Chapter 02

29 3 0
                                    

Setelah bel pulang sekolah berbunyi, aku membereskan semua peralatan sekolah ku dan bergegas pulang ke rumah menaiki bus, sesudah berpamitan dengan hina tentunya. Aku tidak pulang bersama hina karena rumah kami memang beda arah. Setiap hari aku berangkat dan pulang menaiki bus karena mama tidak memperbolehkan ku membawa kendaraan ke sekolah, padahal aku sudah bisa naik motor sendiri tapi mama tetap melarangku, ahh sudahlah perkataan orang tua memang lebih baik.

"Assalamualaikum,,keyla pulang"ucapku pada penghuni rumah.

"Waalaikumsalam. Langsung makan neng, bibi sudah siapkan di meja"jawab bi inah sedikit berteriak karena beliau sedang di dapur.

Tentu saja setiap pulang sekolah hanya bi inah yang ada dirumahku. Mama kerja dan selalu pulang larut malam.
Aku selalu protes kepada mama karena pekerjaan apa yang mengharuskan mama pulang sampai larut malam setiap hari. Tetapi mama selalu marah kalau aku menyinggung soal pekerjaannya, aku tidak pernah tau dimana mama kerja. Hanya saja aku sangat mengkhawatirkannya, mama bekerja siang malam hanya untuk membesarkanku.
Orang tuaku sudah berpisah saat aku masih duduk di bangku SD. Aku juga punya seorang kakak laki-laki, tapi dia ikut dengan papa, sedangkan aku ikut mama. Aku tidak pernah mendengar kabar papa dan kakakku semenjak papa dan mama bercerai. Sebenarnya aku sangat merindukan mereka, tetapi aku hanya akan menyakiti perasaan mama kalau aku bertanya tentang papa pada beliau.
Tidak banyak kenangan yang aku ingat waktu dulu, karena dari kecil yang kudengar hanya pertengkaran papa dan mama setiap mereka pulang bekerja. Dan saat itu kakak ku lah yang selalu menenangkan ku dan menutup telingaku agar aku tidak mendengar teriakan mama dan papa yang saling membela diri padahal kakak ku juga merasakan hal yang sama dengan ku, tetapi dia tetap melindungiku.

Aku rindu kakak,, keyla rindu kak jaehyun.

Bi inah menghampiriku sambil membawa segelas air putih dan ditaruh diatas meja.

"Makasih bi"ucapku sambil tersenyum.

"Neng keyla hari ini dirumah aja ya, jangan keluar dulu"kata bi inah sambil mengelus rambutku.

"Maaf bi keyla udah janji sama bu taeyeon mau ke panti"

"Tapi neng, ibu titip pesan ke bibi kalau neng keyla jangan dibolehin keluar"

"Ijinin keyla kali ini bi, lagian mama juga pulang nya selalu larut malem, bibi juga tau itu kan? Keyla bosen kalau harus dirumah terus"

Bi inah menghela nafas pasrah"yaudah deh, hati hati ya,,pulang nya jangan terlalu malem"kata bi inah akhirnya.

"Iya bi makasih ya"aku memeluk bi inah senang.

----

Aku sedang memotong wortel membantu bu taeyeon membuat sup untuk anak anak panti.
Aku sering sekali berkunjung ke panti ini. Dari sejak aku kecil, panti inilah yang menjadi tempat pelarian ku dengan kak jaehyun jika sudah menyerah mendengar pertengkaran mama dan papa.
bu taeyeon dan pak minho sangat baik padaku, begitu juga pada anak-anak panti yang lain.

Author's Pov

Flashback on

"Hiks.. Hikss.. Kepala keyla pusing kak, telinga keyla juga sakit"jaehyun yang sedang menggendong adik kecil nya itu menghentikan jalannya dan mendudukkan keyla di salah satu kursi yang berada dibawah pohon.

"Mana yang sakit? Sini kakak usap biar sakitnya hilang"Jaehyun menghapus air mata adiknya lalu mengusap kepala keyla pelan sambil memeluknya.

Jaehyun merasa bersalah harus membawa adiknya keluar di malam hari yang dingin ini.
Jaehyun hanya tidak ingin keyla mendengar kata-kata tidak pantas di dengar oleh anak seumur keyla di rumah. Padahal jaehyun yang masih berumur 12 tahun itu juga seharusnya mendapat perlindungan dari orang dewasa, tetapi dia hanya ingin melindungi adiknya.
Hati jaehyun sangat sakit waktu keyla menangis melihat orang tuanya bertengkar hampir setiap hari. Dia selalu berdoa agar keyla selalu diberi kebahagiaan.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 25, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Don't Go - Hwang HyunjinTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang