Aku memandangmu namun dirimu tidak sedikitpun memandangku.apa yang harus ku lakukan?
.
.
.
.Diwaktu pagi sekitar jam 06.00 seorang gadis sudah terlihat memakai seragam sekolah dengan rambut digerai dan merangkul tas hitamnya.hari ini adalah hari pertama dia sekolah setelah mengikuti 3 hari mpls,dia tidak ingin terlambat masuk sekolah dan benar-benar ingin menghindari padatnya kota Jakarta.
Hanny adalah nama gadis itu atau lebih tepatnya Hanny Evelyn.
Dirinya tidak menyangka bakalan masuk ke sekolah elit yang bernama SMA Bima Wijaya bahkan menadapatkan beasiswa hanya dengan sekali tes.Hanny benar-benar berniat supaya masuk Universitas yang bagus dengan tidak menyia-nyiakan kesempatan belajarnya disekolah ini tanpa bantuan orang tuannya.
Sekitar 45 menit Hanny berjalan dari rumahnya kesekolah.bukan karena tidak ada uang untuk naik bus tapi dia lebih memilih berjalan kaki,menikmati indahnya suasana pagi walaupun jarak rumah dengan sekolahnya cukup jauh.
Hanny memasuki lokasi sekolah dan mulai berkeliling disekitar sekolah elitnya ini.
"Woaahhh ini sekolah benar-benar besar banget,5 kali lipat sekolahku waktu smp dulu"ucap Hanny yang benar-benar kagum.
"Baru tau dia"kata seorang pria sambil berjalan melewati Hanny.
"Kok suaranya gak asing ya,malah gak nampak wajahnya lagi.tapi kayaknya ganteng sih"kata Hanny yang sedang menatapi punggung pria tinggi dengan pakaian rapi dan rambut agak sedikit gondrong.
"Oii ngapain berdiri disini?sendirian lagi"kata seorang wanita yang berambut seleher dan dilengkapi dengan poni ala korea(yang tipis-tipis itu loh)
"Ngapain si Ana?!ganggu aja"kata Hanny sambil memasang wajah kesal.
"Ya habisnya lo disini sendirian,emang lo gak takut apa sama yang aneh-aneh gitu?"kata wanita yang bernama Hanna Wilson atau biasa dipanggil Ana.ya Ana adalah blasteran Amerika,ayahnya orang Amerika dan ibunya orang Bali asli makanya gak heran kalok wajahnya agak mirip bule gitu.pokoknya dia sempurna lah dibandingkan dengan Hanny.
"Lo tuh ya ngomong yang positif aja bisa gak si?tau ah yuk ke kelas"ajak Hanny pada Ana.
Hanny dan Ana sudah temanan sejak masih smp dan sampai ke sma yang sama bahkan sekelas.
Hanny's pov
Hari ini kami tidak ada belajar karena masih sesi perkenalan diri dan pembagian roster sekaligus pendaftaran ulang esktrakurikuler yang harus diikuti setiap siswa.
"Hanny kau yakin di ekstrakurikuler PMR??"tanya Dita teman sekelasku yang menjabat sebagai sekertaris kelas.
"Emm iya aku ingin ikut sama penasaran aja gitu sama yang namanya PMR soalnya aku belum pernah coba ekskulnya"kataku sambil mengisi formulir yang kupegang sejak tadi."lagian aku juga bisa ikut ekskul musik lagi jadi gak masalah lah"sambungku sambil menyerahkan formulirnya pada Dita.
"Dita gue pergi ke ruangan musik ya,mau minta formulir ekskulnya"kataku sambil berdiri dan dijawab dengan anggukan Dita.
Sekarang tidak ada guru yang masuk karena kami masih disibukkan dengan ekstrakuriler jadi bisa bebas pergi kemanapun asal tidak keluar sekolah.
Aku berjalan menuju lapangan basket karena setelah lapangan basket ada ruangan musik.
Dukk
Seperti sesuatu cukup keras barusan mengenai kepalaku.bola
"Aduhhhh siapa sih ini main bola gak liat-liat orang"omelku sambil memegang kepalaku yang terkena bola.
"Woi lo bisa minggir gak sih!?ini lapangan basket?!"jerit seorang pria yang tampilannya memakain baju olahraga khusus basket dan rambut yang berantakan.
"Perasaan gue berdiri di pinggir lapangan"kataku yang tidak mau mengalah.
"PINGGIR LAPANGAN berarti masih bagian dari LAPANGAN"kata pria itu sambil menunjuk ke lantai dan menghembaskan rambutnya yang acakan agar tidak mengenai rambutnya
Wahhhhhhh Reza ganteng bangetttt
Tuh cewek ngapain sih?!gangguin Rezaku ya?!
Awas aja tuh cewek kalok dekat-dekat sama Reza!
Rehan kamu jadi masa depanku ya
Itulah suara semua wanita yang entah dari mana munculnya.
"Gue tau ini lapangan tapi ini gue berdiri dipinggir lapangan.aduh..tuh cewek-cewek berisik banget sih!?pakek bilang nih cowok ganteng lagi padahal gak ganteng sama sekali"kataku geram sambil menekankan 'kata gak ganteng sama sekali.'
"Eh apa lo bilang'ganteng dari mananya'!??!?!"loh gak liat gue memang sempurna!?!?!"kata pria yang bernama Reza Alexchandra itu
"Hahahhahahaha dasar sinting.sempurna dari mananya coba?rambut kucar-kacir gitu emang lo gak ada minyak rambut apa?apa perlu gue beliin?"kataku sembari menantang cowok sok kegantengan itu.
"Eh lo gak tau gaya ya?rambut kayak gini tuh lagi ngetren sekarang!apa lo bilang tadi 'beliin minyak rambut'?dari tampang lo yang gak seberapa aja gue udah tau kalok loh orang biasa dan dari kalangan keluarga biasa!"kata Reza geram.
Oke kata-kata itu berhasil membuatku terdiam karena kata-kata itu pernah diucapkan dari mulut orang yang kusayang dan juga karena itu memang kenyataan bahwa aku ini orang biasa yang berasal dari keluarga miskin.
Setelah mendengar kata-kata itu aku memutuskan untuk pergi karena diriku sudah tidak mood lagi.
"Eh main pergi-pergi aja setelah bilang gue jelek.woi cewek gila.kita belum selesai"kata Reza sambil mencoba memanggil Hanny yang sudah menjauh darinya.menarik kata Reza dalam hati sambil tersenyum menatapi punggung kecil milik Hanny.
Bersambung......
Jangan lupa vote and coment ya✌🏻
KAMU SEDANG MEMBACA
Rehan
Teen FictionCerita yang menarik kalau dibaca "Gue makannya banyak,ntar lo malu kalok bawa gue jalan" "Oh iya dan juga gue tuh sukaknya pakek baju yang sederhana gitu ntar lu malu.bagus putusin gue aja deh" "Gue gak malu dan gue gak mau.lagian kenapa banyak bang...