Manisss, nyamm nyammm....
Ucap si gadis kecil dalam tidur lelap nya, suara yang berasal dari ruang tamu itu terdengar oleh Ibu Suci dari dapur, Ia penasaran dan kemudian berniat memastikan suara apa yang terdengar seperti sedang makan.
Bu Suci tersenyum menggeleng-gelengkan kepala, melihat puteri bungsunya yang tengah tertidur di sofa ruang tamu dengan kaki yang sebelah kiri terlentang ke bawah, sebelah nya lagi di atas sofa, melihat si gadis kecil nya yang putih, cantik, dan lucu rasanya tak tega ia bangunkan sehingga ia melanjutkan kembali pekerjaannya di dapur.
Sekitar pukul 15:30 Aqila pun terbangun dari tidurnya, kemudian ia segera mencari-cari Ibunya untuk menceritakan mimpinya barusan, Ia memanggil-manggil sang Ibu " Bu, Ibu..qila udah bangun Bu. Ibunya menjawab dengan nada lemah lembut " Ibu di dapur Nak, ". Kemudian Aqila segera menghampiri Ibunya dan segera bercerita .Gadis kecil ini berusia 5 tahun anak kedua Ibu Suci dari dua bersaudara yang baru masuk sekolah TK sehingga ia masih belum di izinkan berpuasa oleh Ibunya.
Aqila kemudian lansung menceritakan mimpinya, dan berkata pada Ibunya " Bu, tadi didalam mimpi, qila bertemu dengan seorang kakak cantik Bu, dia sedang berbuka dan makan tiga biji kurma, kemudian dia memberikan tiga biji kurma yang tersisa kepada qila dan berkata " Ini tiga biji kurma untuk membatalkan puasamu " kemudian qila menunduk malu Bu, karena qila tidak sedang berpuasa. Lalu kakak itu bertanya, " mengapa engkau menunduk sedih ? Apa engkau tidak ingin berbuka bersamaku ? " Lalu qila jawab apa kata Ibunya. qila bilang, qila masih kecil kak, kata Ibu qila tidak sanggup nanti.. kemudian kakak itu menjawab dengan perlahan dan senyum " Loh, justru dari kecil lah membiasakan nya, dan kalau memang kamu masih belum sanggup, bisa di batalkan sampai batas kamu sanggup nanti " kemudian qila makan kurma yang manis itu Bu, kurma itu tak semanis kurma biasa. dan qila pun janji kalau besok qila mulai puasa ya Bu.
Ibu dari dua anak itu sangat terharu melihat puterinya yang memiliki semangat beribadah.
Pukul 20:00, Adzan berkumandang, qila si gadis kecil pun mengajak Abang nya berwudhu, Abdul yang sudah remaja itu pun dengan senang hati menemani adik kecil nya.
Dengan memakai mukenah bunga-bunga warna pink, ia terlihat manis dan menggemaskan, kemudian mereka sekeluarga berangkat ke Mesjid untuk shalat tarawih berjamaah. Selesai shalat, ia menyalami semua ibu-ibu yang ada di samping nya, melihat aksinya yang lucu itu mncubit pipinya, sanking gemasnya melihat Aqila.
Sesampainya di rumah sebelum ia tidur, tak lupa Aqila mengingatkan Ibunya untuk membangunkan nya makan sahur bersama, sang Ibu pun mengiyakan perkataan puterinya itu, kemudian qila kecil pun tertidur.
Pukul 04:20 semua sudah terbangun, dan makanan telah di hidangkan.
Ibu Suci segera membangunkan Aqila, gadis kecil yang biasanya bangun jam 06:00 subuh itu agak sedikit susah untuk membangunkannya pada jam segini, namun Ibu Suci tidak menyerah, ia khawatir kalau ia tidak membangunkan Aqila, nanti ia menangis.Tak lama kemudian qila kecil terbangun, dan digendong ibunya untuk mencuci muka.sesampainya di depan meja makan, ia masih terangguk kesana-kesini, kemudian Abdul (abangnya) mengerjai adik kecilnya dengan memancingnya menggunakan ayam goreng yaitu makanan kesukaan Aqila. Kemudian hidung qila kecil mengarah kemanapun Abang nya bawa, Ibu Suci marah kepada Abdul karena ia usil kepada adiknnya, Lalu mereka pun makan dengan tenang.
Di pagi harinya sekitar pukul 11:00 degan teriknya matahari Aqila bermain dengan boneka nya di halaman rumah. Ibu nya yang melihat Aqila main panas pun khawatir Aqila kecapean, lalu ibunyaa mengajak Aqila masuk kedalam rumah dan tidur.
Setelah mereka melaksanakan Shalat Dzuhur, Aqila sudah terlihat pucat dan lemas, kemudian sesekali ia keluar mencari angin, kemudian kembali masuk kedalam rumah dan menuju kulkas, ia menuju kulkas bukan untuk mencari makan, akan tetapi ia berdiam diri dan menikmati sejuknya.
Ibu Suci yang melihat tingkah anaknya pun tersenyum haru, terkadang ia merasa kasihan, ia pun sudah meminta Aqila agar membatalkan puasanya, namun Aqila yang manis itu tidak mau membatalkannya.
Setelah Ashar, Ayahnya yang melihat Aqila yang suntuk dan lemas didalam rumah pun mengajak Aqila dan Aldo Jalan² ke rumah Nenek di kampung sebelah, Ibu Suci yang sangat senang melihat Aqila yang mulai berpuasa membuat banyak bukaan, selain membuat makanan kesukaan Aqila, ia juga membuat Donat kesukaan Aldo.
Sepulang dari rumah Nenek, mereka melihat banyak makanan yang ada di atas meja makan, Aqila melompat kegirangan dan tak lama kemudian Adzan berkumandang menandakan sudah waktu berbuka, kemudian Aqila diajarkan Aldo do'a Berbuka Puasa.
mereka sangat senang melihat Aqila kecil yang semangat beribadah____________________

KAMU SEDANG MEMBACA
PUASA PERTAMA AQILA
Short StoryGadis kecil, yang semangat menjalani puasa pertamanya. meskipun ia terlihat lemas dan pucat, namun ia tetap berusaha menjaga puasanya.