Hari ini Jimin dan suaminya Kim Namjoon pindah ke rumah baru. Iya setelah menabung sekian lama akhirnya mereka bisa membeli rumah impian Jimin. Rumah kecil sederhana dengan taman bunga didepannya.
"Terima kasih buat rumahnya" kata Jimin
"Kau suka?" tanya Namjoon
Jimin hanya mengangguk sebagai jawaban.
Sementara tidak jauh dari tempat mereka ada sepasang saudara yang memperhatikan.
"Wah, ada yang baru pindah" kata si pria pemakai sweater pink
"Hmmm" sahut si pria pucat sebelahnya
"Ayo kesana kita sapa" kata si pink sambil menarik si pria pucat
Sambil berjalan menuju arah NamMin dua pria ini melihat dengan fokus yang berbeda. Pria pink yang mengaku sebagai pria paling tampan ini lebih memperhatikan pria tinggi tetangga baru mereka. Sementara si pucat satunya hanya jalan dengan malas-malasan.
"Hai. Kalian penghuni baru disini?" tanya si pink
"Hallo. Maaf kami baru sampai jadi belum sempat berkeliling buat menyapa tetangga" jelas Jimin sambil tersenyum hingga memunculkan segaris mata bulan sabit yang indah. Yang entah bagaimana berhasil menyihir si pria pucat dan mendadak terfokus ke arah Jimin
"Ah iya, kenalkan ini suamiku" Jimin memperkenalkan suaminya yang otomatis membuat pria pucat itu semakin terdiam.
"Aku Kim Seokjin, bisa dipanggil Seokjin. Dan dia Min Yoongi, bisa dipanggil Yoongi" Seokjin menyenggol Yoongi
"Hmmmm" sahut Yoongi
"Ah iya, namaku Park ah bukan, Kim Jimin. Dan dia suamiku Kim Namjoon. Kami sudah lama mengharapkan bisa membeli rumah ini. Dan entah bagaimana akhirnya bisa kami miliki" kata Jimin dengan senyum cerahnya
"Bukankah kamu begitu menginginkan rumah ini sayang?" tanya Namjoon sambil tersenyum dan memperlihatkan dimple yang entah bagaimana berhasil menyihir Seokjin yang tanpa sadar jarinya mengarah ke dimple Namjoon.
"Ah maaf" kata Seokjin
Namjoon hanya tersenyum dan memaklumi cacat lahir yang dibawa. Iya dimple yang selalu terlihat manis saat dia tersenyum.
Lain Seokjin, lain pula dengan Yoongi. Pria pucat ini sibuk melihat ke arah Jimin yang entah bagimana berhasil menyihir Yoongi hingga enggan mengalihkan pandangan matanya ke Jimin dan membuat Jimin risih.
"Maaf Yoongi-ssi tapi apa ada yang salah dengan diriku?" Tanya Jimin akhirnya.
Yoongi yang segera tersadar saat disenggol Seokjin hanya bergumam "bagaimana bisa ada malaikat jatuh ke bumi" yang berhasil didengar Jimin dan menimbulkan rona merah di wajah Jimin.
Selepas perkenalan singkat itu entah bagaimana mereka menjadi akur dan berteman cukup akrab. Namjoon dan Yoongi ternyata sama-sama menyukai musik jadi sering membahas banyak hal berdua. Berbanding terbalik dengan Seokjin dan Jimin yang bagai dua kutub saling berseberangan. Jimin yang aktif dan selalu sibuk serta mudah panik berbeda dengan Seokjin yang selalu tenang disaat genting.
Namun entah bagaimana akhirnya Seokjin dan Namjoon menjalin hubungan dibalik Jimin dengan dalih Namjoon membutuhkan bantuan Seokjin untuk mengurus perusahaan yang baru dirintis. Katakan Jimin naif dan terlalu baik. Dia percaya begitu saja semua yang dibilang Namjoon setiap melibatkan Seokjin. Yoongi yang mengetahui bagaimana perangi Seokjin hanya memperhatikan dalam diam.
"Hyung,bisa besok aku ingin belanja kebutuhan sehari-hati. Apa kau bisa mengantarku?" Tanya Jimin suatu malam kepada Namjoon
"Ahhh,maaf sayang besok aku ada janji bertemu client. Bagaimana jika lusa?" Tanya Namjoon
KAMU SEDANG MEMBACA
Another Story
RandomUntaian kalimat yang mendadak terlintas. Daripada begaduh dalam pikiran akhirnya tertuang dalam tulisan.