....

26 2 0
                                    

Adalah hak mu untuk memaafkan aku atau tidak,
Sekalipun aku telah meminta maaf.

Maaf untuk kata-kata yang kasar dan menyudutkanmu,
Maaf karena sedari awal aku gagal untuk tidak jatuh hati padamu,
Dan maaf aku menelan semua kepahitan dari segala yg kamu ceritakan padaku secara sendirian.
Aku terlalu pengecut untuk bilang terkadang aku cemburu, terkadang aku ingin marah, terkadang aku juga dapat merasa jengkel.
Aku terlalu pengecut untuk bilang, aku menyukai segala sesuatu tentangmu.
Rambut wangimu di bantal kos ku,
Alis yang hampir menyatu yg suka aku sentuh.
Matamu coklatmu yang menatapku.
Suaramu yang lebih nge-bass dari pada milikku.
Tawa dan senyum lepasmu ketika kamu melihat pantai di depan matamu.
Aku menyukainya,
Kalau kamu bertanya apakah aku merasakan debar saat bersamamu?
Debar itu kusimpan dalam-dalam karena aku ingin kamu nyaman saat bersamaku.
Aku terlalu takut untuk menunjukkannya, aku takut kamu meninggalkanku.
Dan adalah sebuah kecukupan untuk ku bila bisa terus berada di sampingmu, tanpa aku menunjukkan semua rasa itu.
Aku hanyalah seorang pengecut dengan hati yang rapuh.

Maaf, karena nyatanya aku menyimpan banyak sekali bom dalam hidupku yang siap meledak kapapun itu.
Dan salah satunya telah meledak semalam.
Kesalahanku.
Semua perasaan berkecamuk dari 3 malam yang lalu setelah pengakuan itu.
Dan ketika aku melihat statusmu, tanpa berpikir panjang aku menghujanimu dengan kata-kata kasar dan menyudutkanmu.
Padahal setelah aku tau, status itu bukan untukku.
Aku marah karena asumsiku sendiri, aku tidak ingin kamu mendengarnya dari orang lain, aku akan mengatakannya padamu, aku hanya butuh waktu.
Jika aku selalu mengataimu bodoh.
Maka aku adalah tolol yang tidak tertolong.
Aku lebih bodoh daripadamu.

Lalu aku menyadarinya saat semua mungkin terlambat.
Aku menemuimu untuk menunjukkan kesungguhanku untuk meminta maaf padamu.
Tapi yg kudapat adalah sembilu.
Aku tidak akan melakukan pembelaan, semua salahku.
Aku hanya menunggu mu membaca pesanku, tapi mengapa ini terasa begitu menyakitkan?
Aku seperti sudah kehilangan kamu.
Taruhlah aku seorang yang berlebihan.
Ya, itu aku. Sangat berlebihan padamu.
Maafkankan aku.
Tapi selama bersamamu, aku mengerti arti sebuah kecukupan.

Apakah kita tidak bisa memulai semuanya kembali?
Aku janji, jika kamu memaafkanku, aku akan menjadi teman yang baik untukmu.
Aku tidak akan mengusikmu dengan perasaan bodohku ini padamu.
Karna bersamamu, adalah kecukupan untuk ku di hidupku yang sangat sepi ini.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Aug 11, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

....Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang