E M P A T

10 3 0
                                    

"Nih somi" mina menyerahkan secangkir teh hangat untuk somi.

"Makasih" somi. Mina mengangguk.

"Jadi, lu dari mana?" woojin

"Gw.. Disini, baca buku" somi. Semua bingung.
"Oh ya tadi gw ketiduran pas baca buku ini hehe" somi menunjuk buku tersebut sambil nyengir. 'A Secret'.

"Ke ti du ran??" kata dongpyo sambil mencerna kata 'ketiduran' tersebut. Sebagai jawaban somi mengangguk.

"Semua orang heboh gara-gara lu ilang gitu aja dari perpus" wonyoung menjelaskan.

"Ilang? Gak kok dari tadi gw disini" smi kebingungan.

Yunjin memutarkan video introgasi tadi sore di perpustakaan. Somi menonton dengan cermat tak ada satu bagian pun yang ia tinggalkan.

"Tadi gw di bangku itu kok. Kok disini gak ada?" somi

"Nah makanya orang-orang langsung heboh" mina

"Tadi pas tidur gw mimpi. Tapi gak jelas alur mimpinya" somi

"Mimpi apa?" woojin

"Gak tau, gw gak kenal tempatnya. Trus orangnya aneh-aneh. Ada yang bisa terbang, larinya cepet banget, trus ada yang bisa mengendalikan barang gitu" somi

"Cuman mimpi itu. Mungkin imajinasi lu abis baca buku" daehwi

"Emang lu begadang ya, bisa sampe ketiduran?" wonyoung

"Gak sih, tapi tiba-tiba aja gw ngantuk"

"Tau amat lah gak ngerti gw. Nih tadi gw nemu ini" kata woojin sambil nyerahin barang temuannya. Jubah.

"Jubah siapa ini? Gede banget" dongpyo langsung menyocokkan kepada tubuhnya

"Perkiraan kita salah orangnya hampir 190" daehwi

***

Di kamar perempuan terlihat somi yang sedang duduk. Wonyoung menyampirinya.

"Gausah dipikirin, yuk kita makan malam"

Somi tersenyum kecil. "Di mimpi gw, gw ngeliat orang tinggi pake jubah hitam. Mukanya gak keliatan cuman mulutnya doang"

"Lu inget mulutnya gimana?"

Somi mengangguk."bibirnya kecil, wanranya pink. Rahangnya agak kotak. Tipe-tipe cowok manly mungkin"

"Bibir kecil pink, rahang agak kotak. Ok, kita nemu qlue baru"

"Qlue apa?"

"Misi LDKS kelompok gw"

"Kok ada hubungan sama mimpi gw?"

"Aneh kan? Tapi emang nyambung"
"Berhubungan juga sama buku yang lu baca"

"A Secret??"

Wonyoung mengangguk. "Lagi pada analisa bukunya. Lu disini ditemenin siapa??"

"Ntar dulu gw manggil sejeong" somi meraih ponselnya dan segera menelepon sejeong.

5 menit berlalu. Tak ada panggilan dari salah satu panggilan somi.

"Yaudah lu ikut gw aja" wonyoung

"Kemana?"

"Ruang komputer"

***

Tibanya di ruang komputer

"Somi ikut kesini??" yunjin

"Bentar gw ambilin makanan lagi buat somi" mina

"Eh gausah mina" somi

"Somi, lu harus makan. Bodo mau gak mau gw ambilin makanan"

"Coba deh baca ini cerita" kata woojin sambil membolak balik halaman buku

"Hati-hati jin ntar lu ilang lagi baca buku ini" dongpyo

"Gak elah"
"Serius gw kayaknya kita haru baca buku ini"

***

Kota asri dan tentram, Milianar namanya. Kota paling canggih dari semua kota di planet Oktiphus ini. Berdiri lah sebuah raja bijaksana yang amat dicintai rakyatnya. Raja Zor-Nal sudah menjabat dirinya sebagai raja 5,5 tahun lamanya. Ia bijaksana dan dermawan maka tak heran rakyatnya begitu mencintainya. Ia orang terhormat, bahkan semut tak berani menggigitnya.

"Ayah lihat aku menemukan planet indah" ucap anak satu-satunya Raja Zor-Nar, Dued-Nar. Ia amat pandai, orang-orang memprediksi ia menjadi pengganti ayahnya nanti jika telah wafat.

"Planet kita sudah cukup indah nak. Tak usah mengurus planet lain" ucap Zor-Nal

"Tapi, aku mau menjelajah galaksi ayah, aku mau menambah ilmu."

"Galaksi apa planet ini?"

"Galaksi bima sakti. Ini planet bumi ayah, sangat indah aku ingin kesana"

"Itu perjalanan yang sangat jauh sayang, berbeda galaksi bisa menempuh waktu berhari-hari"

"Aku tak peduli! Aku ingin kesana!" Dued-Nar tetap mengotot ingin pergi ke planet bumi tersebut.

Satu minggu Dued-Nar menyiapkan perlengkapan pergi ke planet bumi. Penghuni bumi bersiaplah, Dued-Nar akan datang.

***

Begitu isi buku tersebut. Selanjutnya tulisan-tulisan aneh mungkin bahasa planet Oktiphus(?)

Mereka saling tatap.

"Ok semua sudah waktunya berkumpul di lapangan. Kita upacara api unggun" kata ketua osis menggunakan speaker.

"Yaudah kita ke lapangan aja, ini diurusnya nanti" woonyoung. Sebagai jawaban mereka mengangguk.

Di lapangan sekelompok paskibra beserta murid lainnya melaksanakan upacara api unggun. Semua berjalan normal, makan di dekat api unggun, memasak daging di atas api unggun dan banyak lagi.

23:55

Tiba-tiba angin berhembus kencang. 3 kali berturut-turut terjadi seperti itu sampai api unggun mulai padam. Iya sekenceng itu. Bisa dibayangin orangnya gimana.

Dalam gelap dan sunyi, tiba-tiba ada satu senter menyala. Dan menyinari seorang berjubah hitam. Persis yang di perpustakaan lalu. Angin kembali berhembus.

"Lah ada apaan nih??" kata dongpyo sambil menahan tubuhnya agar tak terbawa angin

Orang itu melihat lamat-lamat kelompok wonyoung plus somi. Ia menunjuk mereka, tiba-tiba cahaya terang yang menyilaukan mata mengelilingi mereka beserta orang tersebut di tengah.

Mereka tak lihat apa-apa karna silau. Tak ada yang tahu mereka pergi kemana. Orang hanya tahu setelah kejadian itu, mereka belum kembali.

***







LibraryWhere stories live. Discover now