🎒-ένα πρόθεμα;1

27 5 7
                                    

Jackson melangkah pelan menyusuri koridor sekolah barunya ini dengan enggan. Bergandengan tangan dengan ibunya, sambil sesekali melirik setiap kelas yang berhawa tidak enak.

Sekolah ini menyeramkan

"Ma, masih jauh gak sih kantornya?"

Ibu Jackson menoleh sebentar, menaikkan satu alisnya, lalu mendengus.

Jackson hanya bisa menunduk berusaha membuat ibunya berpaling.

Sejujurnya, Jackson tidak pernah mau berpindah sekolah ke sini. Lagi pula di antara sekian banyak sekolah, kenapa ia harus di masukan ke sini?

Bukan, bukan karena prestasi atau cara mendidiknya yang tak Jackson sukai, tapi aura sekolah yang mencekam dan agak dingin.

Langkah Jackson dan ibunya berhenti di depan sebuah ruangan bertuliskan Kantor Guru.

"Masuk dulu gih." Ibu Jackson mendorong pelan anaknya untuk masuk ke dalam dan bertemu dengan kepala sekolahnya.

Jackson mengelak dan meminta ibunya untuk maju dulu, tapi ibunya malah memberi kode agar ia tetap berada di depan.

"Selamat siang, ada yang bisa saya bantu?"

Seorang lelaki berwajah tegas, dengan jenggot yang menghiasi dagunya dan kepalanya yang sudah tidak memiliki rambut itu tersenyum kecil kepada Jackson dan ibunya—senyuman yang Jackson anggap benar-benar mengerikan.

Ia meneguk ludah, kemudian membalas senyuman itu dengan agak kikuk.




Setelah beberapa menit mengurus kepindahan, Jackson dan ibunya pamit. Jackson menjabat tangan sang kepala sekolah yang tersenyum ramah.

"Kita akan bertemu Senin depan, selamat datang Nak Jackson." Ujar kepala sekolah dengan nametagnya yang tertera di dada, Choi Siwon.

"I-iya pak, terima kasih." Jackson segera melepas jabatan tangannya dan berlindung di balik badan ibunya.

Mereka berpamitan dan keluar dari kantor guru. Sebelum Jackson keluar, ia sempat menoleh ke belakang dan mendapati wajah Siwon yang tersenyum penuh arti dan melambaikan tangannya.

Jackson bergidik ngeri.

"Ma, kok sekolahnya gini banget sih?"

"Gini gimana? Bagus loh sekolahnya, liat deh. Fasilitasnya lengkap. Di jamin suka deh serius." Ibu mengelus kepala Jackson pelan dan mulai berjalan.

Memang benar kata Ibu Jackson, sekolah ini memang bagus dan fasilitasnya lengkap. Gedungnya pun masih sangat bagus dan indah. Lengkap dengan taman yang rapi dan banyaknya pepohonan yang di tanam.

Sekolah ini juga amat berprestasi di bidang olahraga dan juga bidang sainsnya. Saat Jackson memasuki ruang guru tadi, ia langsung di sambut oleh puluhan piala yang terpampang di sebuah lemari kaca yang langsung memperlihatkan isinya.

Sekolah ini benar-benar bagus. Amat bagus.

Yang membuat Jackson tak suka hanya auranya. Aura gelap dan juga hawa dingin yang membuat Jackson membenci sekolah ini.




Jackson merebahkan dirinya di kasur. Ia baru saja selesai mandi dan berganti pakaian. Tanpa menunggu lama ia segera mengecek hpnya yang tiba-tiba saja penuh dengan notif dari Line.

New Student Tears

Namjoon : Halo. Ini grup apa ya?

Wendy      : grup apaan nih?

Wendy      : gw out ya?

Namjoon : Sebentar dulu, ini memangnya grup apa? Penting?

Jaebum7  : Woy grup apaan nih

Taeil           : Permisi, ini grup apa ya?

Jackson bingung. Kenapa mereka semua sendiri tidah tahu ini grup apa?

Jackson   : Lho? Ini siapa yg buat?

Naeun      : sorry bru nongol. Grup apaan nih btw tijel

Namjoon : Saya tanya dulu ya, siapa yang buat grup ini? Dan tujuannya apa, ya?

Sehun       : Alo.

Sehun       : New student? Murid baru?

Namjoon : Murid baru, ya? Saya tanya lagi, kalian semua murid baru atau bukan?

Wendy    : Iya aku murid baru

Jaebum7     : yoyoy

Sehun       : Murid baru sma tears?

Hoseok    : Assalamualaikum, grup anak baru?

Hoseok    : Siapa yang buat?

Jaebum7 : YA JUSTRU ITU KUDA KITA BINGUNG.

Jaebum7 : eh sorry ngegas >;(

Sehun       : Coba nongol dong yg bikin

Jackson benar-benar tak habis pikir. Dari sekian orang yang di undang tak ada satu pun yang tahu siapa yang membuatnya. Dan memang aneh. Chat ini langsung di mulai oleh chat Namjoon tanpa embel-embel pembuatan grup ini.

Gxxcfrtz    : hi.

Gxxcfrtz    : apa kabar? Maaf buat klian bingung. Grup ini aku yg buat, klian gk marah kan?

Jackson  : apa tujuan lo bikin grup ini?

Gxxcfrtz   : gak penting. Intinya aku cmn mau klian bisa temenan sama aku sebagau murid baru. Kenalan ya semuanya, aku suho.

Namjoon : Oh, hai juga. Aku Namjoon.

Wendy      : Wendy. Wendy Son anak baru juga.

Jaebum7 : gw jaebum. Salken all

Sehun      : Aku Sehun

Hoseok     : Gua Hoseok, @Jaebum7  lo songong asli ngatain gua kuda sialan

Seulgi           : Seulgi.

Taeil              : Saya Taeil.

Naeun          : Gue Naeun guys.

Krystal         : Gw nyimak aja, Krystal.

Jackson masih ragu untuk memperkenalkan dirinya. Bagaimana jika ini grup tidak benar?

Gxxcfrtz  : ada satu lagi lho :) jackson gak mau nongol? :)

Sialan! Bagaimana ia bisa tahu nama Jackson?! Menyeramkan.

Jackson tak bisa berpikir. Ia ingin keluar dari grup ini jika saja ia tidak mendapat sebuah pesan dari salah satu member grup chat tersebut, Namjoon.

Namjoon
Permisi.

Namjoon
Bener jackson ya?

Namjoon
Jangan ngelakuin hal bodoh. Saya curiga sama grup tadi.

Jackson bernapas lega, ia tak sendirian. Namjoon juga merasa janggal akan grup tersebut yang sama sekali tak bisa di utak-atik sama sekali.



•ѕϲнοοℓ τєαяѕTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang