Secret Love Berfore Dreams (END)

Secret Love Berfore Dreams

Hai, perkenalkan namaku Augestyna Andrawala, biasa di panggil Nandra. Aku di kenal sebagai serigala purnama, mungkin karena sosokku memiliki kepribadian aneh.
Yang mereka tau tentangku hanya seorang gadis miskin primadona sekolah dalam hal prestasi akademik, selain itu hanya perkataan bualan para murid yang menganggapku rendah, tapi sudahlah tidak usah dipikirkan lagi, manusia memang seperti itu selalu menilai orang tanpa tahu latar belakang yang sesungguhnya dalam artian perjuangan seseorang tersebut untuk menaiki tiap anak tangga hingga mencapai puncak.
Dan disinilah aku, berdiri di sebuah gedung bertuliskan Sekolah Menengah Atas dimana akan menjadi tempat pencarian jati diriku, tiga tahun bersekolah disini yang aku rasakan hanya jiwa semu tetapi tetap terasa hidup. Abaikan saja penjelasanku tadi karena sekarang sudah tepat pukul 06.45 dimana seharusnya aku mulai masuk ke dalam kelas dan bersiap-siap melakukan upacara setiap senin pagi.

Kaki jenjang beralas sepatu hitam kumuh milikku berjalan menyusuri lorong sekolah gedung IPA, secara tak sengaja mataku mentap sosok alasan jiwa semu ku tetap hidup, benar dialah seseorang yang mengajarkan arti kehidupan sesungguhnya dimana setiap manusia memiliki hak untuk saling menyayangi tanpa adanya batasan.

Kejadian itu terjadi lima tahun yang lalu, di sebuah lapangan belakang sekolah ada seseorang gadis berkuncir kuda duduk sendiri merenung, menangis dalam diam dengan keheningan.
Jiwa raganya hancur, harapan beserta rangakain mimpi yang telah lama terpendam dalam benak seketika tak berarti apa-apa. Terkadang gadis itu berpikir salahkah ia terlahir dalam keadaan miskin?
Kalau memang seperti itu mengapa sebelum itu tuhan tidak menciptakan manusia dalam derajat yang sama? Dalam keadaan kaya, mungkin di dunia tak ada lagi landasan manusia mempermasalahkan hal itu.

“Seburuk itukah diriku di hadapan mereka?” ucap gadis tersebut dengan nada sangat lirih.

“Seharusnya tidak, hanya saja, manusia yang membuat segala sesuatu menjadi rumit yang pada akhirnya menimbulkan sebuah permasalahan yang sampai sekarang tak memiliki kata ujung atau pun kalimat yang dapat mengakhiri segalanya. Bersabarlah, gadis seperti mu seharusnya lebih bijaksana dalam menghadapi segala rintangan. Ayahku pernah berkata ‘Setiap manusia memiliki awalan yang berbeda’, bisa saja kau lebih dahulu bisa juga aku. Kalau kau terus terpuruk dan memikirkan hal-hal yang akan terus membuatmu diam kapan waktu yang akan kau pilih untuk melangkah? Aku dahulu juga pernah sepertimu duduk terdiam penuh bisu sampai akhirnya aku memilih berdiri, berjalan, bahkan mulai berlari mengejar sesuatu hal yang seharusnya ku kejar. Sesulit apa pun, sekeras apapun, percayalah disetiap langkah kakimu ada sebuah doa dan harapan tersirat di dalamnya.”

Terdengar suara asing yang membuat gadis tersebut merasa tersadar, ia menoleh memperlihatkan wajah sedih yang berusaha ia tutupi. Terlihat seseorang lelaki memakai seragam yang sama dengannya berjalan mendekat, senyum mengembang mengiasi wajah tampannya.

“Atas dasar apa kau berbicara seperti itu kepadaku?” tanya gadis tersebut.

“Aku tahu siapa dirimu, mungkin  termasuk masalah yang menyelimuti hatimu. Tak baik terlarut dalam masalah terlalu lama, sekarang kau harus berdiri, hadapi yang ada, aku disini sebagai seorang Bagaskara Pratama yang memberi uluran tangan untuk memulai perkenalan,” ujar lelaki tersebut bersamaan dengan mengulukan tangannya.

“Harus kah aku-”

“Harus kau memang harus, sekarang berdirilah Nandra.”

Masih seorang yang sama, sayangnya sifatnya berbeda. Waktu secepat itu merubahnya ya?

“Aduhhhh, kalau jalan lihat-lihat dong, punya mata ga sih? Dasar manusia serigala,” sarkas seorang murid perempuan berbaju ketat.

Satu kata yang aku pikirkan, Muak.

“Maaf aku tak sengaja, aku tadi sedang memikirkan sesuatu jadi-“

“Ahh sudahlah, kau membuang waktu ku.”