panggilnya. Aaron pun menoleh pada Sheeva dan langsung mengatakan sesuatu.
"Aku lebih nggak bisa, Va.." bisik Aaron seolah dia sudah tahu apa yang akan diucapkan oleh Sheeva. Padahal belum sempat Sheeva menanyakannya tapi sudah dijawab duluan oleh Aaron.
"KENAPA KALIAN BERBISIK-BISIK?" Tanya Bu Sinta mengagetkan mereka berdua.
"Em.. saya belum hafal pasangannya, bu.." jawab Sheeva dengan jujur.
"Makannya kalau sedang diajar, jangan suka ngobrol terus.." nasihat Bu Sinta pada mereka berdua.
"Iya, bu.. Maafkan saya eh kami ya, bu.." Kata Sheeva dengan nada memelas.
"Ya, sudah. Kalian boleh duduk. Ingat! Jangan diulangi lagi!"
"Iya, bu.." jawab Sheeva dan Aaron kompak sembari tersenyum manis.
😊😊😊
Esok harinya, Aaron kembali mengganggu Sheeva.
"Sheeva, kamu udah jadian ya sama Alex?" Tanya Aaron pada Sheeva saat Sheeva sedang mengerjakan tugas matematika yang baru saja diberikan oleh pak guru.
"Eeh, kata siapa?" Seru Sheeva.
"Ya kataku lah. Kan tadi aku yang bilang ke kamu."
"Heeii.. kamu tuh tadi tanya bukan bilang tau."
"Ya sama aja."
"Ya beda lah." Ujar Sheeva tak mau kalah.
"Kan sama-sama pakai mulut."
"Iyaa.. tapi kan tanya sama bilang tuh beda Aaron. Kalau tanya itu.." Sheeva memberi jeda ucapannya.
"Meminta jawaban kepada seseorang. Tapi kalau bilang itu memberikan suatu informasi kepada orang lain. Dan yang kamu lakukan tadi itu bertanya bukan bilang. Karena kamu itu butuh jawaban."
"Iya.. udah.. beda ya boleh lah."
"Ye.. emang beda kali." Jawab Sheeva sembari menjulurkan lidah, mengejek.
"Iya.. iya.. sekarang jawab dong pertanyaanku."
"Pertanyaan nggak penting! Jadi, ngapain minta jawabanku! Nggak bakalan aku jawab!" Kata Sheeva pada Aaron dengan ketus.
"Ye.. kan menurut aku, itu penting."
"Emang kamu siapanya aku? Bapakku bukan!"
"A.. kan aku temen kamu." Jawab Aaron.
"Kalo kamu nggak mau jawab, aku anggap kamu sama Alex itu pacaran loh." Ancamnya."Terserah." Jawab Sheeva cuek.
Tak disangka, Aaron langsung teriak kepada teman-teman yang saat ini sedang berada di dalam kelas. "Oii.. temen-temen, si Sheeva sama Alex udah jadian loh. Yuk pada minta PJ-nya."
"AARON! Apaan sih!"
Tak lama kemudian, beberapa teman sekelas berbondong-bondong mendekat pada Sheeva dan Aaron untuk mendapatkan informasi yang falid.
"Sheeva.. Beneran?" Tanya Cecil dengan mimik wajah tidak percaya. Maklum dia tidak percaya dengan ucapan Aaron karena dia kenal betul Sheeva dan Alex. Mereka berdua tidak mungkin pacaran sebab mereka sudah berada di zona nyaman yakni sebagai seorang teman.
"Ya.. kamu percaya nggak sama Aaron?"
"Nggak." Jawab Cecil.
"Ya udah berarti kamu bener. Aaron tuh cuma membual aja." Jelas Sheeva dengan singkat.
"AARON.." Seru Aira, Dhini, dan Sania dengan geram dan tatapan ingin memangsa. Melihat itu, Aaron pun hanya nyengir dan segera kabur keluar kelas sebelum mereka bertiga mengeksekusinya.
Sayangnya saat Aaron berlari, tepat di depan pintu masuk kelas, Aaron bertabrakan dengan Desina hingga membuat keduanya terjatuh.
Bugg..
Dan bukannya menolong mereka, Aira, Dhini, dan Sania malah dengan kompak menyanyikan lagu yang berjudul,
"Pertemuan yang ku inginkan.. kini jadi kenyataan. Pertemuan yang ku inginkan.. ternyata bukan khayalan."
Sheeva pun segera beranjak menuju tempat Aaron dan Desina terjatuh. Dan segera menolong mereka berdua. Hanya saja, Aaron telah lebih dulu bangun dan beranjak menuju ke kamar mandi dengan wajah malu. Sedangkan ketiga gadis itu berhenti menyanyi dan bergegas menhampiri Sheeva dan Desina.
"Des, kamu nggak papa kan?" Tanya Sheeva, Aira, Dhini, dan Sania dengan kompak.
😊😊😊
Hello i'm back..
Maaf baru bisa post sekarang..
KAMU SEDANG MEMBACA
Mouse and Cat
Teen FictionLayaknya Tom dan Jerry. Aaron dan Sheeva pun selalu bertengkar dimana pun mereka berada. Bahkan, sampai dihukum oleh guru. Tapi, setelah mereka berpisah untuk melanjutkan pendidikannya ke jenjang yang lebih tinggi, Sheeva belum pernah berpacaran kar...