L I M A

14 2 0
                                    

"Young? Young??" samar wonyoung mendengar suara-suara. Sedetik kemudian ia membuka matanya perlahan.

"YA ALLAH WONYOUNG AKHIRNYA BANGUN" itu suara dongpyo.

"Sttt, berisik dongpyo!" mina

"Loh gw di rumah sakit?" wonyoung

"Iya tau gak young? Lu udah empat hari gak bangun-bangun dagdigdug gw, trus lu tau gak? Badan lu dingin banget sumpah kayak orang mati" ucap dongpyo satu tarikan nafas.

"Nafas dlu pyo bentar lagi lu yang gantian pengen mati" kata woojin datar

"Astagfirullah woojin kamu gak boleh gitu ntar kamu yang jadi mati looh" dongpyo dengan nada dibuat-buat

"Berisik lu pada! Gw pusing nih" wonyoung

"Oiya young selama 4 hari lu tidur pulas kita dapet clue!" mina

"Iya? Apa cluenya?" wonyoung

"Orang jubah hitam nunjukin mukanya!" mina

"Iya?? Gimana mukanya ganteng gak?"

"Gak young cuman ditunjukin mulutnya doang, sambil smirk lagi ii" yunjin yang menjawab dengan nada geli.

Wonyoung memutar bola matanya. "Oh iya, selama 4 hari gw gak bangun-bangun itu gw mimpi. Mimpi klo bumi meledak. Dijajah sama orang kupingnya panjang, hidungnya mancung banget, matanya gede, serem gitu"

Semua saling tatap. Hening seketika.

"Ah cuman mimpi" woojin memecahkan suasana hening.

***

Keesokan harinya, mereka menyelidiki satu per satu orang yang ada di dekat mereka, dan mencocokkan ke gambar mulut orang itu.

"Aduh capek mangkal jadi detektif ke perpus yuk sekalian ngadem, panas juga" daehwi

"Lebay lu whi" woojin

"Udah ikut aja" daehwi menarik tangan woojin, sedangkan woojin hanya mengendus pelan.

-perpustakaan-

"Eh tau gak? Jubah yang waktu itu kita temuin hilang tiba-tiba di tas gw kemarin, tepat sebelum orang itu kasih smirk menggelikan" dongpyo

"Ada yang ngambil?" yunjin

"Mungkin"

Tuk'Tuk'

Langkah kaki terdengar jelas oleh sepatu yang bisa dibilang barang mewah. Pria dengan menggunakan jas hitam dipadukan oleh dasi merahnya dan muka gagah yang nyaman untuk dipandang. Kepala Sekolah SMA 101 dikenal dengan sifat bicara seperlunya itu berjalan menelusuri perpustakaan.

"Kalian pernah mikir gak, kalo mulut ini mulut kepsek?" woojin

"Masa iya kepsek kita orang dimimpi wonyoung?" daehwi

"Kan gw bilang itu cuman mimpi daehwiii"
"Tapi gw curiga, serius dah"

"Tapi lu doang yang curiga" yunjin

"Yaudah terserah, intinya gw curiga sama dia" woojin berdiri dan mengambil gambar clue. Karena satu tim, yang lain pun ikut juga.

Hentakan kaki yang teratur itu menuju rak buku tempat biasa Si Jubah Hitam itu suka disana. Tepat di depan buku 'A Secret'.

Woojin dan kawan-kawan mengintip dari belakang rak yang seharusnya tidak terlihat jelas.

"Kalian menguntit saya" kepala sekolah berbicara dan melirik ke arah woojin dkk.

"Gimana nih jin?" bisik dongpyo

Woojin menggelengkan kepala

"Saya tau. Kalian menguntit saya lewat cctv. Sebelum kalian tau saya, kalian mengenal Si Jubah Hitam" kepala sekolah

Woojin hanya bisa diam. Semua itu benar.

Pria itu menjentikan jari dan asap keluar secara tiba-tiba. Mereka terbatuk-batuk memang asap itu terlalu menyengat hidung.

"Eh kok ada kertas?" Wooyoung

Jangan menguntit
Jika ingin selamat.

-someone

***

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Aug 15, 2019 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

LibraryWhere stories live. Discover now