"CALUM!!!" jerit Keith putus asa. Ia mengguncang-guncang badan Calum yang sudah seputih kertas, menampar-nampar pipi Calum.
"Calum! Please tell me, you're sleeping!" raung Keith. Hatinya pedih melihat jejak air mata yang ada di ujung mata Calum. Penyakit paru-paru yang merengkuh tubuhnya sejak beberapa tahun belakangan ini akhirnya merenggut nyawa Calum.
"CALUM!!!"
Keith menjerit dan terbangun dari tidurnya dengan bersimbah keringat. Ia mengatur napasnya yang ngos-ngosan.
Pintu menjeblak terbuka dan masuklah cowok blonde dengan muka bantal berekspresi panik.
"Ada apa Keith?" tanya laki-laki itu.
"Calum. Luke, Calum," isak Keith. Luke akhirnya sadar sepenuhnya atas dunia nyata.
"K-keith," Luke duduk di ranjang lalu merengkuh Keith. Isakan gadis itu terdengar pilu membelah malam. Hati Luke ikut pedih mengingat Calum.
Luke mendongak dan melihat keluar jendela. Langit malam ini bertabur bintang.
Calum, terbayangkah kamu, akan sepedih ini melihat orang yang kau tinggalkan menangisi kepergianmu?
KAMU SEDANG MEMBACA
Cause I'm Not Fine At All
FanfictionEntah kenapa aku merasa bintang jatuh itu untukku. Bintang itu jatuh karenaku. Dan sekarang, permohonanku terkabul. Giliranmu, tunjuk satu bintang dan sebutkan permohonanmu. Karena kata ayahku, setiap manusia punya bintangnya masing-masing