Part 2

38 4 4
                                    

Pagi yang abnormal. Satu pertanyaan. Apa yang kaulihat saat pertama kali kau membuka mata dari tidur nyenyakmu? Pasti banyak yang menjawab langit-langit ruangan, orang tersayang, cahaya matahari dari jendela, dan banyak lagi yang berada di sebuah ruangan yang layak untuk tidur dan terlelap.

Sangat berbeda denganku, hal pertama yang kulihat pagi ini adalah sebuah tulisan merek kloset, wastafel, bathup dan banyak lagi. Ya, aku tertidur di kamar mandi atau mungkin pingsan di kamar mandi (?) Who knows?

Ingatanku menggali kejadian-kejadian mulai dari sore hari kemarin sampai dengan malam kemarin aku tiba di rumah.

.

.

'Moe-Moe Maid Caffe. Moe-Moe itu artinya apa?'

Aku bertanya-tanya saat aku melihat nama kafe yang menurutku unik, lalu berjalan menuju caffe itu. Mungkin sembari menunggu malam aku bisa menikmati kue dan kopi di sana. Setelah berada di depan pintu dari caffe yang menarik perhatianku karena nama dari caffe itu, aku segera mendorong pintu lalu segera masuk ke dalam caffe.

"Okaerinasaimase Goshujin-sama!" Sapa seorang maid berambut indigo dengan amat teramat sangat ramah padaku ketika aku masuk ke dalam.

Aku melihatnya dengan terperinci. Wajahnya terasa familier, cantik dan manis di saat bersamaan, tatapannya seperti adikku yang sebut saja tsundere.

Ah... aku ingat!

"Hee... Fuuki Iinchou? Eto... Hyuga Hinata-san desu ka?" Ucapku terkejutm tetapi dengan tatapan biasa dengan semangat yang mungkin sudah luntur karena sudah seharian ini belum istirahat di tambah semalam aku bermain game hingga pagi jadi ekspresiku bisa saja terlihat aneh tak bersemangat.

"Ehh! Su-sumimasen, watashi wa Hina desu." Maid itu terkejut dengan ekspresi yang sangat lucu. Wajah jutek malu-malu melihat ke arahku dengan rona merah menghiasi kedua pipi gembil dari gadis itu dan mempermanis wajahnya.

"Ah silakan Goshujin-sama, kursi untuk 1 orang atau lebih?" Ucap maid itu padaku yang masih menatapnya aneh.

"Kursi untuk 1 orang saja." Ucapku yang masih memandang aneh ke arah maid yang ada di depanku. Sejujurnya aku bertanya-tanya. Apa aku tidak salah orang?

"Si-silakan ikuti saya." Ucap maid itu memintaku mengikutinya yang berjalan menuju kursi kosong untuk 1 orang yang berada di dekat kaca yang mengarah jalanan.

"Hina-chan, tolong antarkan pesanan meja nomor 4."

"Hai." Balasnya dengan nada imut pada maid lain.

"Silakan tentukan pesanannya, Goshujin-sama. Saya akan kembali." Ucap maid padaku dengan nada yang aneh sembari memberikan buku menu.

Aku memandang maid itu dengan tatapan aneh, heran dan tidak percaya mengabaikan menu yang diberikan sang maid.

"Apa aku salah orang?" Pertanyaan itu terulang lagi dalam benakku. Aku masih melihat ke arah maid yang sebelumnya melayaniku untuk duduk.

Aku membaca menu itu dan memilih beberapa menu untuk makan malam dan mungkin nanti untuk penutup.

Waktu berjalan cepat, tak ada kejadian yang mengejutkan. Aku masih berada di kafe ini hingga pukul 9 malam. Sudah banyak macam kue yang kumakan juga sudah banyak juga jenis minuman yang kuminum.

Aku sudah cukup mungkin lebih dari cukup kenyang dan memutuskan untuk pulang.

Setelah membayar pesananku, langsung aku segera berjalan keluar. Saat di luar aku kembali teringat dengan maid yang kuyakini adalah Fuuki Iinchou. Aku berjalan menuju samping pintu dari kafe itu yang pasti digunakan sebagai pintu pegawai kafe.

Damn! It's So Fucking Freak!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang