🐥

446 67 0
                                    

"Mianhae..."

"Mianhae Byungchanie..."

"Maafkan hyung..."

"Berhenti meminta maaf hyung. Aku baik-baik saja".

Byungchan mengusap lembut tangan Seungwoo yang sedang menggenggam tangannya. Ini sudah kesekian kalinya Seungwoo melontarkan permintaan maaf. Hyungnya itu terlihat sekali mencoba menahan tangis dan sesekali mengecup tangan pria yang lebih muda.

"Maafkan hyung yang tak bisa menjagamu dengan baik.
H-hyung--"

Seungwoo tercekat dan menggigit bibir bawahnya untuk menghalau airmata yang sudah ditahannya sejak tadi. Dia menghela nafas. Tak bisa. Dia tak bisa menangis didepan kekasihnya itu.

"Kau banyak terluka. Sampai tidak bisa melanjutkan ini. Hyung sudah gagal menjagamu, sayang.."

Tautan tangan dan tatapan mata mereka tak terlepas. Byungchan tak henti-hentinya mengusap surai pria itu.

"Hyung kau tahu?
Selama ini kau telah menjagaku dengan baik. Sama seperti hyung yang lain, mereka juga menjagaku dengan baik. Tapi kau sedikit berbeda. Semenjak kau tahu fisikku lemah, kau semakin meluangkan banyak waktumu untuk menjagaku. Kau selalu ada kapanpun aku membutuhkanmu".

Byungchan melihat Seungwoo yang fokus mendengarkan ceritanya.

"Seperti yang dikatakan Seungsik hyung, aku sungguh bergantung padamu. Aku tahu, hyung tidak pernah keberatan dengan itu. Saat kita memutuskan untuk ikut acara itupun, hyung kembali berjanji akan menjagaku dengan baik. Tidak akan membiarkanku terluka agar kita bisa menggapai mimpi kita bersama.
Tapi ada kalanya hati kecilku ingin menjadi orang yang lebih mandiri tanpa harus bergantung padamu, hyung.

Aku melakukan semua terbaik yang kubisa. Sampai terkadang aku terlalu keras dan menyakiti diriku sendiri. Tapi jujur aku tidak menyesal hyung. Karena apapun hasilnya aku telah menunjukkan semuanya yang kubisa. Ya, walaupun akhirnya aku malah membuat orang-orang mengkhawatirkanku".

Seungwoo mengambil tangan Byungchan. Saling mengaitkan jari-jari mereka untuk memberikannya kekuatan.

"Aku sangat berterimakasih pada mereka yang telah mengkhawatirkan aku, mendukungku dan juga untukmu yang selalu menjagaku dengan baik hyung. Jadi berhenti menyalahkan dirimu sendiri, hm?"

"Dan juga berhenti menahan tangismu hyung. Kau tidak harus selalu terlihat kuat. Kau boleh menangis kapanpun. Aku tak tega melihatmu yang mencoba menahan tangis sepanjang acara untuk eliminasi itu hyung".

Seungwoo memeluk Byungchan tiba-tiba. Menenggelamkan wajahnya dileher pemuda manis itu. Seungwoo mengeratkan pelukannya. Byungchan bisa merasakan pundaknya basah.

'Apa Seungwoo hyung menangis?', tanyanya dalam hati.

"Hyung..."
Byungchan mencoba menarik diri dari pelukan mereka.

Seungwoo malah mengeratkan pelukan itu. "Biarkan seperti ini sebentar saja".

"Baiklah", ucap Byungchan sambil sesekali menepuk-nepuk punggung pemuda yang lebih tua.

Beberapa menit berlalu. Seungwoo melepaskan pelukan mereka. Berganti memegang kedua pundak Byungchan erat sembari menatapnya.

"Byungchanie.. Kau tahu? Kau telah bekerja keras. Kau telah melakukan yang terbaik. Hyung bangga padamu. Dan pasti banyak juga orang-orang yang bangga padamu. Hyung tidak menyadari kalau nyatanya sekarang kau lebih dewasa. Terimakasih telah hadir di hidup hyung. Dan maafkan hyung yang menangis seperti ini ya.." jelas Seungwoo.

You've Worked Hard 💛 [SEUNGCHAN]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang