CHAPTER 2

5 0 0
                                    

"Ikatan yang sudah mengendur akan terasa asing bila didekatkan kembali.

Keesokan harinya....

" Bunda aku mau laba-laba". Seru Riella dengan suara khas bangun tidur dan berjalan ke arah dapur, tetapi tak ada satu orangpun didapur. Lalu terdengar langkah kaki dari arah belakang

"Riella udah bangun ya, lagi cari siapa? " Tanya mamah

"Ehmmm cari Bunda mau laba-laba. " Jawab riella yang merasa canggung pada mamah

Mamah tertawa kecil dengan perkataan Riella
"Maksud kamu bala-bala( gorengan bakwan) "
Tanya bunda mengelus kepala Riella.

"Iya laba laba. " Dengan senyum khas Riella kepada sang mamah

"Sabar ya tadi bunda lagi beli ke warung dulu. " Ujar mamah Hilda dengan lembut.

Riella langsung duduk di kursi meja makan sambil menunggu sang Bunda, Riella kecil bingung harus berbicara apa dengan Mamah karena Riella tak akan banyak bicara pada orang yang baru ia temui.

"Mamah tinggal kedepan dulu ya, gapapa kan mamah tinggal? " Tanya Mamah pada Riella.

Riella hanya mengangguk pertanda setuju. Mamah pun pergi meninggalkan dapur dan menuju ke dalam kamarnya dan ia termenung mengingat suatu luka lama yang ia rasa ketika melihat wajah Riella. Mamah Hilda ingin ia dan Riella bisa dekat namun lagi lagi luka itu selalu terkenang dan malah semakin menyakitkan dan ia memutuskan untuk memberi jarak pada Riella dan tanpa ia sadari akan ada seseorang yang terluka.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jan 19, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

ARIELLA RTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang