where you at? [yunseong minhee]

12

Yunseong duduk di meja makan dengan segelas susu di hadapanya

Dan sebuah polaroid yang menampilkan 2 pemuda disana,itu pertama kalinya dalam setahun yunseong dapat terseyum lebar dengan tulus di sebuah foto

Sementara donghyun,orang yang pernah mengisi hati yunseong 2 tahun lalu terseyum cerah hingga deret giginya terlihat.

Foto itu diambil saat donghyun mengajak yunseong ke festival kembang api di pusat kota setelah mereka berdua lulus SMP

Dan sekarang,yunseong benar benar merindukan pemuda Geum kesayanganya itu

Geum Donghyun adalah salah 1 alasan dari sedikit alasan dibumi mengapa yunseong bisa bertahan hingga sekarang

Dan kini,donghyun sedang melanjutkan masa SMA nya di luar negri.

Yunseong yang dulunya punya 2 sandaran kini tidak punya siap siapa lagi untuk bersandar

Setelah kehilangan donghyun,yunseong kembali kehilangan jinyoung karena pemuda itu pergi ke luar kota tanpa meninggalkan sepatah kata apapun kepadanya

Yunseong benar benar hancur.ia sudah rusak.

Yunseong juga tidak memiliki rumah bahkan sekedar untuk bersinggah.

Hingga kakaknya yang telah menghilang sejak ia kelas 2 smp datang mengajaknya ke sebuah 'rumah' yang sebenarnya

Yunseong sebenarnya ingin memaki eunbi saat itu,kakak mana yang tega meninggalkan adiknya yang diperbudak selama 1 tahun?

Hingga akhirnya yunseong memilih untuk menghabiskan masa sma nya dengan homeschooling karna mentalnya yang benar benar rusak saat itu.

Ia tidak mengharapkan dia benar benar sembuh total dan kembali seperti yunseong saat kelas 2 smp.

Tapi dengan semua ini yunseong berharap ia dapat melenyapkan suara suara yang kadang suka menganggu pikiranya dan bayang bayang wanita sialan itu,dan anaknya tentu saja.

Bayangan jinyoung,donghyun,neneknya yang dulu telah memberi yunseong asupan kehidupan selama 2 tahun.

Yunseong meneguk susunya dan melangkahkan kakinya menuju kamar.

Menempelkan polaroidnya dan donghyun di dinding.

Ia meringkuk ke kasur dan menutupi tubuhnya menggunakan selimut,walupun hanya tiduran,yunseong dapat leluasa membayangkan apa yang tidak bisa ia dapat selama ini dan menunggu hingga terpejam.