Seorang gadis sedang membolak-balikkan halaman buku tebal di hadapannya. Berulang kali dia memijit pelipisnya, merasa pusing dengan berbagai macam huruf dan angka yang asing untuk masuk ke otaknya.
"Percuma lo belajar!" kata Nina, sahabatnya.
"Seenggaknya gue udah usaha, Na," Astri menghela napas lalu menyenderkan punggungnya pada kursi perpustakaan.
Nina menggeleng-gelengkan kepalanya. Entah dosa apa yang diperbuat orang tuanya dahulu sehingga sahabatnya ini sulit untuk mencerna suatu materi.
"Kayaknya lo harus refresh bentar, As, akhir-akhir ini lo selalu sibuk belajar. Otak lo juga butuh istirahat untuk bekerja kembali." Nina menyarankan. Matanya bergerak-gerak membaca novel yang dibacanya.
"Gue... emang bodoh Na,"
"Jangan nyerah, banyakin les aja. Jangan nyiksa diri terus buat belajar. Jadikan belajar itu hobi, bukan sarana bunuh diri."
Astri hanya mengangguk dua kali lalu melanjutkan membaca kembali.
***
"Astrida Mellyana!" panggil bu Siska.
Astri melangkah maju mengambil nilai hasil ulangannya lalu kembali duduk ke bangkunya. Sorot matanya menjadi sendu. Tiga puluh delapan. Ulangan Sejarah kali ini mendapat nilai di bawah KKM lagi. Salah siapa materinya sangat banyak, apa lagi kemampuan Astri hanya segitu. Padahal dia rela bergadang untuk belajar. Namun tetap saja.
"Tetap semangat, As," Nina tersenyum kecut. Dia merasa kasihan dengan Astri, sudah bersungguh-sungguh tapi hasilnya masih nol.
Astri mengangguk lalu menggelosor siap untuk tidur. Lagi pula bu Siska hanya membagikan nilai ulangan, hari ini freeclass karena ada rapat. Jadi, dia memutuskan untuk tidur saja, melupakan nilainya yang lagi-lagi buruk.
---
Jangan menilai sebuah karya lewat prolog, baca sampai akhir. Semoga kalian suka :)
Selamat membaca dengan berbagai macam ekspresi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Stupid Girl
Teen FictionAstri, merupakan seorang gadis yang IQ-nya rendah. Setiap mata pelajaran, pasti nilainya C, paling baik adalah B- tak peduli seberapa kerasnya dia belajar. Sepertinya dia memerlukan seorang mentor. "Lo itu lebih bodoh dari kambing tahu nggak!" kata...