Zero - 1

15 2 3
                                    

Ledakan.

Ledakan.

Lebih banyak ledakan. Api biru menjalar, melahap semuanya. Ayah, Ibu, rumah, keluarga, semuanya. Api makin meluas, dan mungkin akan melahapku juga.

Mimpi- mimpi itu menghantuiku. Namun, aku tahu bahwa itu bukanlah mimpi. Aku terbangun dari ranjang rumah sakit. Seluruh tubuhku merasakan perih, dan dibalut oleh perban. Kejadian itu benar-benar terjadi. Desa tempat tinggalku diserang habis-habisan. Dan aku menghadapi fakta mengerikan bahwa semua kelargaku telah tewas.

Dulu aku tak mengerti apa-apa. Aku hanya bisa menangis, ketika seseorang menjemputku dari rumah sakit. Padahal aku suka perawat di sana. Orang ini membawaku ke rumah baru, sebuah mansion besar di pedalaman Eropa. Ia bilang bahwa sekarang aku adalah putrinya, dan dia akan membesarkanku dengan penuh kasih sayang.

Kehidupan baruku jauh lebih menyenangkan dibanding kehidupanku dulu. Aku tinggal di rumah besar, aku hidup dalam kemewahan, aku di beri marga baru, Chantillonne, marga terhormat di mata penguasa negri Gallia. Ayah adalah pengusaha sukses, dan ibu adalah penulis novel terkenal. Tentu saja aku menikmati hidup ini. Kedua orangtua baruku menyayangi ku seperti ayah dan ibu dulu.

Senikmat apapun hidup, aku tak pernah lupa akan kewajibanku. Setiap pagi aku bangun sebelum fajar dan berolahraga sedikit, lalu aku mandi dan memasak makananku sendiri, lalu aku berpakaian dan pergi sekolah. Jujur saja untuk bagian terakhir aku masih menumpang mobil ayah karena jarak rumah sampai sekolah terlalu jauh.

Sepulang sekolah aku mencuci bajuku dan belajar sebentar, lalu aku ikut membantu pelayan pribadiku, Camille, membersihkan rumah. Walau ayah bilang serahkan saja semua pekerjaan pada pelayan, namun aku tak tega ketika melihat Camille di ruang pengobatan. Ia sedang membalut jemari lembutnya yang terluka akibat banyak bekerja sambil meringis menahan sakit.Aku menghampirinya dan membalut lukanya. Camille terkejut dan menunduk padaku. Namun kubilang padanya agar memperlakukanku sebagai adiknya, bukan wanita majikannya.

Sungguh gadis yang malang. Ia mulai menjadi pelayan ketika berumur enam belas tahun. Ia bekerja demi menghidupi dirinya sendiri. Untunglah orangtuaku sangat baik dan respek terhadap pelayan. Camille diberi posisi sebagai kepala pelayan dan diberikan ruangan pribadi di rumah.

Kehidupan sebagai keluarga Chantillonne cukup membuat resah. Karena kami dianggap sebagai keluarga terpenting di Gallia. Ketika aku lulus SMA, ayah menawarkanku pilihan ketika aku selesai dengan berkuliah. Bekerja di perusahaan ayah, atau masuk militer. Gadis gadis Chantillonne mendominasi militer selama berabad-abad. Bahkan ada yang sampai menjadi jenderal Tentara Gallia.

Militer? Perang? Kata kata itu membangkitkan kenangan lamaku. Keluargaku yang dilalap api. Desa, Rumah, semuanya. Di dalam dadaku terbangkitkan sebuah dendam keji, dimana aku akan mencari siapapun yang bertanggung jawab atas penyerangan ke desaku, dan membuat ia menelan apinya sendiri, demi semua nyawa yang berkorban untukku.

Namun malamnya, kesedihan bertahun tahun yang telah berhasil ku tutupi dan ku pendam mendadak membuncah keluar. Aku rindu mereka semua. Ayah, ibu, rumah, teman teman, semuanya. Malam itu, aku berteriak menangis seperti orang kehilangan akal. Aku tak ingin ini, semua kemewahan ini. Aku hanya ingin semua kembali seperti dulu.

Aku lemah, benar benar lemah. Semua kebahagiaan itu hanya kedok untuk menutupi dukaku. Semua senyum itu, tawa itu, hanya untuk memastikan pada mereka aku baik baik saja. Aku hanya bisa menangis seperti anak kecil.

Camille mendengar tangisku dan merangsek masuk ke kamar, khawatir terjadi sesuatu padaku. Ia melihatku menangis dan mendesah sambil tersenyum. "duh, seorang gadis Chantillonne tak layak bersikap seperti ini nona,"

Ia menghampiriku dan memelukku. "Itu bukan salahmu. Semua masa lalumu bukan salahmu. Kau merindukan mereka, itu wajar. Namun bagaimanapun mereka sudah pergi ke kehidupan yang lebih baik. Dan kami disini untukmu. Aku akan selalu bersamamu."

Eldringe Zero OneTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang