Setiap pagi, aku dan kakakku pergi sekolah bersama. Dan ketika pulang, saat aku pulang dulu, aku menunggu kakakku. Sebaliknya, ketika kakakku pulang dulu, aku yang ditunggu olehnya. Jadi kami saling menunggu .Rutinitas setiap hari selalu dengan hal yang sama. Kami berangkat menggunakan sepeda motor. Sedangkan orang yang paling berkorban ialah orang tuaku. Orang tuaku yang selalu menyeangati kedua anaknya agar kelak impian buah hati kecil yang dulu terpenuhi meskipun kerjanya hanya serabutan. Ibuku adalah orang yang paling berkorban. Setiap pagi, selalu bangun pagi dan menyiapkan sarapan untuk anak-anaknya . Namun, terkadang anak- anaknya yang kekurangan waktu untuk menikmati makanan yang disiapkan itu.
“ nak, sarapan dikit nah. Laper nanti. Kan nanti upacara “
“mak, mau jam 7 . Sempet nggak ya mak” ujarku sambil melihat kearah jam dinding
Kakakku yang saat itu juga belum siap karena mencari topi upacara bendera, tergesa-gesa berharap segera diketemukan. Sedangkan aku, yang memakai jilbab berdiri di depan kaca kamar tidur, sering sekali emak ku menghampiri dengan membawa sepiring nasi untuk disuapkannya padaku. Ketergesaan setiap pagi seperti ini sudah biasa terjadi karena ketika emak membangunkan anaknya, ,malah anaknya susah untuk bangun. Dengan piring berisikan lauk seadanya dan dengan tangannya menyuapiku meskipun aku belum siap dan masih bersiap mengenakan jilbab.
“ (menyodorkan tangan berisi nasi), aaa”
“( memakan nasi) aa”
Meskipun aku sudah SMA , namun emak selalu memberikan perhatian kepada anaknya, bukan sikap manja, tapi emak takut kalau anaknya jatuh sakit , apalagi sering terlambat ketika berangkat sekolah karena letak sekolah yang letaknya lumayan jauh.
“ pedes mak,, hah hah “ rengek ku
“ dikit , yaudah minum “ ejek emak padaku
“ cabenya berapa mak?” tanyaku. Entah kenapa aku suka sekali menanyakan hal itu
“ segenggem tadi emak masak” jawab emak. Dan entah kenapa pula emak selalu menjawab pertanyaan ku
“ pantesan mak, pedes”
Hari- hari sering dilalui sampai saat dimana aku tidak berangkat bersama kakakku lagi, karena kakak lulus sekolah dan berencana melanjutkan kuliahnya. Kakakku berkuliah agak jauh dari rumah dan pulang jika ada waktu, apalagi dia kuliah sambil kerja. Orang tua ku memiliki perasaan bahagia namun sedih , karena harus melepas anak pertamanya ke kota orang. Tinggal lah aku seorang anak yang ada di rumah. Aku melanjutkan sekolah di kelas 2 SMA seperti hari-hari biasa. Namun , kebiasaan tidak sarapan pagi masih melekat. Sehingga setiap pagi, selalu saja emak menyuapiku makanan meski aku sudah besar. Yah, begitulah tinggal anak satu-satunya di rumah.
Hingga akhirnnya , aku melewati kelas 3 SMA dan ada persiapan masuk ke perguruan tinggi. Aku sangat senang bisa lulus dari sekolah. Dan aku juga berencana mendaftar di perguruan tinggi yang aku sukai.
“ mak,pak. Aku mau ke universitas A ya”
“ nggak sama kakak aja?, biar sama lagi” ujar emak
“yah, nggak apa-apa nak, terserah kamu aja” timpal bapak
KAMU SEDANG MEMBACA
Carnation Pink Flower
Short Storyapakah kalian tau apa makna dari bunga carnation warna pink?. sebagian orang pasti sudah paham, tapi kalau yang belum paham aku beri tau ya..~ . Jadi, bunga carnation di sebagian besar negara di dunia memiliki arti masing-masing sesuai warnanya. ada...