01

3.1K 106 16
                                    

Dia chatta..sosok genit yang melibatkan semua indera penglihatannya untuk menikmati bidadari-bidadari berkulit bening dan bermata pelangi. Yang dengan percaya dirinya bisa menggoda seseorang saat dia ada bersamaku sekalipun!

Peralihan dari seekor buaya yang berganti jenis menjadi kadal.😁😁

Dia Chatta..
Dengan sikap arogannya yang begitu membatasi pergaulanku. Tak perduli dia genit pada semua wanita yang terpenting aku masih berada aman di sangkar emas dan tak ada yang bisa menjamah. Egois dan sangat over protektif. Itulah dia Chatta.. my husband..

Kita menikah tanpa saksi. Hanya bertautan janji dibawah temaram langit senja dan di deburan ombak di tepi pantai.
Dia melamarku. Memberi seikat bunga mawar dengan warna merah dan putih. Katanya perlambangan dari rasa cintanya yang suci dan membara..

Hmm.. Caranya bersikap saat mempersembahkan tanda cinta dan keseriusannya itu sungguh membuat hati kecilku langsung meleleh.. Sampai airmataku mengucur karena haru yang sangat.

Apa memang yah, seorang Don Juan selalu bisa memperlakukan setiap wanita istimewanya dengan tutur kata serta sikap gentlenya hingga mereka bisa dengan mudah menyerahkan hati???
Dan semua tentang Don Juan itu melekat erat pada sosok Chatta. My hubbie..😍😘

Ketika senja mulai beranjak pergi dan digantikan kelam malam, begitu nampak rembulan memperlihatkan bentuk utuhnya yang sangat cantik dengan dikelilingi bintang-bintang disaat itulah Chatta mengajakku menikmati indah alam dengan suara debur ombak yang datang silih berganti.
Disebuah pantai yang indah dengan hamparan air lautnya yang nampak berkilau oleh cahaya bulan dia memintaku duduk disebuah kursi.

Berdetak jantungku.. Sepasang kerlip yang tengah menatapku tajam namun sangat lembut dan menyentuh. Tatapan dari seorang Chatta sang Arjuna cantik menurutku. 😍😍

Sorot matanya yang sebenarnya tersirat nakal dan cukup genit. Tapi entah kenapa dimenit-menit itu dia bisa merubahnya menjadi tatapan keseriusan yang tak main-main dan membuat ngilu dadaku. Aku cuma bisa menahan nafas. Menahan rasa membuncah oleh debaran dan detak di jantungku yang kian berlari cepat..

Sembari menahan haru karena sisi mata keranjangnya saat itu dia tanggalkan.
Aneh kan???
Sifat yang paling aku protes dari Chatta si penggombal sejati. Tapi justru yang membuat aku luluh... 😩

Ngenes bangett hikz..☹

" Vee Saa.. maukah kamu menjadi pendamping hidup seorang Chatta??? Dia enggak mampu menjanjikan apapun atau mencoba menghujani-mu dengan ribuan mawar di atas kepala hingga menyentuh lekuk-lekuk tubuh indahmu.. Tapi dia hanya akan melakukan sebuah hal tanpa harus memberi harapan semu.. Hanya bukti. Bukti untuk menjadi yang paling bertanggung jawab dan menjadi yang paling laki-laki diantara perempuan-perempuan manapun yang dekat atau ingin mencoba mendekatimu.. Chatta ingin kamu tahu Vee Saa.. Mata ini memang nakal genit dan suka jelalatan.. Tapi asal kamu tahu itu cuma sebatas hobi kecil. Bukan hal yang ingin Chatta jadikan cita-cita dan tujuan hidup.. Karena jalan panjang yang terbentang dihadapan seorang Chatta saat ini dan seterusnya, semogaa..itu hanya ada kamu yang ingin dituju. Maukah kamu menjadi nyonya Chatta Widiapuri.. dengan sangat Chatta memohon padamu wanita terindahku.. untukmu seluruh gombalan-gombalan cinta akan selalu Chatta tujukan padamu peri manisku..truth me."

Dan aku menitikkan airmata. Sedikit ingin menangis meraung mendengar kata-katanya. Sungguh dia begitu serius saat mengucapkan semua ungkapan hatinya itu. Sangat menyentuh hati dan mengaduk-aduknya sedemikian rupa.
Apa harus sebegitunya Chatta sayangg..
Dan bukan dengan cara menjelaskan semua keburukan-keburukannya juga kali...

Mana ada perempuan yang luluh dengan rayuan yang minim sentuhan hati begitu??? Yang ada juga rasa kesal dan sebal.!

Iya. Dia berkata-kata seperti itu tanpa berpikir apa yang selanjutnya otakku akan mencerna. Dia terlalu percaya diri!
Sampai-sampai cara melamarku juga dengan gombalan maut yang buat aku mau nabok mukanya. Serius!!
🤨🤨🤨

Tapi kenapa aku diam yah???🙁

Kenapa aku malah menganggukkan kepala lirih dengan butir airmata yang meleleh dipipi.

Lalu dia peluk aku lembut dan hangat begitu sebuah cincin telah dia sematkan dijari manisku.

Menangis..
Itu yang terjadi dimenit berikutnya.

Sedih dan kesal tapi juga bahagia yang membuncah yang aku rasakan dimalam itu.. Momen indah yang tak terlupakan dengan sedikit rasa menggelanyut kecemasan.

Iyaa dia itu nakal. Dan aku harus siap menghadapi semua sifat-sifat buruk Chatta yang bisa tahu-tahu kambuh dengan sendirinya.
Hemmm

MaskulinTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang