Setelah lulus SMP aku dipindahkan oleh orang tuaku keluar kota dikarenakan nilai ujian ku anjlok. Aku tinggal di desa bersama paman. Sedih sih, tapi mau dikatakan apa lagi memang pada saat itu aku sedang berada di posisi paling down karena ada sedikit masalah dengan keluarga ku yang mempengaruhi fokus belajar ku.
Dihari pertama aku masuk SMA, aku merasa asing dengan semuanya karena aku tidak kenal sama sekali dengan mereka. Aku benci denga hal-hal yang baru. Seperti biasa dihari pertama masuk sekolah menjalankan MOS. Kami berbaris dan ditugaskan untuk membuat kelompok sendiri. Aku bingung harus masuk ke kelompok mana, sampai akhirnya ada seorang cowok yang menyapa ku dan mengajakku untuk bergabung dengan kelompoknya.
Mereka semua kenalan dengan ku. Mereka baik, mereka asik, mereka berteman dengan semuanya. Selama MOS berjalan aku selalu dengan mereka.Anggota kelompok kami yaitu Yoga , Alpin, Edo, Diki, Okta, Dinda, Salsa, dan aku Mita.
Setelah masa MOS berakhir, kami tiba dipembagian kelas. Aku masuk ke kelas IPA dan temanku yang lain masuk ke kelas IPS. Di kelas itu aku harus berbaur lagi dengan yan lain. Aku duduk sebangku dengan cewek namanya Nonik. Dia asik, baik, pinter nari, perhatian dan kebetulan dia sama sama pindahan dari lua kota. Karna itu kami selalu bersama setiap harinya.
3 bulan kemudian saya sudah mulai kenal dengan semua anggota kelas. Sampai akhirnya ada cowok yang mendekatiku. Ia bernama Wahyu, tak butuh waktu lama kami dekat. Kemudian kami jadian. Ia sosok cowok yang baik. Ia juga pindahan dari luar kota. Pada saat kami pacaran sebulan, ada temen kelasku juga yang mendekatiku, ia berkata kalau ia juga mencintaiku, dan meminta untuk menjadi pacarku,ia bernama Hafiz. Tanpa memikirkan perasaan Wahyu akupun menerima cintanya Hafiz. Karna memang pada saat itu aku hanya sekedar suka dengan Wahyu tanpa ada perasaan cinta. Akhirnya aku memutuskan hubunganku dengan Wahyu, dan Wahyu menerimanya dan ia hanya menganggapku teman.
Setelah aku putus dengan Wahyu akhirnya aku jadian sama Hafiz. Kami pacaran hanya orang-orang terdekat saja yang tahu. Karna kami menjaga perasaannya Wahyu. Tapi, lama kelamaan semua orang kelas mengetahui tentang hubungan kami termasuk Wahyu. Setelah Wahyu mengetahui itu ia keluar kelas dengan membuka pintu kelas sangat kuat. Ia nampaknya marah denganku. Kemudian saya menghampirinya di luar dan bertanya "Ada apa yu?" Dijawabnya " Gak ada apa apa kok. Udah kamu masuk aja ke kelas" aku terdiam dan akhirnya aku masuk ke kelas. Setelah beberapa hari ia mengetahuiku pacaran dengan Hafiz, ia sangat cuek kepadaku. Bahkan mengeluarkan satu kata pun tidak.
Di suatu hari ia tidak masuk kelas tanpa kabar, dan besoknya ada kabar bahwa ia pindah sekolah kembali ke kota asalnya. Saya merasa bersalah kepadanya, saya mencoba berfikiran positif bahwa ia pindah sekolah bukan karena saya. Saya bertanya kepada salah satu teman dekatnya yang bernama Naldo, " Do, kalau boleh tau si Wahyu pindah karena apa ya?" terus ia menjawab " Karena kamu mit, kamu udah puas?" dan ia langsung meninggalkanku.
Ditengah rasa bersalahku, aku bertanya kepada Hafiz "Sayang emangnya aku salah banget yah sampai membuat Wahyu begitu?" Hafiz tersenyum sambil mengusap kepalaku " Udah gak usah dipikirin, kamu gak salah kok, yang salah itu aku, tapi semua udah terjadi dan kita udah sama-sama suka, sama-sama cinta yaudah jalanin aja kan" dan aku hanya mengangguk-anggukan kepalaku dengan sedikit tersenyum.
Hafiz pacarku itu adalah anak seorang guru di sekolah kami. Nama papanya yaitu Pak Gun. Ia adalah guru Geografi dan menjadi salah satu guru favorit di sekolah kami. Pak Gun pun mengetahui hubungan kami. Dan nampaknya ia setuju dengan hubungan kami.
Karena perlakuannya dengan ku disekolah sangat perhatian dan berbeda dari murid yang lain. Saya senang akan hal itu, dengan begitu memudahkan hubungan ku dengan Hafiz.
Setelah beberapa bulan menjalani hubungan bersama Hafiz nampaknya semua guru pun tahu kalau kami itu pacaran. Terkadang ada yang ngeledek kami ketika kami sedang berjalan berdua disekolah.
Ada juga yang gak suka dengan hubungan kami karena bisa mengganggu fokus belajar, apalagi kami satu kelas. Kami Cuma mendengarkan nasihat dari guruu-guru.
Di pagi hari ketika mau berangkat sekolah hujan pun turun sehingga aku harus menunggu hujannya redah karena aku pulang pergi sekolah di antar jemput oleh sepupu saya. Jarak rumah paman dan sekolah tidak terlalu jauh. Jam sudah menunjukan pukul 06.45 aku masuk sekolah jam 07.00. Aku sudah terlalu cemas takut telat. Akhirnya aku BBM hafiz minta tolong izinin ke guru kalo aku agak telat. Tapi BBM aku gak di read sama dia. Tiba tiba gak lama kemudian di depan pagar bunyi suara motor dan ternyata itu Hafiz, ia memakai motor temannya dan ia datang dengan memakai jas hujan untuk menjemputku. Rasanya senang sekali melihat ia rela hujan hujan untuk menjemputku.
Ketika di jalan aku bertanya kepadanya
" Sayang motor kamu kemana?"
" Ada dirumah sayang tadi aku pergi barengan papa naik mobil"
" ohhh aku kirain kamu pergi bareng teman kamu"
" Nggak lah sayang kan papa ada lagi ada jam pagi disekolah makanya ia pergi barengan aku"
" iyaya sayang, oh iya makasih ya kamu udah mau jemput aku, makin cinta deh aku sama kamu" kemudian tangan ku memeluknya. Lalu ia tersenyum melihat ku dari kaca spion.
Sesampainya disekolah aku masuk kelas dan ternyata teman teman kela ku sedang sibuk mengerjakan tugas. Aku binngung dong tugas apaan yah. Trus aku samperin si Nonik. " Eh nik kalian ngerjain tugas apa sih"
" Tugas fisika Mit, pasti kamu belum ngerjain ya Mit?"
" Iya belom nerjain aku nik. Aku gabung disini yah mau liat ni tugas, eh iya btw ni kalian nyontek dibuku siapa?" "Di buku Hafiz lah mit, emang kamu gak di kasih tau yah kalo ada tugas.?"
" Hemmm iya ni aku gak dikasih tau sama dia"
Gak lama kemudian lonceng pun berbunyi itu pertanda kalau pelajaran pertama segera dimulai. Temen aku semuanya sudah ngerjain tinggal aku sendiri yang belum ngerjain. Dan akhiryna aku gak kumpul tugas dan aku diukum oleh guru aku. Aku kesal sama Hafis karena ia kayak gak perduli sama aku. Aku dihukum lari 5 kali keliling lapangan. Setelah dihukum Hafis minta maaf, katanya ia lupa memberitahuku kalau ada tugas sekolah. Tapi tetap saja aku kesal dan aku malu dilihat banyak orang dan dilihat papa nya Hafis.
Baru aja seneng karena dia jemput aku kerumah hujan-hujan eh malah bikin kesel. Aku ngambek nggak ngajak ia ngobrol seharian. Dan ia terus menghampiriku, meminta maaf tapi aku tetap saja diam. Sampai tiba pulang sekolah aku bingung dong mau pulang sama siapa. Dan aku menunggu di depan gerbang dekat pos satpam, mungkin aja ada yang mau mengajak ku pulang. Sekolah mulai sepi karena anak-anak yang lain udah pada pulang, mana hp aku mati lagi, jadi aku gak bisa nelfon mbak ku untuk menjemputku. Gak lama kemudian papa nya Hafis menghampiriku di depan gerbang ia mengajak ku pulang bareng
" Eh Mita, kamu ngapain disini nak?" ujarnya
" Eh iya pak lagi nunggu dijemput pak" (sembari aku menyaliminya)
" Emang kamu dijemput siapa kok sampe sekarang gak dijemput-jemput?'
" Hehe belom tau sih pak dijemput siapa karena hp Mita mati jadi gak bisa ngabarin Mbak buat jemput" ujarku sambil tertawa malu
" Ya udah yok pulang sama papa aja bareng sama Hafis sekalian"
" Eh gak usah pak biar Mita nunggu aja disini" ( sebenernya mau sih karena udah capek nunggu yang gak pasti )
" Udah gak apa yok kita pulang" ( sambil merangkul ku sampai ke mobil)
" Iya pak makasih ya" ujarku sambil menunduk padahal aku gak mau ketemu si Hafis
Ketika di mobil aku dan Hafis diam saja Cuma melirik-lirik dari kaca mobil. Terus Papanya Hafis bertanya
" Eh kalian kenapa diam-diam aja nih? ngobrol dong kayak orsng berantem aja" sambil tertawa
" Nggak pa gak apa kok" jawab ku dengan muka jutek
kemudian si Hafis bilang " Ini loh pa ada yang ngambek karena gak di ingetin ada tugas sekolah.. Jadi ia diemin Hafis karena ia malu di hukum lari di lapangan" dengan ,muka mengejek.
" Kamu sih nak kenapa gak di ingetin wajar aja si Mita ngambek" kata papa Hafis
" Elehh pa emang ia ya laki-laki itu selalu salah" jawab Hafis
" Iya dong emang kamu yang salah masak iya aku yang salah, emang kamu fikir enak dihukum keliling lapangan dilihat banyak orang?"
Papa Hafis Cuma tertawa dengar aku ngomong kayak gitu. Dan mengusap kepalanya Hafis agar segera meminta maaf kepadaku. Dan Hafis menjawab
" Udah pa Hafis udah minta maaf tapi Mita nya gak mau maafin" ujarnya dengan muka sedih.
Papa Hafis menasehatiku dan membujukku agar aku mau memaafkan si Hafis. Setelah dinasehatin papanya Hafis akhirnya aku maafin dia.
Keesokan harinya disekolah aku dan Hafis seperti biasa sama-sama terus malah banyak yang bilang kami kayak suami istri. Banyak kakak tingat cewek yang gak suka sama aku, karena aku pacaran sama Hafis lengket banget, banyak yang iri dengan hubungan kami. Aku mah udah gak heran kalau banyak yang menatap sinis ketika melihat kami berjalan berdua.
Suatu hari ada yang nge invite aku di BBM dan aku meng acc nya dan ternyata itu adalah mantannya Hafis. Ia mengechat ku inti dari chattan kami ialah ia menanyakan apakah Hafis bahagia degan hubungan kami sekarang setelah putus sama dia. Dan aku jawab jelas dia bahagia bahkan kami akan kejenjang yang lebih serius setelah tamat sekolah. Dan ia berkata jika aku tidak bis membahagiakan Hafis, mending si Hafis kembali ke pelukan ia lagi. Dan aku bilang maaf mbak dia udh bahagia dan gak usah ganggu hubungan kami lagi. Dan aku langsung blok tu cewek. Dan keesokan harinya aku tunjukkin isi chat itu ke Hafis dan nampaknya Hafis sangat marah dengan tu cewek. Karena Hafis merasa sakit hati karna ditinggal tu cewek dan si cewek seenaknya saja au ngajak balikan. Tapi akhrnya si Hafis bilang "udah gak usah di lanjuitn chatnya biarin aja, kamu tenang ya aku gak bakal kembali lagi ke dia". Aku pun Cuma bisa tersenyum.
Tiba di bulan April OSIS SMA kami mengadakan lomba Kartini dan Kartono. Hafis dipilih menjadi Kartono untuk mewakili kelas kami dan Kartininya yaitu Meli. Hafis minta izin dulu ke aku untuk berpasangan dengan Meli. Ya aku mengizinkan lah, toh ini juga Cuma lommba biasa ya kan
YOU ARE READING
Aku cinta kau dan dia
Teen FictionKisah seorang anak remaja yang sedang merasakan cinta. Yaa bisa disebut dengan cinta monyet untuk anak seusianya.