Chapter 2

35 0 0
                                    

Zara's POV

"Laaaaaaaa ngapain sih lo pake bilang bilang ke nyokap gue ke kantor PH lagi ?" teriakku pada Mala, sahabatku, sekaligus teman satu apartemenku.

"Yaaaa mama lo kan nanya, ya gue jawab daripada kualat boongin orang tua ? hehehehhe. Gimana, dapet job ga ?"

"Dapet. Tapi acaranya aneh gitu gue jadi males." ucapku sambil memakan sereal favoritku yang sudah hampir 2 hari ga aku makan.

"Acara apaan emangnya ?"

"Say Yes. Malesin banget kan ?"

"SUMPEH  LO MASUK SAY YES ?! SIAPA PASANGANNYAAAAAAAA!! CIEEEEEE SELAMAT ZARA KU SAYANG!" Mala lari ke arah sahabatnya itu dan langsung memeluknya

"Uhuk selamat uhukk apanya uuuhuhuhuk gi....uhuk la." rasanya mau mati tersedak kalau begini.

"Eh eh eh sori sori minum minum."Mala langsung menyodoriku segelas air dingin.

"Kalo gituuuuuuuu, ini harus dirayain Ra!" Ya. Hanya Mala yang berani memanggilku 'Ra'.

"Rayain apanyaaaaaaa?" kuangkat alis kananku, bahwa aku bingung.

"Udah. Gue traktir, tapi kalo honor turun, lo yang traktir gue ya!"

"Iya bawel. Rayain dimana ?"

"Gebetan gue si Kevin nge-DJ di OQ hari ini. Gue dapet undangannya, dateng bareng gue ya?" ucapnya memelas.

"Ga ah. Gila lo, ogah gue masuk OQ. Ada-ada aja lo."

"Ayolahhhhh. drinks on me. Gue janji gue jagain deh di dalem. Yayayayaya ? Masa lo mau bikin sahabat tersayang tercantik terimut terbadai ini sendirian di OQ?" Mala mengeratkan pelukannya di bahuku.

"Ish. Yaudahlah. tapi gue ga tau mau pake baju apa. Jam berapa sih lagian ?"

"Yailah, apa gunanya gue kalo gitu ? Tenang aja kali. Party mulai jam 9 tapi jam 8 kita udah harus disana kalo ga udah penuh."

"GILA. INI UDAH JAM SETENGAH TUJUH KALI. GIMANA SIAP-SIAP COBA?" teriakku.

"you can do anything with Mala's magic." ujarnya lalu mendorongku ke kamar.

Sudah hampir satu lemari diobrak abrik hanya demi memilih dress apa yang akan kupakai malam ini. Sudah lebih dari 6 dress aku coba dan tidak ada yang cocok. Kucoba mini dress hitam berlengan panjang tetapi jatuh di atas lututku sekitar 5 cm. Ya........aksen seksi memang sangat ada di dress ini dengan memakai sepatu hak setinggi 9 cm.

"Damn it Zara. Kalo gue cowok, udah gue kejer kali lo. Gue tau lo cantik tapi ini cantiknya di atas garis kecantikan. This looks peeeeeeeeeeeerfect on you." pujinya.

"Gila lo. Bagus kalo gitu lo jadi cewek hahah. Cepet La, setengah jam lagi."

Langsung ku ambil catokan dan membuat rambutku sedikit lebih wavy, kuakui, Mala memang sangat jago make up, make up ku terlihat natural tetapi diberi sedikit aksen seksi dengan lipstik merah.

"We're good to go. Ayo Zarrrrr." Kami pun mengunci pintu apartemen dan turun ke parkiran lalu pergi ke OQ.

****

Jam 8.15 kami sampai, yaaaa memang agak macet. OQ sendiri adalah club private yang bisa dibilang mewah, dan tidak sembarang DJ bisa main disini, dan butuh check id kalau mau masuk di OQ. Setelah check id dan menunjukkan undangan, aku dan Mala masuk ke club. Party dimulai jam 9 tapi club ini udah rame banget. Terdengar lagu Animals punya Martin Garrix diputar dengan volume super besar. Club ini terdiri dari 3 lantai, lantai 1 untuk dancefloor, 2 untuk bar, dan lantai 3 adalah lantai VIP dan VVIP. Aku agak risih karena walaupun bukan pertama kali untukku, aku bisa merasakan ada banyak pandangan yang mengarah padaku.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Oct 13, 2014 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Say Yes ?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang