1

57 5 0
                                    

Keith mengibaskan rambut hitam mengombaknya yang di-ombre biru. Matanya yang bulat besar berwarna biru cemerlang menelusuri kelas matematika pagi itu dan menangkap sesosok laki-laki yang sedang menekuni buku.

Keith baru saja masuk kelas akselerasi. Di kelas ini, kebanyakan penghuninya tipe-tipe nerd dan geek seperti umumnya kelas akselerasi. Seakan-akan orang-orang pintar di kumpulkan disini, dan memang begitulah kenyataannya.

Pandangan orang-orang disana mencemooh dirinya yang masih ada di depan pintu, kecuali pandangan laki-laki yang masih menekuni buku. Penghuni kelas itu tambah heran saat Keith masuk dan duduk di sebelah laki-laki itu. Mungkin bingung, di kelas akselerasi ini masih ada orang yang memperhatikan penampilan.

Laki-laki itu mendongak dan menoleh pada Keith. Tanpa menyapanya, ia kembali menekuni buku.

"Morning everyone!" sapa sebuah suara yang ramah. Perhatian semua anak kini berpaling dari Keith pada sosok di ambang pintu. Tampak seorang guru setengah baya yang tampaknya menyenangkan berdiri disana.

"Baiklah, selamat datang di kelas akselerasi ini. Namanya juga kelas akselerasi, maka, kalian harus sanggup menerima materi yang akan diberikan kepada kalian dalam waktu dua tahun. Untuk hari ini, kita mulai saja dari perkenalan. Saya Mrs. Collins, guru matematika kalian. Kita mulai perkenalannya dari mulai yang ujung," guru yang mengaku bernama Mrs. Collins itu menunjuk perempuan dikuncir satu berkacamata tebal di sudut kelas.

"Ivory McLarrent, panggil saja Ivory," kata perempuan itu. Keith menghela napas, gilirannya masih cukup lama.

Setelah beberapa nama disebut, tibalah giliran laki-laki disebelah Keith. Laki-laki itu berdiri.

Gayanya bisa dibilang─emmm─cool. Dengan gaya cuek, ia berkata, "Calum Hood, panggil Calum."

Dengan agak gugup dan salah tingkah, Keith berdiri. Ia tersenyum dulu ke semua orang di kelas itu sebelum melanjutkan, "Genevieve Keith Watson, call me Keith."

Dengung bisikan terdengar. Setelah beberapa nama lagi, perkenalan usai.

Mrs. Collins melanjutkan pidatonya panjang lebar, harus Keith akui, guru yang satu ini agak over excited dalam mengajar.

***

Kelas akselerasi yang Keith tempati punya beberapa keistimewaan. Seperti loker yang diletakkan didalam kelas. Dan kita tak usah datang ke kelas guru-guru yang berbeda.

Keith melangkahkan kaki ke kantin setelah membereskan mejanya. Ia mengambil jatah makan siang dan melihat-lihat tempat di kantin tersebut.

"Hai, Keith, ya kan?" Keith menoleh dan mendapati seorang perempuan berkacamata menyapanya.

"Ya, kamu Ivory kan?" tebak Keith. Perempuan itu mengangguk, "Belum dapat meja?"

"Sayangnya belum, sepertinya disana kosong sedikit," tunjuk Keith pada sekelompok pemuda. Ia dan Ivory bergegags menuju meja tersebut.

Betapa kagetnya Keith saat melihat laki-laki berambut hitam yang tadi di kelas ada diantara mereka. Seingatnya, nama laki-laki itu Calum, Calum Hood.

"Sorry, guys. Boleh kita gabung?" pinta Ivory. Semuanya mendongak.

"Boleh, aku Michael Clifford," sahut laki-laki bergaya punk rock. Semuanya mengangguk setuju. Cowok berambut pirang nyengir, "aku Luke Hemmings."

Ivory dan Keith pun duduk. Cowok berambut coklat tersenyum ramah sambil berkata, "hai, aku Ashton Clifford, kalian kelas mana? Kayanya aku belum pernah lihat."

"Kami kelas akselerasi," jawab Ivory sambil membuka jus kotak.

"Akselerasi? Sekelas dong sama Calum?" tanya Luke. Kali ini giliran Keith yang mengangguk. Calum meliriknya sekilas, lalu berkutat lagi dengan makan siangnya.

"Oh iya, namaku Ivory. Ivory McLarrent," sambil tersenyum, Ivory memperkenalkan diri. Keith merasa dia juga harus bilang, "aku Genevieve Watson, panggil saja Keith."

"Keith? Entah hanya perasaanku atau apa, kok Genevieve ke Keith jauh ya, bedanya?" Michael menggaruk tengkuknya.

"Keith nama tengahku," sahut Keith cepat. Luke menelan makanannya, "nhawma yhwangh bwhagyhus."

"Telan dulu makanannya, biar nggak nyembur," kata Calum dengan santai lalu menggigit apelnya. Luke mendelik sinis, lalu menelan makanannya.

Ashton terlibat pembicaraan seru dengan Ivory sejak tadi. Bahkan Michael kadang menimpali. Keith langsung menyesal, ia merasa tersesat. Keith memang nggak pintar membuat suasana lebih menyenangkan.

Suasana tetap terasa canggung bagi Keith sampai istirahat selesai. Dengan gontai, ia berjalan kembali ke kelas bersama Ivory yang terus berceloteh sepanjang jalan.

"Kerennya, ternyata mereka punya band!" kata Ivory. Keith menoleh, "Band?"

"Ya, namanya 5 Second of Summer, namanya aneh. Tapi, katanya mereka sudah punya lagu sendiri, keren banget," cerocos Ivory. Keith menyimak.

"Percaya nggak, lagu itu mereka buat sendiri, padahal susah banget ya," oceh Ivory lagi.

"Itu kan menurut kita, aku kan nggak berbakat di bidang seni, jadi nggak bisa bikin lagu, mereka kan darahnya seni," ungkap Keith. Ivory masih terus mencerocos panjang lebar.

Mereka berdua memasuki kelas. Keith menghampiri lokernya dan mengambil beberapa buku. Ia melirik loker sebelahnya. Hanya loker polos dengan secarik kertas di tengahnya bertuliskan 'Calum Hood'.

***

Cause I'm Not Fine At AllTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang