"Dorr! "Seseorang mengagetkanku dari belakang. Aku diam saja tidak terlalu kaget karena earphone putih yg menyumpal telingaku yang sedang memutarkan sebuah lagu membuat suara lain tidak terlalu kedengaran. Lagi pula orang yang mengagetkan ku juga sering melakukan hal itu, jadi rasanya biasa saja.
"Kok gak kaget sih? "Tanya jaemin dengan wajah kesalnya.
Iya yang ngagetin aku itu na jaemin.
"Ya emang gak kaget na jaemin"jawabku sambil melepaskan earphone yang menyumpal telingaku.
"Kan bisa pura-pura kaget"kata jaemin sambil menaruh tas di bangkunya dan duduk sambil menghadapku.
"Itu sama aja bohong. Bohong dosa tau"
"Iya iya deh terserah lo. Ngomong ngomong dari jam berapa lo udah disini? "Tanya jaemin lagi.
Aku dan jaemin memang sedang ada di dalam kelas, dan hanya kami berdua yang baru datang. Jujur saja aku sudah disini dari pagi sekali, aku sedang tidak ingin berdebat dengan mama, jadi aku berangkat sekolah sepagi ini. Jaemin memang sudah terbiasa berangkat pagi tapi aku selalu jdi orang pertama yang sampai di kelas, jadi jaemin tidak tau jam berapa aku berangkat.
"Baru nyampe juga sih"bohong ku pada jaemin. Jelas aku berbohong karena aku sudah disini sejak satu jam yang lalu dan untung nya jaemin juga hanya mengangguk-anggukan kepala nya percaya. Kalau saja jaemin tau aku sudah lama disini, bisa marah dia karena bagaimana pun jaemin salah satu orang yang peduli kepada ku.
"Key, kayak nya hari ini deh gue mau ngomong"ujar jaemin. Aku mengeryit tidak mengerti kemana arah pembicaraan jaemin.
Jaemin menghela pelan sambil merotasikan bola matanya.
"Itu loh sahabat lo,hina"kata jaemin dan aku langsung paham apa yang mau dia bicarakan.Jaemin memang sudah menyukai hina sejak lama, dia selalu curhat padaku tapi tak kunjung menyatakan perasaannya ke hina. Aku memang sedikit jengkel ke jaemin, tapi aku juga mengerti kalau jaemin belum siap. Dan tadi dia bilang hari ini mau menyatakan perasaan nya ke hina? Wah itu akan jadi kabar Bagus. Bukanya aku tidak mau mendengar curhatan jaemin lagi, tapi aku sudah bosan dengan curhatan nya yg itu itu aja, hehe.
"Wahhh Bagus dong, lebih cepat lebih baik jaem, keburu hina nya diambil orang. Aku dukung kamu, semangat! "Aku menepuk bahun ya memberi semangat.
"Iya thanks ya. Doain"balas jaemin. Aku jadi tidak sabar melihat bagaimana reaksi hina.
Jika kalian penasaran siapa itu hina, hina adalah sahabat ku. Aku dan hina saling mengenal saat kami baru masuk SMA dan menempati kelas yang sama,dan ini sudah tahun ketiga aku bersekolah disini.
Di sekolah ku memang siswa kelas nya tidak berubah, aku juga sekelas dengan jaemin dan jaemin mulai menyukai hina di tahun kedua kita sekolah. Tentu saja menyukai seseorang selama itu tidak mudah. Bukanya jaemin tidak mau menyatakan perasaannya waktu itu, hanya saja saat itu hina memiliki kekasih. Kekasih nya itu kaka tingkatku, lucas. Katanya jaemin tidak mau menjadi perusak hubungan orang, jadi dia baru mau menyatakan nya sekarang karena hubungan hina dan lucas juga sudah berahir. Katanya lucas kuliah di luar negeri dan dia tidak bisa ldr-an, itu yang aku dengar saat hina curhat kepadaku.Kriing kringg kringgg
Bel masuk berbunyi. Semua teman-teman sekelas ku sudah berada di bangkunya masing-masing dan siap untuk memulai kegiatan belajar hari ini. Jam pertama adalah pelajaran bahasa inggris oleh pak hendery. Untungnya saja aku sudah menyelesaikan tugas yang beliau berikan minggu lalu.
Tok tok tok
Semua anak kelas ku menoleh kearah pintu karena ada seseorang yg mengetuknya, dan orang itu pun masuk. Jelas saja semua anak anak langsung kaget karena yang masuk itu pak jaebum guru sejarah yang menjabat juga sebagai wali kelasku, pak jaebum lumayan galak jadinya semua teman-teman ku termasuk aku jelas kaget dengan kedatangan beliau karena seharusnya hari ini tdk ada pelajaran sejarah.
Tapi tunggu, ada seseorang yang mengikuti pak jaebum di belakang, dia memakai seragam yang sama dengan kami.
Ohh sepertinya dia murid baru dan pak jaebum mau mengenalkannya.
"Saya membawa murid baru yang akan menjadi teman kalian"kata pak jaebum.
Seluruh kelas langsung riuh berbisik-bisik, apalagi anak perempuan yang jelas sekali kudengar beberapa memuji visual anak baru itu.
"Wahh key, populasi cogan nambah nih"gumam hina di sampingku sambil memperhatikan anak baru itu. Jaemin yang sepertinya mendengar gumaman hina langsung menoleh ke belakang dan tersenyum kecut.
"Sudah jangan berisik! Kamu boleh duduk dibangku kosong itu sebelah jaemin"titah pak jaebum. Jaemin yang merasa terpanggil namanya lantas mengacungkan tangan agar si anak baru itu tidak kebingungan mencari tempat duduknya.
"Nama bro? "Tanya jaemin yang bisa kudengar pada anak laki-laki itu karena jarak tempat duduk ku dan jaemin berdekatan.
"Hyunjin"jawab anak itu dingin. Jaemin sih sepertinya biasa saja, tapi menurutku sebagai anak baru seharusnya dia menjawab dengan sedikit senyuman hangat agar mendapat banyak teman.
Tapi mungkin sifat anak baru itu memang begitu, aku juga tidak tau.
"Sstt sttt nama gue hina"ujar hina di sebelah ku sambil mengulurkan tangannya ke arah hyunjin. Aku kira hyunjin tidak akan membalas ajakan hina berkenalan, tapi aku salah. Dia ternyata membalas uluran tangan hina.
"Hwang hyunjin"jawabnya kepada hina. Jaemin yang melihatnya menghela nafas pelan lalu menatapku dengan tatapan memohon bantuan. Aku yang melihatnya hanya menggidikan bahu karena tidak tau harus berbuat apa, aku jelas kasihan melihat jaemin, sepertinya hina menyukai hyunjin.
"Key giliran lo"kata hina sambil menyenggol lengan ku. Aku menatap nya bingung, dan hina merotasikan bola matanya lalu menunjuk hyunjin. Ahhh aku mengerti.
"Aku jung keyla"kata ku yang dibalas anggukan oleh hyunjin.
~~~
Ini baru awal ya teman-teman, jadi belum ada konflik nya. Btw ini ff pertamaku, mohon dukungannya
KAMU SEDANG MEMBACA
Don't Go - Hwang Hyunjin
FanfictionKatanya "setiap pertemuan pasti ada perpisahan",tapi setelah berpisah tentu bukan hal yang mustahil untuk bertemu kembali, bukan? .