Bag.1

1 0 0
                                    

Di salah satu kamar kos seorang cewek yang mondar mandir di kamar nya dan sesekali ia melemparkan benda ke arah koper yang terbuka, dan menata nya masuk dan ia juga sesekali melirik ke arah jam yang terdapat di dinding kamar tersebut. "Ah masih ada waktu banyak lagi, check aja dulu"ujar nya dan mulai mengecheck pada koper nya.

Tak lama pintu kamar nya diketuk dan ada panggilan untuk nya "Din, ini udah kakak masakin sarapan untuk mu"ujar pelaku pengetukan kamar nya.

Dinda namanya tokoh utama pada cerita ini.

Dinda keluar dan menatap pada orang yang di luar kamar nya yang sedang memegang piring makan, "makasih kak"ujar nya dan mengambil piring tersebut, "kak"tahan Dinda sambil memegang lengan kakak tadi. Sehingga si kakak itu berhenti dan menatap Dinda

"Bisa cepolin nggak rambut ku?"tanya Dinda menatap kakak tersebut "tentu aja, untuk adik imut ini"jawab nya "makasih kakak. Aku mandi dulu dan meletakkan piring tersebut di atas lemari dan mengambil handuk untuk benda mandi nya.

Setelah mandi Dinda langsung menuju kamar kakak yang sering dipanggil oleh anak kos disana 'kakak Retno'tersebut.

Retno adalah penghuni kost yang paling lama dan saking lama Retno di angkat oleh penghuni kost sebagai leader, ketua disana, dan ia juga dianggap oleh ibu kost kaki tangan kost disini, Retno juga menjaga keamanan kost disini.

Dinda duduk anteng membelakangi Retno yang sibuk mencepol kan rambut indah adik kost nya, Dinda sibuk memakan sarapan yang di masakin oleh Retno, Fika teman sekamar Retno asyik memain kan hp nya dan sesekali memperhatikan Retno yang mencepolkan rambut adik kost nya yang akan pergi, "udah adik ku"ujar Retno dan memandangi wajah adik nya.

Fika juga melihat wajah adik nya dan berujar pada kelemahan Dinda "make up mu kok pada nggak nampak sih, kamu pandai dandan sih"ujar Fika sambil mengambil tas peralatan make up nya, "kak aku hanya dandan bedak ama lipgloss aja"ujar Dinda memperhatikan Fika yang mengambil alat make up nya.

"Cuci wajah mu yang bersih dan kembali kesini"suruh Fika sambil membersihkan sabun pembersih yang sama Dinda pakai, Dinda menuruti apa yang disuruh Fika dan kembali ke kamar Fika. "Duduk sini"suruh nya yang didepan cermin dan memutar badan Dinda karena gelap.

Fika pun larut mendandani adik sayang nya dan terus mengomeli adik nya itu, Retno pun menegur Fika yang mengganggu pikiran Dinda yang akan pergi. Bermenit-menit Fika mendandani Dinda dan Dinda terlihat berbeda. Fika mendandani Dinda tidak menor cocok untuk wajah Dinda yang imut dan baby face nya.

"Gimana? Beda kan dengan yang tadi, terlihat cantik dengan yang ini dari pada yang tadi"

"Emang iya sih kak, lebih terlihat segar dengan yang ini dari pada yang tadi" kali ini lain orang yang menjawab "kak dandani aku nanti ya"lanjut yang membenarkan ucapan Fika tadi

"Ayo kalian yang ingin terlihat berbeda, kesini biar aku dandani kalian dengan tangan profesional ini"jawab nya

"Kak kenapa nggak ambil jurusan seni aja kemarin?"tanya Dinda

"Aku juga heran kenapa ambil jurusan ekonomi dan aku terdampar di kantor industri mobil"ujar Fika

"Mungkin kamu sewaktu mendaftar tangan mu terkilir dan mencontreng jurusan ekonomi, tapi kamu nggak nyadar"canda Retno

"Mungkin"jawab Fika singkat dan mengeluarkan sesuatu yang baru dari alat make up nya dan memberikan pada Dinda "ini ambil, aku sengaja membelinya untuk mu kemarin"ujar nya

Dinda mengambil kemudian memperhatikan dan bertanya "ini apa kak?"tanya Dinda mengacungkan liptint tersebut "liptint, buat mu"jawab nya "aku nggak tau cara pakai nya"ujar Dinda.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 23, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

true loveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang