CHAPTER 1

5 0 0
                                    

Aneh, satu kata yang mewakilkan perasaanku saat ini. Satu tahun lalu di awal menjadi kelas 11 yang tampak biasa saja. Ternyata hari ini tidak seburuk yang ku bayangkan, seni terindah hari ini mungkin datang dari seseorang yang duduk di pojokan sana. Tidak hanya mengalihkan fokusku tapi mulai merambah otakku juga menjalar ke hatiku.

Itu adalah hari pertama kita sekelas dan sekarang kelas 12 kita juga sekelas. Betapa bahagianya aku saat mengetahui kalau kamu, dan aku sekelas lagi. Perasaan yang awalnya biasa saja sekarang perasaan itu malah makin jadi.

Aku masih ingat obrolan pertama kita waktu kelas 11. Waktu itu kita berdua sekelompok, sekelompok pelajaran bahasa Indonesia. Kita duduk bersebelahan kala itu dan kau bilang, "hai gue Arkan".

Aku menatap Arkan dengan tatapan yang seakan bertanya lo ngomong sama gue?. Arkan mengangkat sebelah alisnya sambil tersenyum seolah dia membaca pikiran gue kemudian mengangguk. Aku hanya bisa berkata "kalo nama gue Vinka".

"lo dulu kelas 10 ips 1 kan?" ucap Arkan sambil menatap aku.

aku hanya menggangguk sambil tersenyum simpul. Entah mengapa ngobrol denganmu terasa nyaman.

"sebenarnya gue tahu lo udah dari lama tau" kamu tersenyum simpul "temen temen gue pada cerita cerita gitu ke gue, kalo lo tuh orangnya kek pendiem gitu deh"

Aku mengernyitkan dahi, kenapa juga teman temannya Arkan cerita ke dia tentang gue.

"cerita cerita ke lo? Kok bisa?"

"ya awalnya emang gue sih, yang nanya duluan ke temen temen gue" Arkan memainkan rambutnya dengan jemarinya yang sangat kekar "gue penasaran gitu loh sama lo, abisnya lo misterius abis sih"

Aku percaya tidak percaya dengan ucapan Arkan barusan. Bisa gitu ya, se-badboy nya Arkan penasaran sama aku yang pendiem abis.

Ga percaya aja gitu, ternyata ada juga yang penasaran sama aku. Padahal gada yang harus di penasarin dari diri aku. Aku tersenyum hangat ketika mendengar ucapan Arkan tadi.

Dan dari obrolan singkat kita, timbul sedikit perasaan suka kepadamu. Hari senin ini tidak pernah seindah yang sebelum sebelumnya.

Kamu adalah orang yang membuat hari seninku seindah ini. Bagiku kamu tidak seburuk yang teman temanku ceritakan, kamu baik. Kamu membuktikan bahwa tidak selamanya badboy seburuk itu.

Senyum dan tatapan mu menjadi candu bagiku yang membuatku selalu ketagihan untuk melihatnya.

invisibleWhere stories live. Discover now