Jungkook berlutut membersihkan luka di kaki jihyo. Wajah seriusnya membuat pipi Jihyo memerah. Jihyo sadar,ia menyukai Jungkook. Hanya wanita tidak normallah yang tidak menyukai Jungkook. Dilihat sekali saja,wajahnya sudah bikin candu.
(Authornya lebay deh)"Selesai".
Jungkook kembali berdiri meregangkan tubuhnya yang agak terasa pegal.
"Kau payah dalam segala hal".
"Tidak apa-apa. Setidaknya ada usaha".
Jihyo pergi meninggalkan ruang tamu. Matanya tertuju pada pintu kamar Jungkook yang terbuka. Jungkook masih memainkan game online diruang tamu. Jika sudah serius seperti itu perhatiannya tidak mudah teralihkan.
Jihyo membereskan kamar Jungkook. Begitu berantakan. Meja kerja dengan berkas-berkas yang terbuka,lampu belajar yang masih menyala. Baju kotor yang tergeletak dilantai,seprai yang terlepas. Dan hmmm celana dalam kotor dipojokan pintu dan ruangan.
"Ini benar-benar kandang beruang".
Jihyo berdecak lesu. Bagaimanapun pola hidup seperti ini,harus ia rubah. Dan dibereskan sendiri. Sebenarnya suaminya sama malasnya dengan Jihyo. Hanya terletak beberapa perbedaan kecil saja.
Jihyo mulai dengan mengganti seprai dan mengumpulkan cucian kotor dimesin cuci,merapikan meja kerja Jungkook dan Jihyo menemukan sebuah amplop kecil dengan ukiran cantik. Tentu saja sebuah undangan pesta makan malam.
"Dinner perusahaan?"
Jihyo terkejut saat jungkook berdiri disampingnya. Jungkook selalu saja mengejutkannya ,sebenar jungkook ini hantu atau setan sih.
"Kenapa masuk ke kamarku tanpa ijin?"
"Aku istrimu. Kamarmu adalah kamarku juga".
Jungkook melihat kondisi kamarnya yang sudah rapi. Ia memeriksa gantungan baju,lemari dan pojokan kamar.
"Kkau membereskan yang 'itu'?
"Yang 'itu' ya?"
Jihyo tersenyum geli.
"Hey kau seenaknya saja masuk kamarku dan sekarang kau menyentuh barang-barangku".
Jungkook menggaruk kepalanya yang tidak gatal. Pipinya sudah lebih merah dari tomat. Jungkook malu Jihyo mengetahui pakaian dalam yang ia letakkan sembarangan.
"Abu-abu,Navy,mocca,Hitam dan ahh satu lagi aku lupa".
"Kkau!"
"Hari ini kau pakai warna apa?".
"Ya! Kemari kau!"
Jungkook berusaha menjitak Jihyo tapi jihyo menghindar dan memilih keluar kamar. Atau Jungkook akan benar-benar membungkamnya.
****
"Aku melihat undangan makan malam perusahaan. Aku ikut ya".
"Aku tidak akan hadir".
"Kenapa? Kan kau tidak sendirian statusmu sudah menikah. Kau bisa ajak aku".
"Tidak. Menurutku itu membuang-buang waktu dan yahh ajang memamerkan kekayaan".
"Kau minder?"
"Tidak hanya saja tidak begitu penting".
Jungkook membuka pintu,seperti biasa ia makan malam diluar rumah. Jihyo tidak memasak,terlalu lelah dan uangnya juga hampir habis. Jungkook hanya memberikan sedikit selebihnya menggunakan uang Jihyo. Jungkook perhitungan. Meskipun sudah memiliki istri jungkook jarang memberikan uang banyak pada Jihyo. Lagipula mereka menikah tapi seperti hidup sendiri-sendiri. Dan jihyo juga tidak keberatan.
KAMU SEDANG MEMBACA
OOPSS!-This Is Our Wedding!
FanfictionEND Pastikan follow dan vote ya Keterpaksaan,menjadi awal yang buruk untuk keduanya. Akankah berakhir dengan baik? 🏅highest rank #1 twice Jihyo (27 oct 2019) #7 junghyo (27 oct 2019)