AKU ISENG UNTUK UPDATE CERITA INI, KALAU ADA YANG SUKA AKU UPDATE CHAPTER SELANJUTNYA 😂😂
🌹🌹🌹
Jovanka lovata, nama yang sedikit aneh bagi seseorang yang lahir di Bandung asli, terlihat elegan dengan arti nama yang terdengar istimewa , Anak perempuan pemberian Tuhan yang selalu membawa cinta bagi banyak orang. Mama memberikan nama Jovanta Lovata karena sempat mengalami berbagai kendala di saat mengandung, tiga kali Mama keguguran hingga akhirnya hamil yang ke empat kali nya syukur karena kandungan nya bertahan dan melahirkan sesosok Jovanka Lovata yang memberikan cinta, anugrah dan syukur bagi Mama dan Bapak tidak hanya kepada orangtua namun berharap kepada semua orang, yah begitulah awal mula pemberian nama yang elegan itu kepada nya.
Jovanka sekarang berumur 24th, dengan status masih single alias tidak ada pria yang selalu menemani nya, tidak seperti kelima sahabat terdekat dirinya yang sudah mempunyai pasangan masing masing, Clarissa
Danita, Mika, Nadin dan Sherly. Laknat sekali mereka janji tidak akan membawa pasangan di pertemuan mereka sebulan sekali dan liahat lah mereka membawa pasangan masing masing hingga membuat Jovanka merasa kesal ingin sekali menyeruakan protes kepada mereka namun Jovanka menahan nya ia mempunyai tatakrama didepan pria pria itu karena mereka tidak begitu dekat dengan dirinya jadi Jovanka harus jaga sikap dan prilaku."Sorry yah Jo, gue bawa suami. Kandungan gue kan lagi rewel suka mual gitu. Jadi harus ada suami siaga di samping gue." Seru Sherly mengeluarkan alasan karena mungkin melihat wajah bete Jovanka, Alvaro suami Sherly tersenyum sungkan kepada Jovanka dan Jovanka membalas nya dengan senyuman terpakasa nya. Alvora adalah pria paling kaya raya di meja ini dia mempunyai perusahaan terbilang sukses di Indonesia, Sherly memang memiliki tipe tinggi wong jelas dia juga kaya raya dan cantik jadi setimpal mendapatkan cowok tampan dan kaya seperti Alvaro.
"Oh gak apa apa, gue ngerti kok" alasan Sherly masih Jovanka terima ia mengerti Sherly sedang mengandung dan masih trimister pertama jadi harus ada suami di samping nya, coba Jovaka dengarkan alasan ke empat sahabat nya lagi.
Mika meringgis menatap Jovanka. "Gini yah Jo, sebenarnya gue gak mau dia ikut sama gue," Mika menunjuk kepada Matteo pria yang di penuhi dengan tato pasangan dari Mika yang sedang memainkan ponsel nya. "tapi dia bersikeras mau ikut sama gue. Yaudah gue bawa aja."
"Emang gue kucing." Seru Matteo.
"Yah lo sih mau ikut, kasian si Jo dia kan gak ada pasangan nya" ujar nya ceplos.
Jovanka mendengus, badan Matteo yang mungkin setengah badan nya terpenuhi tato memang jarang menemui Mika karena Matteo sendiri kerjaan nya sebagai musisi gitaris salah satu band jadi tak banyak bertemu dengan Mika karena sibuk dengan aktifitas nya keluar kota ataupun ke luar negri untuk perform.
"Gak apa apa lah, gue ngerti kalian kan ketemunya jarang" Ujar pengertian Jovanka sehingga Mika dan Matteo berhenti berdebat.
"Yah itu salah satu nya bener kata lo Jo, gue juga jarang ketemu sama si bebep," Danita merangkul lengan Delvin pria bertubuh sedikit gempal yang tersenyum sayang kepada Danita bukan kepada Jovanka tentunya. "Yah gak Bep?" Danita meminta pendapat kepada Delvin.
Delvin mengangguk, hingga sorakan jijik ke lima perempuan dimeja itu terdengar. Yah gak bersorak jijik gimana hellow Danita dan Delvin tidak seperti Mika dan Matteo. Delvin masih bekerja di kota yang sama dan mungkin mereka akan bertemu setiap hari nya. Memang Danita sangat lebay dari yang lain.
"Apaan sih, wajarkan gue kangen setiap jam, menit maupun detik ke bebep gue." Seru Danita kesal.
Jovanka memutarkan kedua bola mata nya. "Iyah, wajar kok. Sangat wajar." Jawab Jovanka malas.
"Maaf Jovanka saya ikut dengan Clarissa, ini bukan salah Clarissa tapi ini salah saya. Karena saya bersikeras ingin ikut. Karena sekarang sedang marak nya penculikan dan pembunuhan." Seru Arvin pria berkacamata pasangan dari Clarissa yang menatap Arvin dengan terharu karena ucapan nya.
Semua orang menahan tawa nya karena ucapan Arvin. Jovanka pun tak percaya dengan alasan Arvin ikut dengan Clarissa. Hill Clarissa sudah dewasa umur Clarissa sudah 27th dia bisa jaga diri sendiri.
"Terimakasih sayang" ujar Clarissa, Arvin mengangguk dengan tangan mengusap tangan Clarissa. Okay Jovanka ingin sekali muntah ia tak kuat melihat adengan romantis romantis seperti itu, mata Jovanka melirik Sherly yang untung nya tidak muntah.
Jovanka menghembuskan napas nya tak kala Nadin hanya mengangguk kepada nya. Ia sudah tahu Nadin tak berhasil membujuk Danish untuk berangkat sendiri. Danish adalah pria pencemburu dan operprotektiv kepada Nadin tunangan nya. Jovanka mengerti Nadin paling cantik disini. Jadi Danish selalu mengikuti kemana Nadin pergi. Karena Danish adalah seorang yang memiliki usaha jadi dia bisa seenak nya meninggalkan pekerjaan nya dan menyerahkan kepada orang yang di percayainya demi bisa menjaga Nadin. Lihat lah Danish tak pernah melepaskan rangkulan di bahu Nadin.
Jovanka berharap suatu saat ia mendapatkan pasangan tidak seperti Danish. Jovanka tak suka di kengkang ia juga butuh waktu hangout dengan teman teman nya tanpa di dampingi pasangan.
Mereka mulai memasan menu makanan. Hanya Jovanta yang memilih makanan nya sendiri yang lain di pilihkan dan meminta pendapat mana menu yang enak kepada pasangan masing masing. Bibir Jovanka mencebik ia begitu tersisihkan.
Tak lama kemudian makanan mereka datang, dan mulai menyantap satu sama lain. Jovanka mengerucutkan bibir nya, merana sekali nasib nya lihat lah di depan nya mereka semua sibuk dengan pasangan masing masing.
"Nyobain punya lo dong" Mika menganga untuk di suapi oleh Matteo dengan telaten Matteo yang sibuk makan itu menyempatkan memberikan suapan kepada Mika.
"Bebep Aku mau yang itu dong" seru Danita kepada Delvin. Mulut Delvin yang penuh dengan makanan, menuruti perkataan Danita dengan sabar membawakan apa yang di mau Danita.
"Aaaaa" Clarissa mengarahkan sendok yang terisi makanan kepada Arvin. Wajah Arvin otomatis berubah menjadi merah. Naif sekali pria itu sekaligus beruntung mendapatkan Clarissa.
"Kasian Bunda kamu Nak, Bunda kamu mau makan kamu jangan rewel yah" Alvaro mengusap perut Sherly dan mengucapkan kata kata hangat dan lembut, Jovanka mengusap perut nya sensdiri yang sedikit membuncit bukan berisi anak namun lemak. Ia juga ingin di usap seperti itu oleh suami nya kelak.
Kini mata Jovanka jatuh kepada pasangan Nadin dan Danish. Nadin yang sedang makan anggun, dan tak menyadari di sisi mulut ada makanan yang menempel, Danish dengan lembut mengelap nya menggunakan tisu. Nadin tersenyum tipis dan merebut tisu itu untuk melanjutkan mengelap nya setelah mengucapkan terimakasih kepada Danish.
Jovanka menunduk ia mengeluarkan cermin kecil dari dalam tas nya dan menatap sisi bibir nya. Helaan napas meluncur dari mulut nya, masih on lipstik serta tidak ada makanan yang menempel di bibir nya.
Jovanka mengambil napas dalam dalam, dan di hembuskan nya secara teratur. Bukan saat nya ia meratapi nasib nya. Ini saat nya untuk makan. Kalau jomblo yah jomblo kenapa harus iri. Jovanka tersenyum di sela sela makan nya. Suatu saat juga Jovanka akan merasakan adegan adegan seperti itu dengan pendamping hidup nya.
Iyah Jovanka yakin akan hal itu, hanya saja jodohnya masih kesasar entah dihati siapa sekarang.
Bersambung ....
![](https://img.wattpad.com/cover/194463622-288-k776182.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Jovanka lovata
ChickLitjovanka lovata (24) satu2 nya single di antara ke 5sahabat nya. Ia begitu santai dengan jodoh nya, karena ia pikir, jodoh sudah di atur oleh tuhan dan pasti akan menghampiri nya suatu saat. Begitu juga Jovanta masih menikmati ke single-an nya sekara...