Kesembilan

7.7K 230 27
                                    

2 Bulan telah berlalu kandungan Rian sekarang sudah menginjak usia 5 bulan.Dan perut Rian sekarang sudah terlihat jelas,yang membuat Rian susah untuk beraktivitas karena perutnya yang sudah membesar dan berat badan yang bertambah membuat Rian tak nyaman jika melakukan aktivitas yang biasa di lakukan termasuk tidur beberapa malam ini Rian kesulitan untuk tidur seperti yang terjadi pada saat ini,Rian sibuk membolak balikkan badan ke kanan kekiri di atas kasur,

"Rian tidurnya yang bener "ucap Fajar yang merasakan kasurnya terguncang.

"Sttt Diem,Aa nggak tahu aku tidurnya tuh nggak nyaman udah mirang sana miring sini nggak nyaman."Ucap Rian yang bangun dari tidurnya sambil menarik bantal yang diletakan di atad pahanya.

"Kalo gitu coba kamu tidurnya berdiri "Ucap Fajar sambil mengangkat kepalanya beberapa senti dari Bantal.

"Emang aku pocong "Ucap Rian dengan nada kesal.

"Ya terus mau kamu gimana "Ucap Fajar dengan mata setengah terbuka yang menatap Ke Rian.

"Maunya ya tidur,tapi nggak nyaman dedenya nendang terus gimana sih A apa perlu beli kasur baru ?"ucap Rian yang lalu menenggelemkan wajahnya je bantal yang ada di atas pahanya.

Fajar pun hanya menghela nafas dan tanpa menggubris ucapan Rian,Fajar menutup matanya dan kembali tidur karena kantuk yang sudah tak tertahan.

"Ih Aa mah nggak ngerti penderitaan aku "ucap Rian yang mendongakan wajahnya dari bantal ke Fajar dan dengan kesal Rian melempar bantal ke Wajah Fajar yang sudah tertidur pulas.

lalu sambil memegangi perut nya Rian turun dari ranjang dan Pergi meninggalkan Kamar.

"Udah dong De jangan nendang terus papa lagi nggak mau ngeronda"ucap Rian yang berjalan ke kamar tamu sambil mengelus perutnya.

"Coba tidur disini siapa tahu nyaman "gumam Rian yanf berada di depan pintu kamar tamu dan dibukannya pintu yang tidak dikunci itu.

Rian pun memasuki kamar sambil berjalan lesu ke Kasur perlahan Rian menaikan tubuhnya ke atas kasur.

"Jangan nakal "Ucap Rian sambil mengelus perutnya.Rian lalu membaringkan Tubuhnya ke Kasur dan perlahan memejamkan matanya.

10 menit berlalu Rian terlihat terlelap nyaman dalam posisi tidurnya.

"Egh"leguk Rian yang memiringkan badannya ke arah Kiri,dan kesebaliknya lagi begitu terus sampai Rian kesal dan bangun dari tidurnya.

"Arghh Bisa diem nggak sih gw tuh capek pengin tidur arghh lama lama gw pindahin lu ke perut Bapak lu "ucap Rian marah sambil meremas seprai yang ada disampingnya.

Dengan kesal Rian pun turun dari kasur dengan kasar dan berjalan meninggalkan Kamar tamu.

"huwahh jam 2 ngantuk.Tapi tidur dimana semua kamar nggak nyaman "ucap Rian dengan kesal sambil menghentakkan kakinya ke Lantai.

Rian menghela nafas panjang dan menatap ke perutnya yang menonjol.

"Rumah mpin,lah kenapa tiba tiba kepikiran rumahnya kevin. "Gumam Rian sambil mengangkat
kembali Kepalanya yang tadi sedikit menunduk menatap perutnya.

"masa mau tidur harus kerumahnya mpin kan jauh 25 menit kalo jalan kaki udah jam 2 huwaahh tapi ngantuk pengin tidur tapi pengin kerumahnya mpin."ucap Rian yang berdebat dengan dirinya sendiri.

Dan setelah perdebatan yang sebentar antara Hati dan pikiran Rian pun memutuskan untuk kerumah kevin yang berada dikomplek sebelah dari komplek perumahannya,mengabaikan jam yang sudah menujukan pukul 2 pagi lebih sekian.Dengan mengenakan Piama biru polos Rian berjalan kaki melewati jalanan komplek menuju ke rumah kevin.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 14, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Out of character .{DIHENTIKAN}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang