2. Sahabat?

113 11 7
                                    

SMAN 17 Garuda adalah tempat Alesha menambah ilmu. Sudah hampir 3 tahun Alesha disini. Ia punya banyak teman, tapi tak benar-benar berteman, hanya sekedar sapa atau datang jika memang ada urusan saja.

Namun, diantara semua itu ada 4 orang yang Alesha klaim sebagai teman sebenarnya. Mereka adalah Raka, Farrel, Nara dan Ika.

"WOI! INI SIH MONYET BUKAN BABOON" teriak Raka heboh.

"Monyet apaan? Ini baboon. Lo nggak denger dia bilang hai! Aku baboon, huh? Ini nih, keseringan pake headset volume full nih, gini jadinya." Ujar Alesha.

"YA TAPI INI MONYET!"

"Mana ada monyet bokongnya bentuk love? Gue cipokin ke muka lo aja kali ya biar kelihatan, nih!" balas Nara greget. Ia merampas ponsel Alesha di tangan Farrel lalu menempelkan layarnya ke wajah Raka.

"MONYET PANTATNYA JUGA BENTUK LOVE YE!" Ujar Raka masih tak mau kalah.

"Iyain dah, gausah dibantah, dia kan sodaranya monyet." Sahut Farrel malas.

"WAH BABOON LO, REL"

Ditengah perdebatan itu, Ika yang tadinya sibuk main handphone tiba-tiba berteriak, "IIIIIIIIHHH DEMI APA!?"

Teriakan itu sukses mengundang perhatian seluruh siswa yang berada di kantin.

"Berisik bambang," tegur Alesha setengah berbisik. Merasa malu karena pandangan orang-orang mengarah ke meja mereka.

Ika yang baru menyadari keadaan sekitar pun langsung nyengir meminta maaf.

"Kenapa sih lo? Tadi diam, sekalinya berkata langsung heboh," cibir Nara.

"Ya lagian gue shok parah nih! Masa Noval nembak gue?!" Ujar Ika heboh meski tak seheboh tadi.

"Kok lo gak mati?" Celetuk Farrel.

"Eh kambing lo, Rel" umpat Ika.

Ya Tuhan, dari tadi dikatain mulu:") batin Farrel dibalik wajah datarnya.

"Tolak." Sahut Alesha tiba-tiba dengan nada tak suka.

"Eh? Tapi-"

"Tolak!"

"Ta-"

"Tolak!"

Merasa jengah karena ucapannya dipotong mulu, Ika menyodorkan handphone-nya yang menampilkan isi chatnya dengan Noval.

Setelah membaca chat tersebut, Alesha berdiri dari duduknya. Alisnya tertaut, matanya memancarkan sorot tak suka. Ia marah.

"Lo apa apaan sih!? Kok lo terima!? Alasan lo apa, hah!? Gue udah bilang kan kemarin, stop dari hobi lo yang gak bermanfaat itu!"

"Woi woi woi santai mba bree.. kalem," Raka ikut berdiri sembari menepuk bahu Alesha, bermaksud menenangkan gadis itu.

Nara hanya bengong, ia memang tidak terbiasa dengan suasana seperti ini. Sedangkan Farrel hanya menyimak dengan wajah datarnya. Ia sudah menduga hal ini akan terjadi.

"Kok lo jadi emosian gini sih Sel? Biasanya juga lo biasa aja," Ujar Ika berusaha tenang meski dirinya agak terkejut terhadap respon Alesha.

"Gue gini karena gue gak mau lo kenapa kenapa, Ka! Asal lo tahu Noval itu anak yang gak baik, dia suka mainin fisik!"

Bukan hanya sekedar omong kosong, Noval anak 12 IPA 3 itu memang sering memainkan fisik. Alesha dan Farrel pernah memergokinya sedang melecehkan perempuan. Sayangnya tak banyak orang yang mengetahui tentang itu karena image Noval sangat bagus dikalangan siswa-siswi SMAN 17 Garuda.

Kini gantian Ika yang mengernyit tak suka, "Eh!? Maksud lo apa ngejelekin dia!?" Ia berdiri. Merasa tak terima pacar barunya dijelekkan.

Sedangkan Raka jadi panik sendiri, "Weh Na, Rel! Bantu kek buseet, teman lo berantem nih!"

"Gue gak ngejelekin dia Ika, tapi itu emang kenyataan! Mending lo putusin dia sekarang daripada lo nyesel nantinya!" Peringat Alesha.

"Gue gak percaya sama omongan lo!"

Farrel berdehem, "Ika, Asel bener, Noval itu anak yang gak baik. Dia sela-"

"Alah, bacot! Lo ngebelain Asel karna sebenarnya lo suka sama Asel kan!? Ngaku gak lo?" Potong Ika sambil menunjuk Farrel dan Alesha bergantian.

"DIH!? Apa-apaan!?" Protes Raka yang semakin bingung.

"Kenapa lo bilang begitu?" Tanya Alesha.

Ika mendengus malas, "Ck, keliatan kalii, dari cara dia belain lo. Iya kan Rel?"

Sekarang giliran Farrel yang mengernyit bingung. Apa-apaan Ika ini, sok tau sekali tentang perasaannya.

"Ika, kok lo jadi begini sih? Ini kayak bukan diri lo tau gak," Nara yang merasa Ika sudah kelewat batas akhirnya angkat bicara.

Suasana semakin panas. Namun untungnya suara mereka tidak terlalu besar, jadi orang-orang yang ada di kantin tidak sadar akan pertengkaran mereka.

"Serah gue dong!"

"HEH HEH UDAH!! KALIAN INI BERANTEMNYA GAK LUCU TAU! BUBAR BUBAR!" Teriak Raka yang nampaknya semakin pusing dengan pembicaraan kawanannya.

Sebagai balasan, Ika hanya tersenyum sinis lalu meninggalkan sahabatnya yang masih tak percaya akan kelakuannya hari ini.

- • -

Duh! Udah muncul bau-bau konflik nih, padahal sahabatnya Asel baru aja muncul, Hihi ^^

•^•

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 19, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

ALESHATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang