"5 menit lagi kita on lagi. Ok ?" Ujar radio PD kepadaku dr mikrofon. Aku memberi isyarat oke dari dalam ruang siar. Aku harus mulai menetralkan detak jantungku lagi karna setiap kali aku beradu pandang dengan Wonwoo, pembicaraku kali ini jantungku berdegup tidak karuan. Apalagi ketika dia tersenyum. Dijamin langsung positif diabetes. Lampu ON AIR sudah dinyalakan, aku segera menambah volumeku dan memulai obrolan santai. "Baiklah masih kembali di 17,07 Mhz, radio generasi milenial Diamond Radio. Masih bersama Dj Ae Ra disini. Dan tentu saja dengan pembicara kita kali ini, Jeon Wonwoo yang dalam segmen ini akan berbagi pengalamannya kepada kita semua. . 30 menit telah berlalu, akhirnya selesai juga siaranku. Aku mengucapkan terima kasih kepada Wonwoo telah meluangkan waktunya untuk bersedia menjadi pembicara. Dia hanya menjabat tanganku sambil tersenyum. "Aku tidak keberatan jika lain kali aku diminta menjadi pembicara lagi di radio ini. Maksudku, aku menikmati siaranmu. Dan aku juga sering mendengarkannya. Gaya siaranmu menyenangkan" puji Wonwoo yg membuat pipiku merona "Ung.. Terimakasih" ucapku "Kalau begitu, aku pamit dulu. Aku ada kelas setengah jam lagi. See ya~..." ujar Wonwoo sambil melambaikan tangan ke arahku. Dia juga berpamitan kepada kru yang lain. Aku masih memandangi punggungnya hingga tak nampak ketika sebuah suara memanggil namaku. "Ae Ra~ yaaa...!" Aku menoleh dan berjalan menuju asal suara. "Iya sunbaenim, ada apa ? "Kau mau langsung pulang atau ada kelas lagi? "Sepertinya aku mau langsung pulang, sunbae. Tapi ada beberapa buku yang harus aku kembalikan ke perpustakaan dulu. Ada apa ? Aku menjawab pertanyaan seniorku sambil membereskan meja siarku ketika aku menemukan secarik kertas terlipat rapi di bawah bukuku. "Ige mwoya, Ae Ra~ya..? Aku menoleh dan menggeleng "Molla..." Aku membuka lipatan kertas tersebut dan langsung mendapat sorakan dari orang" disekitarku "Dari siapa, Ae Ra?? Pembicara yg tadi kah? "Sunbae..!! Ada yg mengajak Ae Ra kencan!!" teriak salah satu patnerku kepada pd-nim yang hanya diajungi jempol dari luar ruang siar.
Aku menggaruk kepalaku yang tak gatal. Masih memandangi kertas yang bertuliskan "Ada film baru di bioskop malam ini. Mau menemaniku nonton ??" Dia juga mencantumkan nomor hpnya disana. Senggolan ringan di pundakku menyadarkanku dari lamunanku. "Kau akan pergi?" tanya Sojin, temanku "Entahlah. Aku bahkan belum terlalu mengenalnya.." jawabku "Setahuku, dia termasuk mahasiswa yg tidak suka macam-macam. Maksudku, dia pintar, aktif di kegiatan kampus juga. Walaupun kesannya dia nampak dingin, tapi dia ramah kepada setiap orang." Kali ini Younghwan sunbae yang menjawab. "Aku berani menjamin Wonwoo tidak akan berbuat macam-macam kepadamu. Lagipula, ini adalah suatu keberuntungan buatmu !!"seru Younghwan sunbae. "Hah?? Kenapa memangnya ? Tanyaku heran "Karna kau kan belum pernah punya pacar. Wonwoo juga belum punya pacar. Kenapa tidak kau coba saja berpacaran dengannya?" Younghwan sunbae mengakhiri perkataannya dan diiyakan oleh seluruh kru radio yg masih ada di studio. Seketika aku bisa merasakan sekujur wajahku memerah karna malu. "Sunbae, apa maksudmu berpacaran? Dia hanya mengajakku nonton saja. Kenapa kau berlebihan sekali ??" Aku mencoba mengelak untuk menutupi rasa gugupku. "Ya siapa tau kalian berjodoh, dan Wonwoo akan menembakmu setelah kalian selesai nonton film ketika mengantarkanmu pulang ke rumah. Seperti dalam drama-drama itu...." Kali ini giliran Jaekyung yg bersuara. Aku segera menjitak kepalanya dan disambut tawa teman-teman kru yg lain.
Setelah berpamitan dengan kru yg lain, aku segera meninggalkan studio dan berjalan keluar gedung sambil kembali memikirkan ajakan Wonwoo tadi. "Apakah aku harus pergi? Apakah ucapan Younghwan sunbae bisa aku pegang ??" Sambil terus berpikir aku berjalan menuju perpustakaan karna ada beberapa buku yg harus aku kembalikan.
