LA- Incident!

24.2K 291 12
                                    

"Dev aku mohon masukan punyamu" rengek Lexa. Namun Dev masih tetap menghiraukannya. Pria itu masih sibuk memainkan jarinya dibawah sana.

Dengan tak sabaran Lexa menarik kasar kepala Dev, mencium dengan kasar bibir pria itu lalu membalikan posisi mereka menjadi ia yang diatas.

"Aku akan membuat mu menyesal karena mempermainkan ku TN.DEV yang TERHORMAT!" Lirih Lexa yang menekan kata TN.DEV dan TERHORMAT

Melihat Dev yang tersenyum mengejek membuat nya geram dan ingin membalas perbuatannya. Namun tidak untuk saat ini, ini bukan waktu yang tepat pikirnya.

Lexa perlahan memasukkan junior Dev pada vaginanya. Perih. Itu yang sekarang dirasakan Lexa meski ia sudah sering bercinta dengan Dev namun tetap saja ia masih merasakan perih.

Setelah dirasa sudah masuk semua ia mulai menggerakkan pinggulnya naik turun mencari kenikmatannya.

"Ahhhh....devhhhh....punyahhh...muhhh...sangat besar ahhhhh" racau Lexa

"Ahhh.....punya..muhh yang sempit babyhhhh" racau Dev tak mau kalah

"Ahhhhh...fuckh" umpat Dev lalu ia membalikan posisi menjadi ia yang memimpin

"Mendesah dan sebut namaku babyhh"

"Ahhh...Devhh...fasterhhh...nghhh"

"Yesss.. babyhh sesuai permintaan mu"

Dev mempercepat gerakan keluar masuknya hingga tercipta suara kulit yang bertabrakan.

"Ahhhh...fuck..me..dadyhhh"

Tangan Dev dengan aktif meremas payudara Lexa, memilin serta mengemut puting pink yang terlihat sangat menggoda bagi Dev. Sementara si empu hanya meracau mendesah tak karuan.

"Ahhh...akuhhh...sampaihh"

"Bersama babyhh"

Saat dirasa Dev akan mengeluarkan cairan cinta miliknya, ia pun mempercepat genjotan nya hingga menyentuh dinding rahim Lexa.

Plok plok plok..... hentakan terakhir Dev membawanya pada titik kepuasan bersamaan dengan wanitanya

"Uhhhh" lenguh Lexa setelah cairan miliknya keluar membasahi vaginanya

"Ahhh...kau luar biasa babyh" puji Dev lalu melumat kembali bibir Lexa

"Stop Dev" cegah Lexa ketika Dev akan menggerakkan miliknya kembali

"Why baby?"

"Ini kantor, memangnya kau mau kita berdua tertangkap basah sedang melakukan ini, hm?" Ujar Lexa

"Hey ini kantor ku sayang, tak ada yang berani masuk kedalam ruangan ku tanpa izin dariku, lagi pula pintunya sudah dikunci jadi kita bebas melakukan itu sepuasnya" jelas Dev

"Jika istrimu yang datang?" Pertanyaan Lexa membuat Dev kesal, mungkin?

"Dia tidak mungkin datang kesini" jawab Dev ketus

"Tak ada yang tak mungkin" sanggah Lexa

"Kenapa kamu bahas dia Lexa! Kita baru saja bercinta, dan kau juga tau jika aku tak suka membahas dia ketika kita berdua, kau tau itu kan? " ucap lalu mencabut juniornya, dan pergi meninggalkan Lexa sendiri tak lupa ia memakai pakaian nya terlebih dahulu.

Sedangkan Lexa? Ia hanya diam, mungkin sedang memikirkan mengapa Dev meninggalkan nya hanya karna membahas wanita itu. Oh dan jangan lupakan jika Lexa masih bertelanjang. Lama terhanyut dalam lamunannya Lexa pun bergegas memakai kembali pakaiannya.

——————————

LexaPov

Aku tak habis pikir bagaimana bisa Dev meninggalkanku setelah selesai bercinta hanya karna membahas istrinya? Hey apa aku salah bicara seperti itu? Jika aku salah tolong beritahu dibagian mana kesalahan ku.

Bahkan sekarang sudah waktunya pulang dan Dev? Ntahlah sehabis kejadian tadi Dev tak ada di ruangannya. Apa aku harus menelponnya? Ah tidak tidak mana mungkin aku yang dahulu menghubunginya. Tapi, Dev pergi kemana? Apa dia udah pulang? Arghh...sudah lah Lexa berhenti memikirkan dia sekarang waktunya kau pulang.

"Sungguh hari yang melelahkan" gumamku sembari berjalan menuju lift

Ting.. pintu lift terbuka dan...

Deg....

Pemandangan yang sangat menyakitkan.

.
.
.
.
.
.








































































Hayo kira kira apa yang di liat Lexa?

















Hallo readers 🙌 pakabar ni? Udah di pencet belum bintang nya?

Author mau minta maaf kemarin kemarin gak up dikarenakan faktor kuota hehe^.^
Mian untuk semua yang udah nunggu kelanjutan cerita ini, mungkin?

Salam dari author seksehh💕

Love AffairTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang