Mababe ❤
Jangan lupa makanMababe ❤
Jangan tidur kemalemanMababe ❤
Jangan sampe sakitMinkyu
Iya sayang ❤"Anjeng."
Minkyu langsung menoleh. Menatap pucuk rambut orang yang bersandar di dadanya itu. "Apaan?" Tanya Minkyu mengerung.
Pemilik kepala dengan rambut semi cokelat itu menoleh. Menatap Minkyu dari bawah dengan mata bulatnya. "Masa Minhee nyuruh aku nginep." Jawabnya dengan alis menukik, kesal.
Minkyu mengusap surai kecoklatan itu, berusaha mengurangi kekesalannya. "Bilang aja lagi nginep di rumah temen." Saran Minkyu.
"Nginep di rumah Minkyu, gitu?" Cebiknya.
Minkyu meringis. "Gak gitu, Jin."
Wonjin beranjak duduk. Menyingkap selimut yang menutupi kaki sampai pinggangnya itu. "Aku turutin aja deh." Katanya sambil berdiri.
"Loh? Hari ini kan bagianku!" Protes Minkyu tak terima.
Wonjin menoleh sejenak. Tapi tetap melanjutkan mengenakan hoodie kebesarannya tanpa mempedulikan protes Minkyu.
Minkyu berdecak. Cowok itu turut beranjak berdiri, menarik lengan Wonjin yang tengah mengemasi barangnya agar menatap matanya. "Aku marah ya kalo kamu gak—
"Apa? Kamu gak usah larang-larang aku prioritasin Minhee kalo aku juga gak bisa larang kamu menomorsatukan Hyungjun."
Dan Minkyu terdiam begitu saja.
"Yaang," Minhee memeluk leher pacarnya itu saat melihatnya tengah membaca buku di kursi taman kampus. "Lapeeer," Keluhnya manja.
Wonjin tertawa. Menarik lengan Minhee agar duduk di sebelahnya. "Ya makan?" Sahutnya setengah bercanda.
Minhee merenggut. "Gak peka dih, dasar uke."
"Sana jadi uke biar dapet yang peka." Balas Wonjin sambil mencebik.
Minhee malah mengangguk-ngangguk. "Minkyu lumayan tuh." Adalah kalimat yang sempat Minhee ucapkan sebelum binder catatan Wonjin melayang ke kepalanya. "Sakit yang?!"
"Sembarangan bener mulut." Sungut Wonjin. "Minkyu udah punya pacar!"
"Lah emang kenapa?" Minhee membalas sewot. "Aku mau selingkuh aja sama dia."
Dia nyindir gue apa gimana sih?! Batin Wonjin kesal.
"KAK WONJIIIIIINNNN!" Teriakan cempreng itu mengintrupsi dua orang yang sedang saling merenggut itu. Seorang cowok bermata bulat dengan rambut kriwilnya itu melompat memeluk Wonjin, tak segan mendorong Minhee menjauh dengan pantatnya. "Aku kangen!" Serunya sambil nyengir.
"Kurang ajar ya lu bocah." Gerutu Minhee yang merasa tersingkir.
Hyungjun menoleh, mendelik pada Minhee. "Kita seumuran! Bocah." Balasnya.
Sementara Wonjin menghela nafas, sudah tak aneh melihat dua adik tingkatnya itu berseteru.
"Sama-sama bocah gak usah saling menghina." Sosok cowok jangkung kembali mengintrupsi. Cowok itu mengusap kepala Hyungjun dari belakang, tak lupa sedikit mengusap kepala Wonjin. Ekhm.
"Kita cuma beda setahun ya enak aja lu." Gerutu Minhee.
"Heh! Yang sopan dong sama kakak tingkat!" Seru Hyungjun tak terima. Ngomong-ngomong, Hyungjun itu termasuk orang yang taat aturan dan jelas mengikuti norma-norma kesopanan. Dan kelakuan Minhee Hyungjun anggap tidak sopan. Tentunya harus di tegur.