Izinkan aku mendekatimu atau izinkan aku tuk mendapatkan hatimu walau sehari saja.
Jika tidak keduanya maka izinkan aku tuk memilikimu selamanya.
-Bimo Anggoro-Di hari kedua, Bimo masih berusaha untuk mendekati Kiran. Apapun usahanya tetap saja Kiran bersikap cuek terhadap Bimo. Namun, Bimo tak akan menyerah. Hingga ia mencoba mengingat sesuatu yang membuatnya penasaran dengan Kiran, seperti sosok gadis yang pernah ia temui sebelum Aji memperkenalkan ke Bimo.
Bimo terus mencoba mengingat-ingat siapa Kiran di hidupnya. Tiba-tiba ia teringat dengan kejadian 2 tahun yang lalu, saat Bimo masih duduk di kelas 10 ketika itu ia dipanggil oleh seorang gadis di luar gerbang sekolah yang terlambat datang.
"Hei!" teriak gadis itu. Bimo yang mendengarnya hanya menoleh mencari sumber suara.
"Iya, kamu! Ke sini sebentar." perintah gadis itu.
Bimo pun mendekat, "Apa?""Tolong bukain pagarnya dong. Gue telat nih." pinta gadis itu. Tanpa banyak tanya Bimo langsung membukakannya. "Makasih ya." gadis itu pun langsung pergi setelah mendapatkan apa yang ia inginkan. Sedangkan Bimo, ia hanya terdiam lalu mendadak tersenyum melihat gadis yang telat datang itu. Bukan karena terpesona melainkan ia merasa tenang bahwa bukan hanya dirinya yang sering terlambat selama ini.
Bimo menghentikan lamunannya ketika Tara, sahabatnya menupuk pundaknya.
"Hei! Ngapain lo ngelamun?" tanya Tara."Eh, Tara, gapapa nih." Bimo mencoba untuk tidak mengatakan ke Tara bahwa ia sedang memikirkan Kiran, jika ia mengatakan itu maka Tara akan selalu menggodanya.
"Ya udah, kalo kek gitu. Mau ikut gue ke kelasnya Aji ga?" tanya Tara.
Kesempatan yang Bagus nih, buat deketin Kiran lagi, Batin Bimo.
"Oke."
Mereka pun menuju ke kelas Aji yang berada tepat di samping kelas mereka sendiri. Kini Bimo mencoba untuk semakin dekat dengan Kiran apapun caranya. Apapun respon Kiran, Bimo selalu mencoba agar gadis itu bisa tersenyum olehnya.
"Pagi Ji!" sapa Tara yang baru saja tiba itu.
"Hei! Pagi Bro!" jawab Aji, "Eh, Bimo, kesini juga. " sambung Aji.
"Iya, nih," jawab Aji. "Kiran mana, Ji?"
"Dia mah kalo guru yang ngajar hari ini ga praktek ga bakalan masuk kelas," ujar Aji.
"Emangnya kenapa?"
"Tanya aja sendiri kalo ada dia nanti."
"Oke.."
Mereka pun bercakap-cakap hingga beberapa menit kemudian Vania pun datang.
"Van." spontan Bimo memanggil Vania.
Lantas Vania pun menoleh, "Iya?"
"Tumben datangnya siang?"
"Emang biasa datang siang kok." Vania langsung meletakkan tasnya dan pergi meninggalkan kelas.
"Eh, Ji, Dia mau kemana?" tanya Bimo penasaran.
"Palingan ke kelas anak IPS." mendengar jawaban Aji, Bimo hanya mengangguk.

KAMU SEDANG MEMBACA
Between Us
RomanceKetika perasaan mulai tumbuh dan bermekaran mengapa kau patahkan semua itu? Tapi, justru kau malah memilih perasaan yang lain, perasaan yang dulunya kau buang kini kembali kau kenang. Mungkin bagimu sulit untuk memilih, apalagi menyangkut dengan p...