Terhitung sudah hampir dua bulan embun dikirimi seikat bunga matahari disertai semacam kalimat motivasi. Biasanya si pengirim mengirim pada tiga hari awal bulan dan tiga hari akhir bulan tepat nya pada hari Senin, Kamis dan Jum'at. Sudah ada sebelas bunga matahari layu yang ia simpan dengan sengaja dikamar nya, siapa tahu ia bisa mencari si pengirim dan menanyakan maksud semua bunga-bunga cantik itu.
Hari ini Jum'at, tepat pada akhir bulan, embun sengaja menunggu disofa dalam rumah yang berada didekat pintu. Ia akan diam-diam membuka pintu lalu menangkap si pengirim bunga-bunga itu. Ya, begitu rencana nya.
Hampir satu jam embun menunggu namun tidak ada tanda-tanda si pengirim datang. Ia berdecak, bangkit dan berjalan menuju kamarnya, namun ia segera memutar tubuhnya lalu berlari membuka tirai jendela. Nafasnya tercekat, seorang laki-laki berhoode juga memakai penutup mulut sedang mengawasi sekitar. Dengan sekali gerakan embun membuka knop pintu.
Cowok tadi nampak kaget, lalu terjadi saling tatap antara keduanya.Sedetik kemudian cowok itu berlari.
Embun terkesiap, segera berlari menyusul cowok tadi.
Embun kehilangan jejak, tapi ia menemukan bunga matahari yang ia yakini milik cowok berhoode tadi.
"Bunganya doang.. hh.. orang nya mane," ucapnya terengah.
Matanya tak henti melihat kesegala arah, lalu matanya menangkap sosok cowok berhoode tadi di seberang dekat pohon besar, tunggu! Pohon besar itu tempat bermainnya sewaktu kecil dulu.
"WOII TUNGGU!!" Teriaknya sambil berlari menyebrang jalan.
Brukk!
Cowok tadi menoleh kala mendengar suara bentrokan keras. Ia membelalakkan mata dan berlari menuju embun yang sudah terkapar dengan darah di pelipis kanan nya.
Embun membuka matanya saat mendengar suara lirih yang memanggil namanya. Lalu tangan nya terulur membuka penutup masker laki-laki yang sedang memangku kepalanya ini.
Ia tersenyum saat mengetahui siapa pengirim bunga-bunga itu.
Embun menatap mata teduh yang juga menatap nya. Setetes air jatuh mengenai pipi embun. Ya, awan menangis."Maaf," ucap awan lirih.
"Maaf sudah pergi.
Maaf, karena hatiku baru menemui rumahnya. Lagi.
Maaf, karena kakiku tak kunjung menemukan jalan.
Maaf, karna aku telat untuk pulang."Embun menaruh telunjuk nya dibibir awan lalu menggeleng.
"I always Miss you," ucap embun hampir tak terdengar.
Setelah nya embun tak sadarkan diri.
Hallo!
Ini Embun versi baru yaw
Semoga suka
Ayok votment!
KAMU SEDANG MEMBACA
Embun
Teen FictionJika biasanya seseorang akan bertemu, lalu memulai kisah. Tapi berbeda dengan kisah Embun dan Awan. Mereka dipisahkan sebelum memulai kisahnya. Seseorang yang benar-benar spesial menghilang bagai ditelan bumi. Setelah nya menumbuhkan rasa rindu yang...